Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kilas Balik 2016

26 Desember 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Basuki Tjahaja Purnama
Terjerat Penistaan Agama

CALON Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama, menjadi pesakitan dalam kasus menista agama. Perkaranya masih disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Kasus ini buntut pernyataan Basuki yang menyitir Surat Al-Maidah ayat 51 saat berpidato di depan warga Kepulauan Seribu, akhir September lalu. Dua pekan berselang, Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa pernyataan itu penistaan agama.

Sejumlah organisasi kemasyarakatan yang dimotori Front Pembela Islam membentuk Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan turun ke jalan menuntut Basuki dipenjarakan. Aksi yang paling menyedot perhatian terjadi pada 4 November lalu. Unjuk rasa ratusan ribu orang ini semula berlangsung damai. Hingga akhirnya terjadi kerusuhan saat massa seharusnya sudah membubarkan diri di depan Istana Merdeka. Kepada peserta aksi, Presiden Joko Widodo berjanji menuntaskan kasus Basuki dalam dua pekan.

Sejak itu, penanganan perkara ini serba cepat. Penyidikan kasus ini di kepolisian hanya butuh waktu dua pekan. Di kejaksaan, hanya dalam waktu tiga hari, perkara ini dinyatakan lengkap. Jaksa bahkan sudah selesai menyusun surat dakwaan. Dalam hitungan jam, perkara ini dilimpahkan ke pengadilan. Pelimpahan terjadi satu hari sebelum "Aksi Superdamai" pada 2 Desember lalu di kawasan Monumen Nasional. Aksi digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI untuk menuntut kepolisian memenjarakan Basuki. Jokowi saat itu menyempatkan diri melakukan salat Jumat bersama peserta unjuk rasa.

Ilustrasi: Kendra Paramita


Setya Novanto
Kursi Ketua untuk Papa

KETUA Umum Partai Golkar Setya Novanto kembali duduk sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat setelah lengser pada akhir 2015. Dia dilantik melalui sidang paripurna pada 30 November lalu menggantikan Ade Komarudin. Sebelumnya, Setya mengundurkan diri setelah terbelit kasus "Papa Minta Saham", yakni dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dalam perpanjangan kontrak Freeport. Setya menciptakan rekor dengan menjadi Ketua DPR pertama yang lengser sekaligus diangkat kembali dalam satu periode yang sama sesudah Orde Baru tumbang.


Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Tiga Calon Penguasa Ibu Kota

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada Februari mendatang diikuti tiga pasangan calon, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno. Setelah kasus dugaan penistaan agama, elektabilitas Ahok terjun bebas. Sebaliknya, elektabilitas Agus Harimurti meroket. Ketiga pasangan calon ini bakal memperebutkan suara 6,9 juta pemilih di 15 ribu tempat pemungutan suara. Calon gubernur harus berhasil mengumpulkan setengah plus satu dari total suara sah untuk menjadi pemenang.


Arcandra Tahar
Naik-Turun Arcandra

Presiden Joko Widodo melantik Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Istana Negara, Jakarta, pada 14 Oktober lalu. Sebelumnya, Arcandra sempat menggantikan Sudirman Said sebagai Menteri Energi pada perombakan kabinet kedua, Juli lalu. Baru 20 hari menjabat, Arcandra dicopot karena kepemilikan paspor ganda, Indonesia dan Amerika Serikat. Belakangan, Arcandra melepaskan kepemilikan paspor Amerika dan status warga negara Indonesia-nya dikembalikan.


Irman Gusman
Senator Makelar Gula

KOMISI Pemberantasan Korupsi menangkap Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman pada 17 September lalu. Irman diduga menerima uang suap Rp 100 juta dari bos distributor gula CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto. Duit setoran itu diduga untuk mendapatkan jatah distribusi gula impor yang lebih besar dari Badan Urusan Logistik wilayah Sumatera Barat. Pada 5 Oktober lalu, Irman dicopot dari kursi Ketua DPD. Dia terancam hukuman minimal empat tahun dan maksimal seumur hidup.


Aguan
Suap Pulau Buatan

KOMISI Pemberantasan Korupsi mengungkap kasus dugaan suap yang melibatkan petinggi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Pada akhir Maret lalu, KPK menangkap mantan Ketua Komisi D DPRD Jakarta Mohamad Sanusi. Dia diduga menerima uang Rp 2 miliar dari Presiden Direktur Podomoro Land Ariesman Widjaja untuk menurunkan kontribusi tambahan proyek reklamasi pantai utara Jakarta. Sanusi dituntut hukuman sepuluh tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider empat bulan kurungan. Kasus dugaan suap ini juga menyeret bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan. KPK sempat melarang Aguan bepergian ke luar negeri, meski akhirnya status itu tak diperpanjang.

Seni

Sardono
Retrospeksi Sardono di Singapura

Singapore International Festival of Arts (SIFA), festival bergengsi di Singapura, pada 13-28 Agustus lalu memberi penghormatan besar terhadap Sardono W. Kusumo, 71 tahun. Mereka merayakan pencapaian-pencapaian kesenimanan Sardono. Ia dianggap memberi sumbangan berharga bagi seni kontemporer. Sardono menyajikan pentas bertajuk The Sardono Retrospective Present: Expanded Cinema, Solo Live Painting, Black Sun.

Dalam retrospeksi itu, Sardono menampilkan karya dokumentasi film, seni lukis, dan tari sekaligus. Expended Cinema terdiri atas dua bagian. Pertama, Raden Saleh After 200 Years. Ini sekumpulan film tari baru yang dibuat oleh Sardono sejak 1990-an sampai sekarang. Dan, kedua, dokumentasi Sardono yang merekam petualangannya hidup bersama masyarakat lokal dari Bali sampai Nias pada 1960-1970-an. Dokumentasi ini sangat berharga karena menunjukkan bagaimana Sardono sejak 1960-an melakukan penjelajahan tubuh ke seluruh Nusantara tak henti-hentinya.

Di Singapura itu, Sardono juga melakukan action painting. Ia mengajak para penarinya yang berambut panjang mencelupkan rambutnya yang basah ke tinta dan menyabet-nyabetkannya ke kanvas. Sardono merespons dengan melemparkan pelototan cat ke kanvas. Yang istimewa adalah penampilan Sardono di 13 Theater Works Singapore, ketika dia berkolaborasi dengan Tony Broer dan para penari Papua pada 26-27 Agustus 2016 dalam Black Sun. Mereka mengeksplorasi wajan di panggung untuk metafora para manusia perahu, imigran yang mencari perlindungan saat terombang-ambing di lautan.


Garin Nugroho
Setan Jawa yang Bisu

Sutradara Garin Nugroho menggebrak dengan membuat film bisu hitam-putih, Setan Jawa. Karya yang mengangkat mitologi Jawa tentang pesugihan ini terinspirasi film horor hitam-putih dan bisu lawas Jerman, Nosferatu, karya sutradara F.W. Murnau. Orkestra gamelan Rahayu Supanggah mengiringi film bisu ini secara langsung dalam pemutaran perdana di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, 3 dan 4 September lalu.

Karya Garin ini menjadi tontonan seni yang lain daripada yang lain, melampaui film itu sendiri. Setelah di Jakarta, Setan Jawa akan diputar di enam negara di Asia, Eropa, dan Australia. Dimulai di Asia-Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne, Australia, Februari 2017. Tiap pemutaran film akan diiringi orkestra musik yang berbeda di tiap negara.


Wregas Bhanuteja
Prenjak Menang di Cannes

Wregas Bhanuteja, 23 tahun, memenangi penghargaan film pendek terbaik dalam Pekan Kritikus Internasional yang digelar bersama Festival Film Cannes 2016 di Prancis, akhir Mei lalu. Lewat film berdurasi 12 menit, Prenjak (In the Year of Monkey), Wregas pulang membawa Leica Cine Discovery Prize sebesar 4.000 euro. Prestasi ini merupakan yang pertama bagi sineas Indonesia. Sebelum membuat Prenjak, Wregas membuat sejumlah karya: Senyawa, Lemantun, Lembusura, dan Floating Chopin. Dua film yang terakhir berlaga di Festival Film Berlin 2015 dan Festival Film Hong Kong 2016. Hampir semua film Wregas berlatar belakang kampung halamannya: Yogyakarta.


Djaduk Ferianto
Djaduk dan Wabah Jazz Kampung

Tahun ini begitu banyak festival jazz yang digelar di berbagai tempat yang tak lazim, dari gunung sampai candi. Bisa disebut ini wabah yang ditularkan Djaduk Ferianto. Bermula dari Jazz Gunung yang diselenggarakan Djaduk di Bromo dan Ngayogjazz yang dilakukan di kampung-kampung Yogyakarta, kini festival jazz semakin merambah ke lokasi-lokasi lain. Dari tepi sungai (Musi Jazz Sriwijaya Festival, Mahakam Jazz Festival Fiesta), pantai (Banyuwangi Beach Festival, Bunaken Jazz Festival), hingga candi (Prambanan Jazz, Jazz Majapahit). Bagi Djaduk, jazz bukan musik elitis, yang hanya bisa dinikmati segelintir orang, melainkan musik milik publik, yang bisa bersentuhan dengan alam dan tradisi.


Melati Suryodarmo
Melati Menafsir Macbeth

Melati Suryodarmo, seniman performance, membuka perhelatan Indonesian Dance Festival di Jakarta pada November lalu dengan pentas berjudul Tomorrow, As Purposed. Judul ini diambil dari kata-kata seorang penyihir dalam lakon Macbeth karya Shakespeare. Melati menghadirkan iringan paduan suara Voca Erudita dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kor ini tak hanya berdiri statis, tapi ikut dalam bagian pertunjukan. Paduan suara ini menjadi metafora bagi para cenayang yang menujum nasib Macbeth. Melati berani melakukan lintas batas disiplin seni. Pertunjukannya menggabungkan tari, teater, dan paduan suara. Ia menciptakan Macbeth dengan bahasanya sendiri.


Eka Kurniawan
Lelaki Harimau di Booker Prize

Lewat novel Lelaki Harimau, Eka Kurniawan masuk nominasi The Man Booker International Prize 2016 dari lembaga The Man Booker Prize, Inggris, April lalu. Karya Eka masuk 13 besar dari 155 buku. Eka bersanding dengan nama besar seperti Han Kang (Korea Selatan) dan Orhan Pamuk (Turki). Novel yang sama membawa Eka meraih penghargaan Emerging Voices kategori fiksi dari Financial Times dan OppenheimerFunds yang diumumkan di New York, Amerika Serikat, September lalu. Eka mengalahkan novelis kenamaan asal Cina, Yua Hua dan Yan Lianke.

Dengan debut lewat novel Cantik Itu Luka (2002), Eka mulai dikenal setelah buku keduanya, Lelaki Harimau, terbit dalam bahasa Inggris. Kini Lelaki Harimau sudah diterjemahkan ke lima bahasa dan Cantik Itu Luka ke 24 bahasa.

Ilmu & Teknologi

Nobel Kedokteran
Taruna di Daftar Nobel

Nama ilmuwan Indonesia berdarah Makassar, Taruna Ikrar, masuk daftar calon peraih Nobel Kedokteran 2016 pada Juli lalu. Penelitian yang membawanya ke ajang prestisius itu adalah optogenetic laser stimulation, metode penggunaan spektrum cahaya tertentu untuk mengaktifkan sel saraf. Teknik ini bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit otak, seperti parkinson, epilepsi, dan skizofrenia.

Penghargaan Nobel diberikan setiap tahun kepada orang yang berkontribusi besar terhadap masyarakat. Tahun ini, Taruna harus bersaing dengan lebih dari 270 ilmuwan bidang kedokteran dari seluruh dunia. Sayang, dia belum berhasil membawa pulang medali Nobel.

Taruna adalah anak kelima—dari sepuluh bersaudara—pasangan Abubakar dan Hasnah Lawani. Pria 47 tahun ini menyelesaikan pendidikan dokternya di Universitas Hasanuddin, Makassar, pada 1997, dan pendidikan magister farmakologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 2003. Gelar doktoral dia dapat dari Niigata University, Jepang, pada 2008. Setelah itu, Taruna menempuh pendidikan post-doctoral di University of California, Irvine, yang kini juga menjadi tempatnya mengabdi sebagai pengajar sekaligus peneliti.

Sejauh ini, Taruna sudah menelurkan 56 penelitian penting. Salah satu yang sudah dipatenkan adalah "High Resolution and Fast Functional Mapping of Cortical Circuitry Through a Novel Combination of Voltage Sensitive Dye Imaging and Laser Scanning Photostimulation". Ini adalah metode pemetaan otak manusia dengan teknik laser yang bisa menggambarkan dinamika sel-sel di sana secara amat terinci.


Peristiwa Sains
Gerhana Matahari Total

Langit Nusantara pada 9 Maret lalu menjadi saksi sebuah peristiwa sains yang juga menyedot perhatian wisatawan dari berbagai penjuru dunia: gerhana matahari total. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional serta Planetarium dan Observatorium Jakarta memanfaatkan momen ini untuk mendekatkan sains kepada kaum muda. Nonton bareng gerhana pun digelar di berbagai tempat. Walau gerhana total hanya berlangsung 1,5-3 menit, peristiwa ini penting karena kejadian alam serupa baru akan terjadi lagi di Indonesia pada 2023.


David Reitze
Riak Gravitasi Einstein

David Reitze dan para peneliti Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) berhasil membuktikan keberadaan gelombang gravitasi misterius yang pernah diprediksi Albert Einstein lewat teori relativitas umum 100 tahun lalu. Pergerakan materi dan energi bisa mengguncang struktur jagat raya layaknya seseorang yang bergerak saat tidur dan membuat kasurnya melesak. Pada Februari lalu, LIGO mendeteksi sinyal pada frekuensi 35 hertz yang berasal dari dua lubang hitam berukuran 30 kali lebih besar dari matahari.


Game
Kegilaan Bernama Pokémon Go

Pokémon Go menjadi game telepon seluler pintar paling fenomenal tahun ini. Belum resmi dirilis saja, di Indonesia, game ini sudah dimainkan ribuan orang. Pembuatnya John Hanke, chief executive officer sekaligus founder Niantic. Lantas apa kehebatannya? Kata kuncinya adalah augmented reality. Gabungan antara teknologi ini dan kamera ponsel memunculkan karakter Pokémon di alam nyata. Untuk menangkap Pokémon, pemain dipandu Global Positioning System di peta online. Game ini mendongkrak harga saham Niantic hingga 25 persen.


Rekayasa Genetik
Rekayasa Gen Sembuhkan Kanker

Dua dekade setelah Dolly—domba hasil kloning pertama—lahir, puluhan riset teknik rekayasa genetika dilakukan. Salah satunya teknik penyuntingan gen clustered regularly interspaced short palindromic repeats menggunakan enzim Cas9.

Secara teori, kelainan yang disebabkan oleh mutasi genetik bisa dikoreksi dengan teknik ini. Meski hasilnya menjanjikan, aplikasi pada manusia masih dilarang. Namun, Oktober lalu, para ilmuwan Cina menerobos larangan itu dan mulai menerapkan metode ini untuk menyembuhkan penderita kanker paru-paru.


Riset Padi dan Ragi
Menyemai Padi di Luar Angkasa

Untuk pertama kalinya, materi riset sejumlah siswa sekolah menengah atas dari Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Barat, dan Papua mengorbit sejauh 400 kilometer dari bumi. Pada Maret lalu, bahan penelitian mereka, berupa bibit padi dan ragi di dalam sebuah lab mikro, dibawa ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Di sana, pertumbuhan padi dan ragi bakal dimonitor untuk memprediksi apakah beras dan tempe bisa diproduksi di antariksa.

Lingkungan

Gempa Aceh
Serambi Mekah Kembali Berderak

Gempa melanda tiga kabupaten di Aceh pada 7 Desember lalu. Gempa dengan magnitudo 6,5 selama 15 detik itu merengkahkan jalan-jalan di Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen. Belasan ribu rumah roboh dan rusak berat. Begitu pula ratusan toko, puluhan masjid, juga sekolah dan rumah sakit. Sedikitnya 100 orang tewas, ratusan luka berat dan ringan, serta 11 ribu orang mengungsi.

Pemerintah bergerak cepat menangani bencana. "Prioritas tanggap darurat adalah pencarian dan penyelamatan korban," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei. Lindu memang menyerang daerah padat penduduk: ada 145 ribu warga Pidie Jaya dan masing-masing 400 ribu di Pidie dan Bireuen.

Gempa yang dimulai pada pukul 05.03 ini bukan yang pertama. Hampir 50 tahun lalu, tepatnya pada 1967, gempa serupa terjadi dengan magnitudo 6,1. Penyebabnya sama: pergeseran Sesar Samalanga-Sipopok.

Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menunjukkan gempa Pidie Jaya disebabkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault). Menurut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, pemicunya adalah Sesar Samalanga-Sipopok yang bergerak ke arah barat daya-timur laut.

Pergerakan horizontal Sesar Samalanga-Sipopok memicu gempa dengan panjang bidang mencapai 30 kilometer. Guncangan itu tak hanya mengejutkan warga Aceh, tapi juga para peneliti gempa. Sesar di daratan seperti Samalanga-Sipopok selama ini memang seakan-akan luput dari pantauan para periset gempa.


Bandung
Bandang di Bandung

Pada November lalu, Bandung dilanda banjir yang terparah dalam lima dekade terakhir. Setidaknya ada sepuluh lokasi banjir di Kota Kembang ini. Bahkan daerah yang selama ini bebas dari banjir, Stasiun Kereta Api, turut terendam. Menurut para ahli, ada dua proses hidrologis yang gagal. Pertama, tanah tak mampu menyerap luapan air. Kedua, aliran banjir tak cukup mendapat "penampung", seperti sungai, situ, dan jaringan drainase. Alih fungsi dan kerusakan masif di Kawasan Bandung Utara dituding sebagai biangnya.


Garut
Petaka dari Hulu Garut

Banjir besar menerjang Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada 20 September lalu. Air bah setinggi 1,5-2 meter menerjang apa pun yang dilewati, termasuk rumah di bantaran Sungai Cimanuk, dan menewaskan 34 orang. Banjir diduga terjadi akibat alih fungsi lahan hutan di kawasan hulu sungai itu. Di Kabupaten Garut, alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian memang terjadi di banyak tempat. Angka tutupan hutan pun terus menurun. Selain itu, konsesi tambang menjadi penyebab deforestasi.


Flu Burung
Lampu Kuning Flu Burung

Kasus flu burung di Indonesia sempat mencapai tingkat mengkhawatirkan pada awal tahun ini. Sampai Juni lalu, sudah terdeteksi 148 kasus yang tersebar di berbagai daerah. Padahal tahun lalu hanya ada 123 kasus. Beruntung, tren itu kemudian menurun pada paruh kedua tahun ini. Daerah yang paling rawan flu burung ada di Pulau Jawa—terutama Jawa Barat—Lampung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Utara.


Populasi Gajah
Ikhtiar untuk Gajah Sumatera

Setiap tahun populasi gajah Sumatera menurun sekitar 100 individu. Populasinya kini tinggal 1.724 ekor, padahal pada 2007 masih ada 2.700 ekor. Salah satu pemicunya adalah perkawinan sedarah, yang berimbas pada variasi genetik dan kualitas hidup gajah, hingga gajah-gajah itu mudah terserang penyakit. Untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan, WWF Indonesia dan Eijkman Institute merilis konservasi penanda DNA. Kegunaannya sebagai penanda profil genetik tiap individu dan rasio jenis kelamin gajah di Indonesia.


Nusa Tenggara Timur
Sorgum Melimpah di Lahan Tandus

Di tanah tandus dan kering Nusa Tenggara Timur, sorgum ternyata bisa tumbuh subur. Pada awal Mei lalu, di Dusun Likotuden, Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Tempo menyaksikan langsung panen raya sorgum. Sebanyak 90 ton sorgum dipanen dari 32 hektare lahan kering milik 62 keluarga. Dari seluruh area di Flores Timur, panen raya menghasilkan 200 ton sorgum dari 65 hektare lahan kering. Sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri.

Sport

Tontowi/Liliyana
Emas Olimpiade

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menorehkan sejarah dengan meraih medali emas dari cabang bulu tangkis ganda campuran pada Olimpiade Rio de Janeiro, Agustus lalu. Mereka mengalahkan pasangan Malaysia, Chang Peng Soon/Goh Liu Ying, lewat pertarungan mendebarkan. Inilah satu-satunya medali emas yang didapatkan Indonesia di Brasil.

Sebelum Rio 2016, Indonesia terakhir meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008, lewat ganda putra Hendra Setiawan/Markis Kido. Sayangnya, "tradisi" emas yang berlangsung sejak Olimpiade Barcelona 1992 itu sempat terhenti pada Olimpiade 2012.

Hendra kembali tampil di Rio. Berpasangan dengan Mohammad Ahsan, ia sempat digadang-gadang bakal menyumbangkan medali emas. Tapi mereka tersingkir di babak penyisihan grup. Tontowi/Liliyana, yang tak diunggulkan, malah menjadi juara. Mereka tak pernah kehilangan satu set pun sejak babak penyisihan grup.

Perolehan medali emas itu diganjar setimpal. Tontowi/Liliyana mendapat masing-masing Rp 5 miliar dari pemerintah. Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia juga memberi bonus Rp 2 miliar untuk keduanya.

Seusai Olimpiade, Tontowi/Liliyana meraih dua gelar juara lagi, yakni di Superseries Cina dan Hong Kong, sepanjang November lalu. Padahal pasangan ini sempat bakal bubar karena Liliyana—biasa disapa Butet—berencana gantung raket.


PSSI
Babak Baru Sepak Bola Kita

Setelah pembekuan selama setahun, pada Mei lalu, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mencabut sanksi untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Perkembangan menggembirakan ini disusul dengan terpilihnya Ketua PSSI baru, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, yang juga menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, pada 10 November lalu.

Kepengurusan anyar PSSI langsung menggebrak dengan penampilan mengesankan tim nasional dalam turnamen Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Boaz Solossa dan kawan-kawan, yang sama sekali tak diunggulkan, mampu melaju hingga ke final. Di partai puncak, mereka sempat menang 2-1 di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, meski akhirnya gagal juara setelah dikalahkan Thailand 0-2 di Bangkok.


Rio Haryanto
Kiprah Bersejarah

Tahun ini, Rio Haryanto, 23 tahun, menjadi pembalap Indonesia pertama yang tampil dalam kejuaraan balap mobil Formula 1. Sayang, karena keterbatasan dana, kiprahnya di tim Manor Racing berakhir dini. Pembalap kelahiran Surakarta ini hanya bisa melunasi 8 juta euro dari kewajiban sebesar 15 juta euro kepada tim itu. Walhasil, Rio hanya bisa ikut balapan jet darat itu selama setengah musim. Aksinya menggeber MRT05 terhenti di seri ke-12 Grand Prix Jerman, 31 Juli lalu. Tahun depan, Rio berharap bisa kembali melaju di sirkuit F1.


Daud Yordan
Menuju Juara Dunia

Daud Yordan, 29 tahun, menjadi satu-satunya duta tinju Indonesia di level internasional setelah seniornya, Chris John, pensiun. Ia merebut gelar juara kelas ringan internasional Asosiasi Tinju Dunia (WBA) pada 4 Juni lalu dengan mengalahkan petinju Argentina, Cristian Rafael Coria, di Montevideo, Uruguay. Petinju asal Kalimantan Barat ini terus berjuang mengulang prestasi terbaiknya, yakni menjadi juara dunia kelas ringan Organisasi Tinju Internasional (IBO) pada 2013. Ia berencana naik ring awal tahun depan untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas ringan Badan Tinju Dunia (WBC) atau kelas super ringan WBA.


Triadi Fauzi Sidik
Rekor PON

Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat berlangsung pada 17-29 September 2016. Sejumlah rekor terpecahkan dalam kejuaraan multicabang ini, termasuk oleh perenang tuan rumah, Triadi Fauzi Sidik, yang meraih 8 medali emas—terbanyak dalam sejarah PON. Triadi ikut membawa Jawa Barat menjadi juara umum, mengungguli Jawa Timur dan DKI Jakarta. Tapi PON kali ini juga diwarnai sejumlah kontroversi, termasuk bias wasit dan penjurian, adanya kericuhan di beberapa arena, serta banyaknya atlet yang kemudian terbukti melakukan doping.


Eko dan Sri
Raih Perak Angkat Besi

Dua lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, sama-sama meraih medali perak pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Agustus lalu. Eko meraih medali perak di kelas 62 kilogram putra, sedangkan Sri Wahyuni di kelas 48 kilogram putri. Keduanya memastikan terjaganya "tradisi" medali angkat besi Indonesia di Olimpiade, yang sudah berlangsung sejak 16 tahun lalu. Keberhasilan Sri Wahyuni, 22 tahun, juga menandakan keberhasilan regenerasi di cabang olahraga ini.

Gaya Hidup

Sri Rezeki Hadinegoro
Vaksin Dengue

Demam berdarah kini punya penangkal. Sanofi Pasteur, perusahaan farmasi Prancis, meluncurkan vaksin demam berdarah (dengue) perdana yang bisa menjegal empat variasi (strain) virus mematikan ini. Pada September lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan mengizinkan vaksin Sanofi beredar di Tanah Air.

Indonesia punya peran dalam penemuan penting ini. Sri Rezeki Hadinegoro, guru besar kesehatan anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, adalah peneliti utama pada penelitian fase ketiga di Indonesia. Negeri ini dipilih menjadi lokasi penelitian karena, menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia merupakan negara kedua dengan penderita demam berdarah terbanyak di dunia, setelah Brasil.

Riset Sri Rezeki dimulai pada September 2011, dengan jumlah peserta mencapai 1.870 anak di Jakarta, Bandung, dan Denpasar. Penelitian serupa dilakukan tim lain di Vietnam, Filipina, Brasil, Meksiko, dan Kolombia. Dua tahun penuh, Sri dan tim penelitinya berjibaku mendatangi sekolah, puskesmas, sampai balai kelurahan untuk menemui responden ciliknya.

Setiap anak yang menjadi responden riset ini dipantau kesehatannya selama lima tahun. Sri harus pandai-pandai menjaga agar anak-anak itu tidak drop out meninggalkan program. Salah satu caranya, setiap tahun, dia mengajak anak-anak ini jalan-jalan. Berkat kerja keras Sri dan koleganya, Indonesia kini punya harapan menghapus wabah demam berdarah.


Tito Karnavian
Empat Bintang

Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada 13 Juli lalu. Tito menggantikan Jenderal Badrodin Haiti, yang purnatugas. Pelantikan alumnus Akademi Kepolisian 1987 ini mengakhiri polemik antara Jokowi dan partai-partai pengusungnya yang semula menyorongkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Tribrata-1. Terpilihnya Tito terbilang fenomenal karena dia melompati empat angkatan di atasnya. Tapi orang mafhum karena sadar karier pria 53 tahun ini memang cemerlang.


Agus Rahardjo
Gebrakan

Ini tahun pertama Agus Rahardjo duduk di kursi panas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Sejauh ini, prestasinya tak mengecewakan. KPK berhasil menangkap basah Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman saat menerima suap yang berkaitan dengan impor gula, membongkar korupsi di Mahkamah Agung yang melibatkan Sekretaris MA Nurhadi, serta menyeret sejumlah politikus dan kepala daerah ke meja hijau.

Agus juga membetot perhatian publik ketika KPK menelisik praktek rasuah dalam proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Para pengembang proyek itu diduga menebar fulus agar kepentingannya mulus. Dari taipan Sugianto Kusuma alias Aguan sampai Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diperiksa dalam kasus ini.


Reza Rahadian
Moncer di Dunia Film

Reza Rahadian, 29 tahun, mengukir prestasi ciamik pada 2016. Dari enam filmnya yang tayang di bioskop, dua di antaranya masuk daftar film terlaris sepanjang masa. My Stupid Boss berada di peringkat keenam dengan 3 juta penonton dan Rudy Habibie di urutan kesebelas dengan 2 juta penonton. Bahkan film Reza sebelumnya, Habibie & Ainun (2012), berada di peringkat ketiga dengan 4,4 juta penonton. Film ini hanya kalah oleh Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (6 juta) dan Laskar Pelangi (4,6 juta). Ia juga menuai pujian ketika tampil dalam pementasan Bunga Penutup Abad, yang diangkat dari karya Pramoedya Ananta Toer, Agustus 2016.


Ignasius Jonan
Kembali

Tiga bulan setelah dicopot dari kursi Menteri Perhubungan pada 27 Juli lalu, Ignasius Jonan kembali ke Kabinet Kerja sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Presiden Joko Widodo melantiknya pada 14 Oktober lalu, didampingi Arcandra Tahar sebagai wakil menteri.

Meski tak punya pengalaman di sektor energi, Jonan, 53 tahun, dituntut bekerja cepat. Di hari pertama bekerja, dia sudah dihadapkan pada setumpuk tugas. Dari penyeragaman harga bahan bakar minyak di Indonesia timur, masa depan proyek listrik 35 ribu megawatt yang tersendat, sampai penyelesaian sederet kontrak tambang, termasuk di Blok Masela dan Freeport. Publik menunggu apakah tangan dingin Jonan mampu mereformasi sektor energi negeri ini.


Warsito
Klinik Mati Suri

Klinik terapi kanker yang didirikan Warsito Purwo Taruno, 49 tahun, resmi ditutup pada 27 Januari lalu. Kementerian Kesehatan melarang Warsito, penemu electrical capacitive cancer therapy itu, menerima pasien. Sebulan kemudian, tim review dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, serta Komite Penanggulangan Kanker Nasional menyimpulkan jaket listrik pembunuh sel kanker temuan Warsito belum terbukti aman dan bermanfaat. Hasil karya doktor teknik elektro lulusan Universitas Shizuoka, Jepang, ini perlu diuji lebih dulu sesuai dengan standar medis.

Hukum

Jessica Kumala Wongso
Drama Sidang 'Sianida' Jessica

Kalau ada yang bisa disebut "bintang" kasus kriminal pada 2016, dialah Jessica Kumala Wongso. Perempuan 28 tahun ini didakwa membunuh Wayan Mirna Salihin, teman kuliahnya di Sydney, Australia. Jessica dituduh memasukkan racun sianida ke es kopi yang diminum Mirna, 28 tahun, di kafe Olivier, Jakarta, pada 6 Januari lalu.

Pengusutan kasus ini tak berjalan mulus. Jaksa sampai empat kali mengembalikan berkas perkara karena bukti yang diajukan polisi banyak bolongnya. Toh, akhirnya jaksa mendakwa Jessica melakukan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

Menurut jaksa, Jessica menaruh sianida di gelas Mirna karena dendam. Jaksa menyodorkan bukti berupa sianida dengan kadar 0,2 miligram per liter yang diambil dari lambung Mirna. Jaksa juga menunjukkan rekaman CCTV berisi gerak-gerik mencurigakan Jessica.

Pengacara Jessica, Otto Hasibuan dkk, mempertanyakan bukti jaksa. Sianida 0,2 miligram, yang dosisnya tak mematikan, diambil dari tubuh Mirna tiga hari setelah kematiannya. Ketika polisi mengambil cairan lambung Mirna, sekitar 70 menit setelah kematiannya, tak ada unsur sianida. Sedangkan CCTV tak membuktikan Jessica menaruh racun di kopi Mirna.

Setelah 32 kali menyidangkan perkara yang disiarkan langsung tiga stasiun televisi ini, pada 27 Oktober lalu, hakim Kisworo, Binsar Gultom, dan Partahi Tulus Hutapea memvonis Jessica bersalah. Lemahnya bukti dan tak adanya saksi yang melihat Jessica menaruh racun tak mengurangi keyakinan majelis hakim untuk menghukum dia 20 tahun penjara. Jessica mengajukan permohonan banding. "Kami menunggu putusan," kata Otto, Selasa pekan lalu.


Freddy Budiman
Hantu Kesaksian Freddy

Freddy Budiman, terpidana mati penyelundupan 1,4 juta butir ekstasi, seperti mengirim pesan dari kubur. Beberapa jam sebelum dia dieksekusi mati pada 26 Juli lalu, beredar testimoni yang menghantui aparat. Freddy menyebutkan ada polisi, tentara, dan petugas Badan Narkotika Nasional yang membantu dia mengedarkan narkotik. Tim gabungan aparat dan tokoh masyarakat menelisik testimoni Freddy yang disebarkan Haris Azhar, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan. Tapi tim tersebut bubar sebelum perkara menjadi benderang.


Korupsi
Akhir Karier Nurhadi

Komisi Pemberantasan Korupsi mengeluarkan surat perintah penyelidikan atas Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi, pada 22 Juli lalu. Perintah itu merupakan pengembangan dari penyidikan kasus suap yang melibatkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution. Komisi antikorupsi menduga Nurhadi memiliki peran penting dalam perkara yang menyeret Lippo Group tersebut. Penyidik KPK juga telah menggeledah rumah Nurhadi. Di tengah penyidikan perkara ini, pada 23 Juli lalu, Nurhadi mundur dari jabatannya.


Dugaan Suap
Rem Kasus Brotoseno

Tim Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian RI menahan Ajun Komisaris Besar Brotoseno sejak 11 November lalu. Brotoseno diduga menerima suap Rp 1,9 miliar untuk mengerem pengusutan kasus korupsi proyek cetak sawah fiktif di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada 2012-2014. Brotoseno adalah ketua tim pengusutan kasus ini di Badan Reserse Kriminal Polri. Dalam kasus yang sama, polisi telah menahan bekas General Manager Lion Air, Lexi M. Budiman, dan Wakil Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia Harris Arthur Hedar.


Korupsi
Ujian Dahlan Iskan

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan tersandung perkara. Pada 27 Oktober lalu, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan dia sebagai tersangka kasus penjualan aset PT Panca Wira Usaha. Dahlan menjadi direktur utama badan usaha milik daerah Jawa Timur itu pada 2000-2010. Belakangan, Kejaksaan Agung juga membidik Dahlan dalam kasus pengadaan 16 unit mobil listrik untuk Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pasifik 2013. Dalam sejumlah kesempatan, Dahlan mengatakan telah bekerja sesuai dengan aturan dan tidak pernah mencari keuntungan pribadi.


Dimas Kanjeng
Tipu-tipu Taat Pribadi

Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi pada 22 September lalu. Taat Pribadi, 46 tahun, diduga menjadi otak pembunuhan dua pengikutnya, Ismail Hidayah dan Abdul Ghani. Sebelum dibunuh, korban mengadu ke polisi dan membongkar kedok penipuan Taat terhadap puluhan ribu pengikutnya. Sejak padepokan itu berdiri di Probolinggo, Jawa Timur, pada 2007, pengikut Taat telah menyetor mahar ratusan ribu hingga miliaran rupiah karena termakan iming-iming penggandaan uang.

Ekonomi

Sri Mulyani Indrawati
Pulang ke Lapangan Banteng

SETELAH enam tahun menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati kembali masuk kabinet. Dalam reshuffle tahap kedua pada 27 Juli lalu, Presiden Joko Widodo melantik Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Sri Mulyani kembali berkantor di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, setelah dirayu pulang oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jokowi sampai harus berkomunikasi dengan Presiden Bank Dunia Jim Young Kim. Sri Mulyani sesungguhnya telah ditawari posisi menteri dalam perombakan kabinet pertama, Agustus tahun lalu. Ketika itu Jokowi meminta Sri Mulyani masuk kabinet menjadi Menteri Koordinator Perekonomian. Bahkan, dalam penyusunan pertama Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla yang diumumkan pada Oktober 2014, Sri Mulyani juga ditawari bergabung. Sri Mulyani memilih tetap bertahan di Bank Dunia. Satu hari setelah dilantik, Sri Mulyani menggebrak. Ia mengumpulkan 300 pejabat—terutama Direktorat Jenderal Pajak—di auditorium lantai dua Kementerian Keuangan. Pertemuan itu membahas undang-undang pengampunan pajak, program yang diharapkan bisa menambal penerimaan negara Rp 165 triliun. Pada awal Agustus, ia memangkas belanja Rp 133 triliun. Pemangkasan dilakukan untuk menekan defisit akhir tahun. Pemotongan menyasar belanja pemerintah pusat Rp 65 triliun dan dana transfer daerah Rp 68,8 triliun. Pos belanja yang dipangkas antara lain perjalanan dinas dan pembangunan gedung pemerintah yang tidak masuk prioritas.

Ilustrasi: Kendra Paramita


Sudirman Said & Rizal Ramli
Selisih Pendapat di Lapangan Abadi

DUA menteri berbeda pendapat tentang skema pengembangan gas alam cair di Lapangan Abadi, Blok Masela, Maluku. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said berkeras opsi kilang lepas pantai lebih menguntungkan bagi Masela. Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli berpendapat sebaliknya. Keduanya bersitegang dalam rapat kabinet terbatas di Istana Negara pada Februari. Pada 23 Maret lalu, Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan kilang gas Masela dibangun di darat.


Proyek kereta Jakarta-Bandung
Akrobat Proyek Kereta Cepat

PROYEK kereta Jakarta-Bandung tak pernah sepi memantik kontroversi. Proyek bernilai US$ 5,5 miliar atau sekitar Rp 74 triliun itu tiba-tiba menyelinap ke dalam daftar yang boleh diberi fasilitas, termasuk jaminan negara. Diteken Presiden Joko Widodo pada 8 Januari lalu, proyek itu masuk daftar lampiran Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, yang sejak awal mendukung masuknya perusahaan Cina, mengaku tak mengusulkan.


Susi Pudjiastuti
Serangan Balik Menggergaji Susi

Puluhan asosiasi pengusaha perikanan dan nelayan menentang kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Tak cuma merancang demonstrasi akbar pada 6 April lalu, yang bertepatan dengan Hari Nelayan Nasional, mereka juga mengadu ke Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Kalla, sejumlah kebijakan Susi mematikan industri penangkapan dan pengolahan ikan. Kerugiannya Rp 8,7 triliun. Kalla mengirim surat teguran. Susi, yang berwatak keras, tak mau kalah. "Saya bilang ke Pak JK, 'Data Bapak salah. Bapak dibohongi'."


Rosneft
Pemulus Jalan Rusia

Lama tak terdengar kabarnya, Setiawan Djody berada di tengah pusaran tender proyek kilang Tuban, Jawa Timur, senilai US$ 13-14 miliar (Rp 177-190 triliun). Ia disebut-sebut sebagai sosok yang sukses "mengantarkan" Rosneft, perusahaan asal Rusia, menjadi mitra Pertamina di kilang Tuban. Namun Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto memastikan tidak ada keterlibatan Djody dalam kerja sama itu. Nota kesepahaman antara Pertamina dan Rosneft diteken ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Sochi, Rusia, pada 19 Mei lalu.


Harry Azhar
Ada Pejabat di Panama Papers

Skandal Panama Papers menyengat sejumlah pejabat dan pengusaha Tanah Air pada pertengahan April lalu. Salah satunya Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis. Database dari firma hukum Mossack Fonseca yang dibocorkan The International Consortium of Investigative Journalists menyebutkan Harry adalah pemilik perusahaan cangkang Sheng Yue International Limited. Pejabat lain yang namanya tercantum di Panama Papers adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Internasional

Donald J. Trump
Presiden atau Pudel

MENGUBURKAN semua hasil jajak pendapat hingga beberapa hari menjelang pemungutan suara, juga perkiraan banyak analis politik, Donald J. Trump memenangi pemilihan umum Presiden Amerika Serikat. Dengan mengumpulkan 306 electoral college, semacam wakil dari para pemilih, dia menundukkan pesaingnya, kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton—yang memperoleh 232 electoral college.

Kemenangan pengusaha real estate berusia 70 tahun yang belakangan juga populer sebagai pembawa acara di televisi itu memang mengejutkan. Tapi bukan tak ada yang meramalkannya. Di antara sedikit saja yang percaya bahwa Trump punya peluang ada Michael Moore, sutradara film dokumenter dan aktivis berhaluan kiri.

Penjelasan mengenai kemenangan yang dianggap "tak Amerika banget" itu bisa datang dari mana saja, juga siapa pun. Yang jelas, bagaimana Trump berhasil melambungkan popularitasnya adalah poin terpenting yang menimbulkan kecemasan di kalangan liberal: sejak memulai kampanye demi memperoleh tiket Partai Republik, dia memainkan kartu-kartu konservatisme, supremasi kaum kulit putih, kepemilikan senjata, bahkan kebencian terhadap Islam, orang asing, serta perempuan dan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender.

Satu hal lagi, yang sejauh ini masih kontroversial: dugaan mengenai keterlibatan Rusia (dan Presiden Vladimir Putin) di balik kemenangan itu. Dalam soal ini bahkan muncul sebutan Anjing Pudel Rusia buat Trump karena kedekatannya, juga beberapa orang yang dia siapkan sebagai anggota kabinetnya, dengan Putin.


Vladimir Putin
Menerobos Medan Suriah

Enam belas tahun Vladimir Putin berkuasa, kini bukan cuma Rusia yang tak kuasa melepaskan diri dari mantan anggota badan intelijen KGB ini. Kerja sama Amerika Serikat-Rusia memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ternyata berumur pendek. Sejak pesawat-pesawat tempur Rusia menghantam kantong-kantong pemberontak, keseimbangan di medan tempur berubah. Menggunakan keragu-raguan Amerika dan sekutunya, Presiden Putin melibatkan Rusia lebih jauh dalam konflik Suriah.

Aleppo, yang sedianya dikuasai pasukan pemberontak, bakal berpindah tangan. Kendati begitu, ada harga mahal dari pencapaian militer Putin-Bashar al-Assad ini: ribuan penduduk yang menderita dan terjebak dalam perang telah memperpanjang barisan pengungsi yang sudah panjang.


Park Geun-hye
Karena 'Rasputin Perempuan'

PUKULAN bertubi-tubi menghantam Park Geun-hye antara November dan Desember lalu. Dua yang terberat adalah ketika jaksa menyatakan yakin Park terlibat dalam skandal korupsi yang telah menjadikan teman karib dan bekas ajudannya yang dijuluki "Rasputin perempuan", Choi Soon-sil, sebagai tersangka serta langkah politik parlemen untuk memberhentikannya dari jabatan presiden. Desakan kuat rakyat Korea Selatan datang bergelombang setelah kasus pemerasan dan penyalahgunaan kekuasaan itu terungkap. Park, 64 tahun, perempuan pertama yang menjadi Presiden Korea Selatan, semula mencoba bertahan. Tapi, semakin skandal itu terpapar, tuntutan rakyat membesar dan gerakan politik, bahkan dari partainya, tak tertahankan.


Rodrigo Duterte
Hukum di Genggam Tangannya

DUA senator Filipina berniat memakzulkan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte. Presiden berjulukan Si Penghukum—gara-gara kebijakan kerasnya memberangus peredaran narkotik—ini mengaku biasa membunuh penjahat dengan tangannya sendiri. Pengakuan ini disampaikan sebelum lawatan Duterte ke Kamboja dan Singapura sekitar tiga pekan lalu, tapi baru belakangan tersiar.

"Di Davao, saya biasa melakukannya sendiri, hanya untuk menunjukkan kepada orang-orang itu bahwa jika saya bisa melakukannya, kenapa kamu tidak?" kata Duterte di hadapan para pengusaha di Manila, menunjukkan bagaimana dia mendorong polisi untuk menembak para tersangka, Senin pekan lalu. Sejak kemenangannya yang meyakinkan dalam pemilihan Presiden Filipina, Duterte memang tak henti menuai kontroversi: memaki Presiden Amerika Serikat Barack Obama, merapat ke Cina, menjauhi Amerika, dan—tentu saja—melanggar hak asasi dalam perang membasmi narkotik.


Aung San Suu Kyi
Setelah Bunda Jadi Birokrat

AUNG San Suu Kyi, putri pahlawan besar Aung San yang sudah berpuluh tahun menentang kediktatoran junta militer, kini berkelakuan layaknya birokrat di negeri otoriter. Bunda Suu menolak mengakui bahwa tentara Myanmar telah menembaki ratusan pengungsi Rohingya.

Oktober lalu, 300 gerilyawan Islam radikal menyerbu tiga pos perbatasan di kota kecil Maungdaw di Rakhine utara, Myanmar, menewaskan sembilan polisi penjaga perbatasan dan merebut sejumlah amunisi. Pembalasan datang bergulung-gulung. Berpegangan pada analisis gambar satelit, kelompok Human Rights Watch mengumumkan temuannya: hampir seribu rumah hancur dan gosong—tanda pembakaran yang sistematis—di desa-desa Rohingya. Tapi, bulan ini, Komisi Rohingya bentukan pemerintah menegaskan tak ada pelanggaran hak asasi dalam kasus ini—senada dengan pernyataan Suu Kyi.


David Cameron
Brexit di Batu Nisannya

BERCERAMAH di DePauw University, di kota kecil Greencastle, Negara Bagian Indiana, Amerika Serikat, David Cameron memperoleh honor 120 ribu pound sterling per jam. Agenda di pengujung 2016 itu memang menunjukkan dia kini bisa mengantongi duit sebanyak gajinya sebagai perdana menteri selama setahun hanya dalam 60 menit. Tapi hal itu tak bakal menghapus kegagalan besar dalam karier politikus Partai Konservatif ini: Brexit.

Dengan kata lain, Cameron, yang mengundurkan diri setelah referendum pada 23 Juni lalu memastikan Inggris keluar dari Uni Eropa, kini boleh mengatakan apa saja. Semua itu tak bakal menghapus tulisan di batu nisannya, yang telah tercetak: "Sejarah bakal mengenang David Cameron semata sebagai perdana menteri yang membuat kami keluar dari Uni Eropa. Saya kira tak bakal ada lagi yang lain," kata Peter Mandelson, mantan Menteri Perdagangan Inggris dan Komisioner Eropa.

Kartun

Dua tahun pemerintahan Jokowi-JK

Luhut Binsar Pandjaitan melanjutkan proyek reklamasi Teluk Jakarta

Pemerintah buru pajak artis di media sosial

Tertekan taksi online

Atribut PKI

Sekolah seharian

Relokasi Bukit Duri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus