TONGKRONGAN Mbah Sapar, 51, sebagai dukun sakti selama ini sangat meyakinkan. Setiap menerima tamu yang datang ke rumahnya di Desa Srawung, Gesi, Sragen, Jawa Tengah, Mbah Dukun berpakaian lengkap. Celana komprang hitam, baju abu-abu, dan kepala dililit kain hitam. Pinggangnya dihias sabuk kulit ukuran besar. Tapi Mbah Sapar, yang bisa mengobati sakit kena guna-guna dan sering dimintai berkah itu, ternyata bisa kena tipu. Seorang wanita cantik berkulit kuning berbibir tipis berhasil menggaet Rp 42 ribu dari koceknya. Harinya, Mbah Sapar ingat betul: Minggu Pahing, belum lama ini. Sore itu, Nyonya Jarno datang membawa wanita cantik itu. Wanita pedagang di Pasar Sragen itu memang biasa datang untuk minta jampi pelaris. Si wanita cantik yang baru dikenalnya mengaku mau mengobati anak gadisnya yang sakit wuyung karena diguna-guna lelaki. Ia juga mengaku baru kematian suami, yang memberinya tiga anak. Nyonya Jarno segera membawanya ke rumah Mbah Sapar. Karena iba, Sapar memberi pinjaman Rp 42 ribu, sedang Nyonya Jarno Rp 50 ribu. Uang itu katanya untuk mengurus pensiun suaminya ke Semarang. Dan tentang anak gadisnya yang sakit, Sapar menyatakan sanggup mengobati. Janda cantik itu lalu diantar seorang tetangga Sapar. Tapi di tengah jalan, ia minta diturunkan karena malu. "Masa baru kematian suami sudah boncengan sama lelaki lain," begitu ia berkata. Esoknya, ternyata, janda itu tak muncul. Dan Sapar pun sadar telah kena tipu. "Minggu Pahing memang hari apes saya. Itu hari kematian orangtua saya," katanya. Ia menolak anggapan, seolah kena tipu karena terpesona melihat wajah cantik. Ia malah mengaku sudah mengetahui siapa wanita itu. Tapi ia tak akan menuntut. "Uang sudah saya relakan," katanya pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini