Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mukanya dibedaki

Sugeni, bekas supir truk, terpilih sebagai kepala desa. kebon singkongnya diserbu dan mukanya dibedaki. (ina)

23 Juni 1984 | 00.00 WIB

Mukanya dibedaki
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
BEGITU Sugeni terpilih sebagai kepala desa Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang, terdengar teriakan, "Serbu !" Masih dalam suasana gembira, khalayak berlarian meninggalkan tempat pemilihan. Mereka menuju kebun singkong milik Sugeni, 39. Dalam sekejap semua batang singkong dicabuti, umbi dan daunnya disikat habis. Sugeni, bekas sopir truk, yang baru saja mengalahkan empat lawannya, tertawa saja melihat semuanya. Tapi tiba-tiba Suhanda, teman karibnya, tampil ke muka. Tanpa permisi lagi, ia mengoleskan jelaga ke wajah lurah baru. Wajah Sugeni pun coreng-moreng tak keruan. Dan para pendukungnya kian larut dalam kegembiraan. "Saya memang sudah berjanji, kalau Sugeni menang, mukanya akan saya perong dibedaki dengan jelaga," tutur Suhanda. Sedangkan tentang penduduk yang menyerbu kebun singkong, tak lain ulah Muhana juga teman dekat Sugeni - yang sudah berjanji mengerahkan para pemilih menggasak isi kebun itu. Menghadapi semua itu, Sugeni hanya bisa menangis terharu. Ayah empat anak yang hanya mengecap pendidikan SD itu mulanya tak yakin bakal menang dalam pemilihan akhir Mei lalu. Sebab, semua saingannya dalam berkampanye cukup memikat dan tak segan menghamburkan uang. Untuk mendapatkan dukungan, selama tiga hari tiga malam mereka menjamu para calon pemilih dengan makanan enak diiringi alunan musik. Mereka juga mendapat pembagian, masing-masing sepotong kain sarung. Mugeni sendiri hanya bisa menyuguhkan singkong goreng dan teh pahit. Tapi ia cukup cerdik. Ia memanfaatkan kegandrungan penduduk terhadap sepak bola. Ia mendatangkan kesebelasan dari kampung lain, dan berjanji bila ia terpilih sepak bola akan semakin dikembangkan. Taktiknya berhasil baik. "Orang di sini, kalau dengar ada pertandingan bola, makan pun ditinggalkannya," kata Sugeni sembari tertawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus