Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Unjuk rasa menolak hasil pemilihan presiden yang berujung pada kerusuhan di sejumlah titik mengacaukan layanan angkutan umum massal di Jakarta. Penumpang harus berpindah-pindah moda angkutan karena transportasi massal tidak beroperasi sampai tempat tujuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), misalnya, mengubah pola operasi kereta rel listrik (KRL) demi keselamatan penumpang. Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, menuturkan KRL dari Rangkasbitung, Maja, Parung Panjang, dan Serpong kemarin hanya sampai Stasiun Kebayoran. "Tidak melayani naik-turun penumpang di Stasiun Palmerah dan Tanah Abang," kata dia melalui keterangan tertulis, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Demonstrasi menolak hasil pemilihan presiden berujung rusuh pada kemarin dinihari. Unjuk rasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, semula berlangsung damai hingga bubar pada Selasa malam sekitar pukul 21.00. Kerusuhan meletup mulai pukul 23.00, setelah datang massa baru ke sekitar gedung Bawaslu. Kerusuhan meluas ke kawasan Tanah Abang, Gambir, Petamburan, dan Slipi (Jakarta Barat) serta berlanjut hingga tadi malam.
Akibat kerusuhan, Stasiun Tanah Abang juga ditutup sementara. Akses menuju Stasiun Tanah Abang dari skybridge di Jalan Jatibaru Raya pun ditutup. Jalan Jatibaru Raya, depan Stasiun Tanah Abang, yang biasanya dipadati oleh mikrolet hingga bus Transjakarta, kemarin tampak lengang. Di lokasi itu hanya terlihat beberapa bajaj dan mikrolet.
Hingga kemarin sore, Anne belum mengetahui sampai kapan Stasiun Tanah Abang akan ditutup. Sebelumnya, Stasiun Palmerah pun sempat ditutup, tapi PT KCI kembali membuka stasiun itu.
Anne melanjutkan, commuter line rute Bogor, Depok, Nambo-Duri, dan Jatinegara hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai. Para pengguna kereta listrik yang menuju Stasiun Sudirman, Karet, Tanah Abang, Angke, Kampung Bandan, hingga Jatinegara terpaksa menggunakan moda transportasi lain.
Sejumlah calon penumpang yang hendak naik KRL dari Stasiun Tanah Abang pun mengaku kecewa. Ronny Syahlani terpaksa memesan ojek online untuk menuju Stasiun Kebayoran. "Jadi nambah ongkos," kata pria berusia 37 tahun itu, mengeluh.
Ronny mengandalkan KRL untuk mobilitasnya sehari-hari. Karyawan swasta itu biasa menggunakan KRL dari Stasiun Jurangmangu sampai Stasiun Tanah Abang. "Saya berharap situasi ini segera normal dan demo berjalan tertib biar enggak merugikan masyarakat," ujarnya.
Siti Zainab juga mengeluhkan hal serupa. Perempuan berusia 25 tahun ini juga terpaksa memesan ojek online untuk menuju Stasiun Karet karena ditutupnya Stasiun Tanah Abang. "Inginnya demonstrasi segera berakhir, biar kami aman kalau mau bepergian dan beraktivitas," kata perempuan yang hendak menuju Stasiun Serpong itu.
Demonstrasi yang kisruh juga mengganggu perjalanan bus Transjakarta. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kemarin menghentikan pengoperasian bus Transjakarta di sejumlah rute, misalnya rute Stasiun Palmerah-Bundaran Senayan, Stasiun Palmerah-Tosari, Kebayoran Lama-Tanah Abang, Kebayoran-Grogol, Tanah Abang-Blok M, Senen-Tanah Abang, Dukuh Atas-Tanah Abang, Dukuh Atas-Kota, Harmoni-Bundaran Senayan, Tanah Abang Explorer, dan Kampung Melayu-Tanah Abang.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Agung Wicaksono, mengatakan, selain menghentikan sementara pengoperasian bus Transjakarta, perusahaan daerah itu melakukan modifikasi rute berupa pengalihan dan perpendekan jalur. Bus yang mengalami modifikasi rute antara lain rute Blok M-Kota dan Pulogadung-Harmoni.
Agung menjelaskan bahwa penghentian sementara operasional bus Transjakarta itu dilakukan karena adanya penutupan jalur. "Bus belum bisa melintas sampai pihak berwenang menyatakan situasi kondusif," ujarnya.
Kerusuhan juga mengakibatkan PT MRT Jakarta melakukan rekayasa rute kereta Ratangga. Kemarin, layanan moda raya terpadu hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Setiabudi Astra. MRT Jakarta menutup sementara Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Dukuh Atas BNI.
"Prioritas utama kami tetap pada keselamatan penumpang, operasional kereta tepat waktu, dan keamanan sarana serta prasarana MRT," tutur Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin.
Tadi malam, Kamaluddin menerangkan, MRT Jakarta memutuskan untuk menutup semua stasiun bawah tanahnya. Kereta Ratangga hanya melayani penumpang dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun ASEAN. "Penumpang tujuan kawasan Sudirman-Thamrin silakan menggunakan moda angkutan lain," kata Kamaludin.
TAUFIQ SIDIQ | LANI DIANA | GANGSAR PARIKESIT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo