Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kevin Lilliana akan mewakili Indonesia dalam ajang Miss International 2017 yang berlangsung di Tokyo, Jepang, pada 22 Oktober-12 November 2017. Pada acara kontes kecantikan itu, Kevin Lilliana akan menampilkan lima busana berbeda pada berbagai kesempatan. Salah satu busana yang menarik perhatian adalah kostum mbok jamu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Lihat 5 Busana Kevin Lilliana di Miss International 2017
Ini Tiga 'Senjata' Kevin Lilliana di Miss International 2017
Busana mbok jamu ini akan ditampilkan dalam sesi National Costume: Mbok Jamu and Ancient Secret Potion atau Kostum Nasional: Mbok Jamu dan Rahasia Ramuan Kuno. Dalam sesi ini, Kevin Lilliana akan mengenakan baju kebaya berwarna ungu dengan jarit batik. Sebagaimana penjual jamu sungguhan, Kevin juga akan membawa bakul anyaman yang berisi beberapa botol jamu, plus ember kecil tempat mencuci gelas kecil untuk minum jamu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kevin Lilliana mengatakan, saat menjadi 'mbok jamu kekinian' nanti, yang tersirat di pikirannya adalah kesan menggoda, centil, tapi tetap anggun. Untuk memunculkan kesan itu, mahasiswi berusia 21 tahun ini mengaku harus keluar dari zona nyamannya. "Saya mesti merepresentasikan diri sebaik-baiknya dengan penonton karena penampilan ini berbeda dengan berjalan di catwalk," kata runner-up 1 kontes Puteri Indonesia 2017 itu di Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2017.
Perancang busana mbok jamu Kevin Lilliana, Annisa Feby atau Annisa Banyuwangi, mengatakan mendapat inspirasi desain pakaian tersebut dari foto Imam Syafei yang berjudul Mbok Jamu. "Saya kembangkan lagi dari foto tersebut tidak hanya pada kostum tapi juga ramuan jamu yang akan ditampilkan," ucap Anissa. Penampilan Kevin Lilliana sebagai mbok jamu kekinian ini, menurut Annisa, sejalan dengan upaya pemerintah supaya jamu memperoleh pengakuan dunia sebagai warisan kebudayaan Indonesia dari UNESCO.
Kostum mbok jamu berwarna ungu buatan Annisa ini penuh payet. Bawahannya adalah kain batik bernama Dilem Sempleh dengan motif bunga dari Banyuwangi yang kini sudah langka. "Busana ini mengandung filosofi keanggunan dan kecantikan," kata Annisa.
Di dalam bakul tersebut terdapat delapan botol jamu, tapi tak semuanya terisi. "Hanya satu botol akan diisi jamu temu lawak," ujar Annisa. Dia mengatakan jamu temu lawak menjadi pilihan untuk dibawa ke panggung internasional karena rasanya manis.
Bukan perkara mudah mendapatkan botol jamu yang sesuai. Menurut Annisa, dia dan timnya berkeliling untuk mendapatkan botol yang bentuknya seperti botol bensin tapi berbahan plastik. Bakul untuk meletakkan semua botol berisi jamu itu juga tak mudah karena kian jarang penjual jamu yang masih menggunakan bakul.
JENNY WIRAHADI
Foto 
