Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kota Depok Bakal Punya Open Space Baru: Mengenal Konsep Open Space Beserta Plus Minusnya

Wakil Wali Kota Depok menyebutkan luas lahan untuk DOS Tahap II yaitu 8.533 meter persegi, dengan pagu anggaran yang disiapkan senilai Rp 10,8 miliar.

1 Oktober 2024 | 09.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) saat ini tengah merampungkan pembangunan Depok Open Space (DOS) Tahap II di depan Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya Nomor 54 Kecamatan Pancoran Mas (Panmas). Saat ini, pembangunan DOS Tahap II masuk pada proses finishing arsitektur.

“Progresnya sudah 71,49 persen. Sudah masuk tahap finishing arsitektur, setelah sebelumnya dilakukan pekerjaan struktur," kata Kepala Disrumkim Kota Depok Dadan Rustandi, Selasa, 17 September 2024, dikutip dari situs Pemerintah Kota Depok.

Wakil Wali Kota (Wawalkot) Depok Imam Budi Hartono mengatakan pembangunan dimulai sejak Mei tahun ini. Dadan menyebut, luas lahan untuk DOS Tahap II yaitu 8.533 meter persegi, dengan pagu anggaran yang disiapkan senilai Rp10,8 miliar.

“Pekerjaan telah dilakukan sejak 16 Mei 2024 hingga 180 hari kalender, saat ini areal pembangunan DOS Tahap II di depan Balai Kota Depok, masih ditutup,” demikian Imam Budi.

Tentang Konsep Open Space

Dikutip dari Cbdjakarta.raywhite.co.id, desain open space mengacu pada konsep ruang tidak dibatasi oleh dinding atau sekat. Desain ini yang menciptakan tata letak yang terbuka dengan aliran ruang yang lebih bebas. Desain ini cenderung menciptakan kesan luas, memaksimalkan pencahayaan alami, dan memberikan kesan keterbukaan.

Open space menyatukan beberapa ruang menjadi satu area. Fungsi ruangan tersebut berbeda-beda, namun saling berhubungan. Konsep open space diterapkan pada ruang yang digunakan bersama, seperti ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Sementara untuk area privat seperti kamar tidur, tetap diberi tembok pemisah untuk menjaga privasi penghuni.

Meski terlihat lebih luas, konsep open space memiliki sejumlah kekurangan dan kelebihan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

Kelebihan Konsep Open Space

1. Pencahayaan dan Aliran Udara yang Maksimal

Tema open space yang tidak disekat memberikan pencahayaan dan aliran udara maksimal. Hal ini memberi banyak keuntungan, seperti ruangan terasa lebih luas dan hidup, penghuni rumah yang lebih sehat, dan membuat ruangan sehingga terasa lebih sejuk.

2. Lingkungan Rumah yang Lebih Sehat

Kelebihan rumah berkonsep open space lainnya adalah lingkungan yang lebih sehat. Cahaya matahari dan aliran udara yang bebas masuk membuat penghuni rumah tercukupi kebutuhan oksigen dan cahayanya. Hal ini akan membuat rumah semakin sejuk dan nyaman.

3. Memiliki Ruangan Lebih Luas

Rumah yang menerapkan konsep open space memiliki keunggulan ruangan yang lebih luas dibanding konsep rumah lainnya. Penghuni bisa bergerak dengan bebas di ruangan tanpa sekat. Cukup letakkan barang sesuai kebutuhan agar terlihat lebih lapang dan rapi.

4. Arsitektur Open Space yang Modern

Konsep rumah terbuka biasanya didesain dengan tampilan yang minimalis, fresh dan modern. Dengan penataan furniture yang tepat, pemilihan cat rumah, dan pencahayaan alami yang baik, rumah akan menciptakan tampilan modern yang menawan.

5. Membuat Keluarga Semakin Dekat

Terakhir, rumah berkonsep open space juga bisa membuat hubungan antar keluarga semakin erat. Hal ini dikarena seluruh penghuni rumah bisa terlihat langsung sehingga memudahkan keluarga untuk berkomunikasi.

Kekurangan Konsep Open Space

1. Kurangnya Privasi

Keterbatasan ada dinding antar area, membuat rumah open space cenderung memiliki tingkat privasi yang lebih rendah. Ini bisa menjadi masalah bagi penghuni yang menginginkan ruang pribadi yang terpisah dari area umum.

2. Gangguan Suara

Rumah open space memiliki potensi untuk mengalami gangguan suara antar ruangan. Suara dari satu area bisa dengan mudah terdengar di area lain sehingga bisa mengganggu aktivitas atau kenyamanan penghuni, terutama saat ada banyak orang di dalam rumah.

3. Keterbatasan Penyimpanan

Desain open space mungkin membatasi ruang penyimpanan yang tertutup atau tersembunyi. Desain open space juga seringkali menimbulkan tantangan dalam menata furnitur.

4. Asap dan Bau Masakan yang Menyebar

Dapur yang menerapkan ruang terbuka membuat bau dan asap masakan menyebar keseluruh ruangan dengan mudah. Oleh karena itu, rumah dengan konsep terbuka harus dirancang sebaik mungkin agar mempunyai sirkulasi udara yang bagus.

5. Mudah Terlihat Berantakan

Ruangan pada rumah dengan konsep open space sangatlah luas dan besar. Oleh karena itu, cukup sulit untuk membereskan ruangan tersebut. Ketika ada bagian yang berantakan, maka akan sangat mempengaruhi nilai estetika rumah.

KHUMAR MAHENDRA | DEKORUMA.COM | PASHOUSES.ID | MENTENG.RAYWHITE.CO.ID | CBDJAKARTA.RAYWHITE.CO.ID | BERITA.DEPOK.GO.ID
Pilihan editor: Viralkan Alat-alat Rusak, Petugas Pemadam Kebakaran Depok Dipanggil Atasan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus