Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ketua MUI DKI Munahar Muchtar Wafat, Ma'ruf Amin: Hidupnya Banyak Manfaat

Wapres Ma'ruf Amin mengungkapkan dirinya merasa sangat kehilangan atas berpulangnya Ketua MUI DKI Munahar Muchtar

1 April 2023 | 15.21 WIB

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Minggu, 22 Mei 2022. TEMPO/Lani Diana
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Minggu, 22 Mei 2022. TEMPO/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta (MUI DKI) periode 2018-2023 Munahar Muchtar wafat pada usia 56 tahun di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Sabtu.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bertakziah ke ketua MUI DKI itu di Jl. Semanan Raya, Kampung Lamporan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Wapres tiba di rumah duka sekitar pukul 10.43 WIB, dan disambut putra kedua almarhum, Faiz mewakili keluarga. 

Usai memimpin tahlil dan doa untuk almarhum, Wapres mengungkapkan bahwa dirinya merasa sangat kehilangan atas berpulangnya Munahar, yang disebutnya sebagai sosok ulama yang memiliki banyak ilmu. “Beliau adalah ulama fatwa yang banyak ilmunya, banyak manfaatnya. Mudah-mudahan (amal ibadah) beliau diterima oleh Allah SWT,” tutur Wapres, Sabtu, 1 April 2023 dikutip dari Antara.

Selain itu, menurut Ma’ruf Amin, Munahar merupakan ulama yang gigih memperjuangkan kepentingan umat dan terus memberikan pencerahan agar umat senantiasa menjalankan perintah Allah SWT. “Hidupnya banyak manfaat, hidupnya diabdikan kepada agama, masyarakat, bangsa dan negara,” pujinya.

Ma’ruf menuturkan meninggalnya ketua MUI DKI itu merupakan suatu musibah bagi umat karena ilmunya turut dibawa. “Kehilangan ulama itu musibah. Ulama itu kalau meninggal ilmunya dibawa dan mencari penggantinya susah. Allah tidak mengangkat ilmu dari hati manusia, tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mengambil ulamanya,” ujarnya.  

Ma’ruf Amin berharap agar kehilangan Munahar segera tergantikan oleh ulama-ulama berilmu lainnya. “Harus ada yang mengganti. Kalau sampai tidak ada orang alim yang menggantikannya, maka umat akan mengambil pemimpin-pemimpin yang bodoh, yang ketika ditanya, dia memberi fatwa tanpa ilmu, (sehingga) dia sesat dan menyesatkan,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Wapres berpesan kepada keluarga yang ditinggalkan agar ikhlas dan sabar atas kepergian almarhum Munahar.

“Segala sesuatu musibah telah ditakdirkan oleh Allah SWT. Kita tidak boleh mengeluh,” katanya.

Ma’ruf Amin mendoakan almarhum agar berbagai jasanya semasa hidup menjadi tabungan amal ibadah di akhirat. “Mudah-mudahan nanti ada gantinya ulama-ulama muda, karena sekarang yang tua-tua sudah banyak yang dipanggil oleh Allah SWT,” katanya.

Sekitar pukul 11.10 WIB, Ma’ruf Amin meninggalkan lokasi rumah duka untuk kembali ke Kediamannya.

Adapun jenazah Munahar Muchtar dimakamkan di hari yang sama selepas zuhur di kompleks pemakaman pribadi tidak jauh dari rumah almarhum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus