Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya tengah melakukan penyesuaian dan uji coba rekayasa lalu lintas di simpang Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo, Jakarta Selatan. Pemprov DKI juga mengubah trotoar di Simpang Santa menjadi jalan raya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uji coba tersebut dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada Jumat, 14 April 2023. Dia hadir bersama Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan tetapi, kemacetan kian parah. Dari unggahan warganet di media sosial, kebijakan penutupan jalan tersebut hanya memindahkan titik macet ke lokasi lain.
Heru Budi: bersabar saja dulu
Heru Budi Hartono meminta masyarakat untuk sabar menunggu hasil akhir evaluasi kawasan lampu merah di Simpang Santa tepatnya simpang Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo, Jakarta Selatan.
"Saya harap masyarakat bisa bersabar saja dulu, dinas terkait lagi kerja (jalur Simpang Santa) agar bisa digunakan dengan nyaman. Prinsipnya untuk kenyamanan seluruh masyarakat pengguna jalan," kata Heru seperti dikutip dari Antara, Rabu, 19 April 2023.
Selain itu, Heru menyampaikan bahwa dirinya sudah memerintahkan Dinas Perhubungan untuk maraton menuntaskan jalur lalu lintas di kawasan tersebut dan akan mengedepankan kenyamanan bagi seluruh masyarakat pengguna jalan.
Soal polemik yang muncul belakangan ini, Heru menganggap bahwa hal tersebut wajar karena dalam setiap kebijakan akan selalu menuai pro dan kontra. Namun, kata Heru, Pemprov DKI berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi semua warganya.
Dishub DKI Jakarta akan lakukan beberapa perbaikan
Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta membuka kembali pagar beton Simpang Santa, Jakarta Selatan usai evaluasi uji coba rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan pada kawasan itu.
"Dari hasil evaluasi terhadap pelaksanaan uji coba pengaturan simpang ini, itu terlihat bahwa tidak ada perbaikan unjuk kerja dari secara ruas maupun jaringan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, di Jakarta, Selasa.
Syafrin menerangkan dengan dibukanya kembali jalur lalu lintas lampu merah Santa, Jakarta Selatan atau persimpangan Jalan Wijaya 1, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Suryo itu pihaknya akan melakukan beberapa perbaikan.
Disebutkan, pihaknya sudah memasang alat kontrol pengatur lalu lintas untuk penyeberang jalan (pelican crossing) yang nantinya akan diatur siklus waktunya.
Lalu, layanan bus TransJakarta yang sebelumnya belok ke Jalan Wolter Monginsidi akan kembali masuk ke arah Tendean. "Begitu juga kita akan melakukan penataan parkir di kawasan Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi dan juga Senopati," tambahnya.
Dishub DKI akan mengaktifkan kembali lampu lalu lintas di Simpang Santa sehingga diharapkan kondisi jalanan di kawasan tersebut sudah kembali normal.
"Awalnya memang kita harapkan fungsi Jalan Ciranjang. Namun, karena ada keluhan dari masyarakat beberapa portal ditutup sehingga kemacetan di mana-mana," ucap dia.
Dengan demikian, Dishub DKI akan terus mengevaluasi dan melakukan perubahan segera untuk bisa mengatasi kemacetan pada kawasan Simpang Santa tersebut.
Dirlantas Polda Metro ambil langkah alternatif
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman membeberkan alasan terjadinya kemacetan kemarin setelah putaran di Simpang Santa, Jakarta Selatan ditutup. Menurut dia, penyebab macet lantaran banyak kendaraan yang keluar berbarengan di waktu yang sama.
"Apalagi, mohon maaf, kemarin itu kayaknya orang itu banyak full (penuh) keluar semuanya, istilahnya bukber (buka bersama) terakhir. Jadi, volume itu luar biasa," kata dia saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 18 April 2023.
Latif menyebut, pihaknya akan berupaya menyelesaikan kendala yang muncul akibat penutupan putaran Simpang Santa. Dia berujar bakal menggelar evaluasi.
Selain itu, dia juga mengambil langkah alternatif, yakni memanfaatkan jalur yang dulunya berfungsi sebagai jalan, tapi berubah menjadi taman. Taman itu akan kembali difungsikan menjadi jalan raya.
"Kami berupaya ada beberapa celah yang bisa kami manfaatkan dengan beberapa pengaturan, walaupun memang setelah dilakukan uji coba ada beberapa kendala, karena memang warga yang merasa terganggu," katanya.
AMY HEPPY | ANTARA