Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kolonel yang suka nampang

Qadhafi diisukan nikah dengan nabila kashoggi. qadhafi orangnya romantis. istri pertama fathia nouri khaled. terakhir dengan wasfia, punya 7 anak. selalu dikawal wanita. ingin membebaskan kaum wanita.

22 Agustus 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUAMMAR Qadhafi melamar Nabila? Janggal terdengar, tapi tidak mustahil secara teorestis. Pemimpin Libya yang dandy dan suka bersolek ini -- menurut para wartawan Barat senang nampang di depan para jurnalis wanita -- punya pembawaan romantis. Menurut Time, ia suka menyamakan dirinya dengan penyair romantik Inggris, Lord Byron (meninggal pada abad ke-19), lalu menyebut dirinya Badui Byron. Ia pun sedikit berbakat narastis, meski mengaku "jarang bercermin". Dan pernah seorang wartawan dilarang memotret dirinya karena ia sedang bercelana pendek olah raga. Tak cuma wartawan Barat, tapi juga Anwar Sadat almarhum, menyebut Qadhafi sebagai aktor yang memerankan dirinya sendiri. Pada Natal 1969, Qadhafi menikah pertama kali dengan Fathia Nouri Khaled. Yakni tiga bulan setelah ia mengkudeta Raja Idris Senussi I. Istri pertamanya itu seorang guru sekolah, anak seorang perwira tentara. Perkawinan ini hanya berumur tujuh bulan, tanpa jelas sebab-sebabnya. Tak jelas pula, adakah Mohammed, buah pernikahan pertama Qadhafi, lahir setelah perceraian atau sebelumnya. Yang pasti, kemudian, Fathia dan Mohammed tak pernah disebut-sebutnya lagi. Dalam wawancara-wawancara kemudian, ia hanya mengaku punya tujuh anak dari istrinya sekarang, Wasfia, yang lazimnya disebut Safiya. Istri kedua ini, seorang juru rawat, dinikahinya pada Juli 1970. Sebagai seorang militer fisiknya tampak terjaga. Ia memang mengaku berhati-hati melahap makanan. Sarapan cuma sepotong roti dan segelas susu unta. Makan siang sepiring sup kentang dan kacang-kacangan, ditambah sepotong daging domba. Perhatian terhadap keluarganya.sekarang tampaknya besar. Gamma membuat foto-foto tentang Qadhafi, dan salah satunya merekam kolonel itu sedang membaca di udara terbuka bersama dua saudara perempuannya. Orang pun tentu masih ingat, 1986 sejumlah pesawat AS mengebom Libya. Konon, bomber-bomber itu memang mengincar Qadhafi pribadi. Celakanya, yang tewas adalah Hana, anak angkat sang kolonel yang baru berusia 15 bulan. Sebagai muslim ia selalu salat. "Di mana pun saya berada, saya akan berhenti untuk salat lohor," katanya suatu saat. Dan salat subuh kadang ia lakukan sendirian, kadang bersama istri dan beberapa anaknya. Pandangannya terhadap kaum Hawa tak merendahkan. Bahkan ia lebih suka dikawal oleh sepasukan tentara wanita. "Saya melihat dunia Arab umumnya belum menghargai wanita," kata Qadhafi kepada The Sunday Times Magazine. "Saya ingin membebaskan seluruh wanita dari Samudra Atlantik sampai Teluk Arab." Di sisi lain, sang kolonel bisa berwajah bengis. Dialah yang dituduh membiayai banyak aksi teror di dunia. Misalnya teror September Hitam di Munich. Dengan rambutnya yang ikal, raut wajahnya yang keras, tokoh ini memang punya kepercayaan terhadap diri yang besar. Ditambah dengan namanya yang populer -- meski berarti tak selalu sedap terdengar, apalagi buat musuh-musuhnya -- tak mustahil seorang wanita jatuh cinta kepadanya. Dan bukankah Islam memberikan kelonggaran untuk beristri lebih dari satu? Memang tak berarti istri ketiga itu bernama Nabila. Yang jelas, sampai pekan lalu bantahan atau pembenaran resmi dari Qadhafi tentang berita dari Italia belum terdengar. B.B.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus