Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Pejuang dari Lautan Teduh

Mengapa polisi Indonesia berutang kepada Hoegeng. Keteladannya adalah sikap republikanisme lama yang menggabungkan integritas, intelektualitas, dan gaya estetis yang solid.

14 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Ilustrasi: Rolang Linggi
Perbesar
Ilustrasi: Rolang Linggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Keteladanan Hoegeng dalam sikap etis.

  • Konflik Hoegeng dan Soeharto dalam kasus Sum Kuning dan penyelundupan mobil.

  • Bisakah polisi sekarang meniru Hoegeng?

SATU gejala yang menonjol dalam kebudayaan politik kontemporer Indonesia adalah populisme dangkal disertai kebencian diam-diam kepada elitisme. Budaya populisme dangkal melahirkan elite yang hipokrit: di satu sisi mereka aktif dalam perebutan jabatan, kekayaan, dan sumber daya ekonomi-politik kekuasaan di atasnya; di sisi lain mereka mengembangkan citra merakyat, “ke bawah”, nasionalistis, dan anti-intelektualisme. Hoegeng Iman Santoso melawan itu semua.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Robertus Robet

Robertus Robet

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta dan anggota tim evaluator editorial Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus