Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Lahirnya Sebuah Optimisme

13 Agustus 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuh belas Agustus 1945 melambungkan keyakinan bahwa ”masyarakat percaya mereka bisa mengatur diri mereka sendiri” tanpa campur tangan si kate Jepang atau si bule Belanda. Tapi, di sisi lain, muncul aneka realitas yang tak gampang ditundukkan. Termasuk membengkaknya power si ”penyambung lidah rakyat” yang sungguh karismatis, Bung Karno.

Cemas berkecambah di banyak kepala. Solusinya, rakyat harus lebih diberdayakan untuk bisa mengatur diri sendiri lewat geliat partai, yang tumbuh melebihi cendawan di musim hujan.

Lewat Undang-Undang Dasar Sementara 1950, amanat dititipkan: pemerintahan dikelola berdasarkan sistem parlementer dengan kabinet dan menteri-menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Sebuah era baru dimulai, dengan optimisme terkembang begitu lebar, hingga menutupi lontaran sedih Thomas Jefferson, konseptor utama Deklarasi Kemerdekaan (1776) Amerika Serikat. ”Demokrasi sesungguhnya tak lain dari aturan kerumunan. Ketika 51 persen suara bisa mengambil alih hak 49 persen lainnya.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus