Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis: Kasus Ini Harus Segera Terungkap

31 Desember 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia memimpin Kepolisian Daerah Metro Jaya empat bulan setelah kasus penyiraman air keras terjadi pada Novel Baswedan, 11 April 2017. Sudah hampir lima bulan memegang jabatan tersebut, Inspektur Jenderal Idham Azis belum berhasil menemukan pelaku penyiraman Novel. Ia baru sebatas mengungkap sketsa terduga pelaku, yang ciri-ciri wajahnya justru berbeda dengan keterangan para saksi di lapangan.

Sepanjang pekan lalu, Tempo sudah mengajukan permohonan wawancara kepada Idham tentang perkembangan pengusutan kasus Novel. Idham mendelegasikan permohonan wawancara itu kepada Direktur Kriminal Umum Komisaris Besar Nico Afinta. Dengan alasan sibuk, sampai akhir pekan lalu, Nico tak bisa memenuhi permohonan wawancara. Dalam beberapa kesempatan, Idham sebenarnya sudah menjawab pertanyaan Tempo seputar penanganan kasus Novel. Berikut ini petikannya.

Mengapa polisi terkesan lambat menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap Novel?

Kami memberi atensi pada kasus ini. Durasi sembilan bulan belum bisa mengungkapnya mungkin memang lama. Tapi banyak kasus, baik di Indonesia maupun di luar negeri, baru bisa terungkap setelah bertahun-tahun.

Apa sebenarnya kesulitan polisi?

Kami tak ingin bekerja hanya dengan dasar asumsi. Kami ingin berangkat dari fakta. Selain itu, kerja sama yang kami jalin dengan Australian Federal Police juga butuh waktu untuk menyelesaikan berbagai administrasi. Pokoknya, kami bekerja agar kasus yang menimpa Novel menjadi terang-benderang.

Ada tuduhan polisi setengah hati mengusut Novel. Apa tanggapan Anda soal ini?

Saya membentuk tim yang beranggotakan 167 penyidik. Saya juga secara khusus membebastugaskan penyidik itu dari kewajiban mengusut kasus lain. Mereka hanya berfokus pada penyiraman yang dialami Novel. Biasanya, kalau ada demonstrasi di Jakarta, saya menurunkan semua penyidik. Namun sekarang saya tak melibatkan penyidik kasus Novel mengatasi unjuk rasa. Setiap pekan, saya juga memimpin langsung rapat evaluasi dengan tim penyidik. Saya penanggung jawab kasus ini.

Bagaimana memastikan tim penyidik sungguh-sungguh menangani kasus ini?

Kami diawasi langsung tim audit investigasi Markas Besar Kepolisian RI. Ketuanya Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, sementara dua orang wakilnya adalah jenderal bintang satu dari Divisi Inspektorat Pengawasan Khusus dan Badan Reserse Kriminal Polri. Kerja kami dilihat, diawasi, dan dikontrol langsung oleh tim audit, sehingga penyidik saya pasti bekerja on the track.

Sejauh ini, polisi baru mengumumkan sketsa dua terduga pelaku. Tapi sketsa itu justru diragukan sejumlah saksi di lapangan….

Kemiripannya sekitar 90 persen. Kami membuat sketsa itu berdasarkan keterangan saksi F dan SN. Polisi Australia dan Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Mabes Polri juga membantu menyempurnakan gambar pelaku.

Apa tindak lanjut polisi setelah melansir sketsa tersebut?

Ada nomor hotline yang operatornya bisa ditelepon dalam 24 jam. Mereka juga siaga di markas Polda Metro Jaya karena ruangannya sudah saya siapkan khusus. Jika ada informasi yang signifikan soal dua terduga pelaku itu, masyarakat bisa memberi tahu Polda dan KPK.

Bagaimana dengan komitmen Anda untuk melibatkan KPK mengusut kasus ini?

Saya secara resmi telah bersurat ke KPK. Isinya adalah meminta rekan-rekan penyidik KPK bisa bekerja sama dengan penyidik polisi. Bentuknya bisa dalam bentuk asistensi ataupun kolaborasi. Saya ingin penyidik KPK bisa melihat langsung dan memberi masukan terhadap proses penyelidikan yang kami kerjakan. Sebab, kasus ini merupakan kasus serius bagi polisi.

Anda optimistis bisa menangkap pelaku penyerangan Novel?

Dengan dukungan masyarakat, saya ingin kasus ini segera terungkap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus