Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Khansa Syahlaa yang pernah memegang rekor pendaki perempuan termuda 7 Summit Indonesia berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak Gunung Patah di ketinggian 2.852 MDPL di Bengkulu. Pengibaran bendera dilakukan pada peringatan hari ulang tahun ke-75 RI sekitar pukul 09.15 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendakian tersebut merupakan bagian dari program 7 Longest Hiking Trail atau pendakian dengan track terpanjang di gugusan pulau Nusantara. Siswi yang duduk di kelas 8 SMP An Nahl Islamic school Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, ini bersama tim dan sang ayah, Aulia Ibnu, mengambil rute melalui Desa Manau 9, Padang Guci, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tante dari Khansa, Mariam Ananda, mengatakan bahwa Khansa membutuhkan waktu 6 hari dari total 10 hari perjalanan di medan yang sangat berat untuk tiba di pucuknya. Gunung hutan hujan tropis yang memiliki vegetasi yang sangat rapat ini jarang dijamah pendaki, sehingga mereka harus merintis atau membuka kembali jalur yang telah tertutup bertahun-tahun lalu.
Jalan yang licin, curam, berbukit-bukit dan udara dingin disertai gerimis agak menghambat perjalanan. Pacet, hewan pengisap darah, pun kerap menempel di tubuh Khansa, namun itu tetap tidak mematahkan semangatnya. "Khansa sebenarnya takut sama pacet," seloroh Mariam, Selasa, 18 Agustus 2020.
Khansa Syahlaa mengatakan jalur yang ditempuh memang berat, namun ia tetap menikmatinya. "Akhirnya malah ketemu yang keren-keren juga. Kami ketemu 1 danau, 2 kawah, dan 1 savana. Apalagi sampai di puncaknya, terbayar semuanya. Pemandangannya indah, pokoknya keren banget," ucap Khansa melalui siaran pers yang diterima Tempo.co, 17 Agustus 2020.
Berbagai jejak binatang juga ditemukan oleh tim mereka. "Kami ketemu tapak kaki beruang, rusa, bahkan beberapa feses harimau. Jalan harus pelan-pelan dan hati-hati sekali," kata Khansa.
Perjalanan yang sulit ini tentu memerlukan persiapan yang sangat matang. Sang ayah, Aulia Ibnu, mengatakan bahwa Khansa tetap rutin latihan fisik dan mental tiap akan mendaki.
"Alhamdulillah dia tetap semangat meski latihan dengan keterbatasan karena pandemi Covid-19 ini. Untuk pendakian, tentu saja kami tetap patuh protokol kesehatan, pakai masker, dan menjaga jarak," ucap pria 46 tahun ini.
Saat ini mereka dalam perjalanan turun dan diperkirakan sampai di desa batas hutan pada 21 Agustus 2020. Sementara itu, untuk perbekalan mereka menggunakan sistem menanam makanan dan minuman di setiap titik kemah demi keamanan hingga saat pulang nanti.
Sejauh ini sudah 5 puncak dari 7 gunung dengan jalur pendakian terpanjang di Indonesia yang telah dicapai Khansa dan ayahnya. Gunung itu antara lain Gunung Leuser di Aceh, Gunung Argopuro di Jawa Timur, Gandang Dewata di Sulbar, Gunung Sojol di Sulteng, dan Gunung Patah di Bengkulu.
Menurut Mariam saat dihubungi Tempo, Selasa 18 Agustus, minat Khansa pada alam memang sudah tumbuh sejak kecil. Bahkan sejak masih berusia 9 bulan sudah dibawa kemping oleh orang tuanya, usia 5 tahun naik ke Gunung Bromo, dan pada 7 tahun muncak di Gunung Rinjani. Anak kedua dari tiga bersaudara ini suka naik gunung bersama adiknya, sementara kakaknya tidak.
Kebiasaan yang sejak kecil dikenalkan itu membuat Khansa dapat dukungan penuh dari orang tua. Sang ayah, yang membimbing Khansa, sejak SMA sudah melakukan pendakian maraton tujuh gunung di Sumatra. Dia juga sudah pernah muncak sampai Gunung Elbrus di Rusia.
"Jadi sama sekali tidak ada paksaan atau ambisi dari orang tua, justru Khansa dan adiknya yang suka cerewet ngajak naik gunung," ucap Mariam.
Sekitar 35 gunung sudah pernah dipuncaki oleh perempuan 14 tahun ini, sudah termasuk dengan Gunung Kilimanjaro di Afrika. Untuk 7 Longest Hiking Trail di Indonesia, dia masih akan mendaki dua gunung lagi.
Selain itu dia ingin merasakan naik ke gunung di luar Indonesia. "Aku ingin mendaki ke Gunung Elbrus di Rusia dan Aconcagua di Argentina bila sudah memungkinkan," ujar Khansa.