Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Telepon seluler itu berdering-dering, Kamis siang pekan lalu. Muncul tulisan ”private number” di layar. Erwin Budi Riansyah, 28 tahun, si pemilik telepon, segera mengangkatnya. ”Ini dari Rhani. Saya hafal benar, adik saya selalu menelepon dengan nomor dirahasiakan,” kata Erwin kepada Tempo.
Benar, dialah Rhani Juliani, si gadis caddy yang hari-hari ini jadi pembicaraan di seantero negeri. Rhani berada tepat di tengah pusaran kasus yang melibatkan Antasari Azhar, Ketua (nonaktif) Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menjadi tersangka pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, suaminya.
Rhani Juliani—ejaan ini sesuai dengan nama di kartu tanda penduduknya—berkisah kepada sang kakak tentang hidup di ”pengasingan”. Bersama kedua orang tuanya, Rhani mengaku diperlakukan dengan baik oleh polisi. Mereka tinggal di apartemen yang disediakan polisi, lokasinya berpindah-pindah, dengan penjagaan ketat. ”Tapi saya lebih bahagia,” kata Erwin menirukan adiknya.
Si gadis caddy masih belia. Dia lahir di Tangerang, 1 Juli 1986. Nasrudin menyuntingnya sebagai istri ketiga pada awal Juli 2007.
Rhani disebut-sebut punya hubungan ”khusus” dengan Antasari. Romansa segitiga Rhani-Antasari-Nasrudin inilah yang dikabarkan menjadi pemicu geger yang berujung pada maut Nasrudin. Namun sampai kini belum jelas apa persisnya peran Rhani.
Sumber Tempo di Kepolisian Resor Tangerang berbisik, Rhani memiliki banyak informasi soal terbunuhnya Nasrudin. Kepada penyidik, Rhani mengatakan pernah diminta berhati-hati oleh Nasrudin karena bakal menjadi target pembunuhan. ”Kalau saya meninggal, target selanjutnya adalah kamu,” begitu kata Nasrudin seperti ditirukan Rhani.
Maka gentarlah Rhani. Pada 14 Maret lalu, sekitar pukul dua siang, kepala Nasrudin ditembus dua peluru. Malam harinya, mantan caddy Padang Golf Modernland, Tangerang, itu langsung meminta perlindungan polisi. Bersama ayah dan ibunya, Rhani dijemput polisi dan disembunyikan di tempat yang dirahasiakan. Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iriawan membenarkan soal ini. ”Tapi dia hanya sebagai saksi, tidak terlibat,” katanya.
Dugaan cinta segitiga sebagai motif pembunuhan mencuat dari Boyamin Saiman, anggota tim advokasi Nasrudin. Boyamin membeberkan isi pesan pendek bernada ancaman yang diterima Nasrudin sebelum pembunuhan. Si pengirim meminta korban merahasiakan perselingkuhannya. Pengirim pesan itu ditengarai Antasari Azhar, dan perempuan yang dimaksud adalah Rhani. ”Dugaan itu diperkuat oleh foto mesra perselingkuhan yang sudah diserahkan kepada polisi,” katanya.
Kabar perselingkuhan ini memicu kemarahan keluarga. Erwin menegaskan sosok adiknya tidak seperti yang ramai diberitakan. ”Rhani adalah istri Nasrudin yang setia. Pemberitaan tentang adik saya melenceng jauh dari kenyataan,” katanya.
Rhani, anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Endang M. Hasan dan Kuswati, sebenarnya bercita-cita menjadi pramugari. Profesi pramugolf adalah batu loncatan. ”Buat menurunkan berat badan sebelum melamar jadi pramugari,” kata Erwin.
Akhir 2004, tiga bulan setelah lulus dari SMA Yuppentek 1 Tangerang, Rhani menjadi caddy di Padang Golf Modernland. Nah, menurut Erwin, Rhani jadi kepincut pada dunia caddy, yang membuatnya bisa berkenalan dengan tokoh-tokoh ternama. Lupalah ia dengan niatnya menjadi pramugari.
Pertengahan 2006, kata Erwin, adiknya mendampingi tim Kejaksaan Agung bermain golf. Antasari Azhar, saat itu menjabat Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, ada di dalam tim. Rhani, yang menggemari film James Bond, betul-betul terpesona pada Antasari.
”Dia memang mengidolakan Antasari,” kata Erwin. Kekaguman Rhani semakin membubung setelah Antasari menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Desember 2007. Namun, setahu Erwin, adiknya tidak memiliki hubungan khusus dengan Antasari. ”Memang dekat, tapi hanya sebagai caddy dan pemain golf,” katanya.
Perkenalan Rhani dengan Nasrudin, menurut Erwin, terjadi pada akhir 2006, saat adiknya menjadi caddy Nasrudin di tim golf Asuransi Bumiputera. Setelah itu, kata Erwin, Pak Zul—panggilan Nasrudin—sering meminta jasa adiknya sebagai pramugolf. Mereka berdua pun semakin dekat. ”Meski kenal Antasari lebih dulu, ia lebih dekat dengan Pak Zul,” kata Erwin.
Seorang caddy di Modernland mengisahkan pengalamannya. Antasari selalu menjaga wibawa di lapangan golf sehingga Rhani tidak bisa mendekat. Berbeda dengan Nasrudin, yang berpembawaan genit dan suka memberikan tip yang besar untuk caddy. ”Rhani cantik dan supel orangnya, cocok dengan Pak Nas,” katanya.
Nurma, caddy lain, mengatakan Rhani memang primadona di lapangan golf langganan polisi dan jaksa itu. Biasanya, para pemain golf bisa langsung memesan untuk ditemani Rhani di lapangan. Dalam satu hari, Rhani bisa mengantongi pendapatan lima kali lebih banyak dibanding pramugolf lain. Tip dari para pejabat ini berkisar antara Rp 500 ribu dan Rp 1 juta.
Pengelola Modernland Golf menangkis tudingan bahwa Rhani caddy mahal yang bisa ”dipesan” pejabat, termasuk Antasari dan Nasrudin. ”Tidak benar itu. Di sini ada aturannya,” kata General Manager External Modernland Golf Herman Halim. Lagi pula, Caddy Master Modernland Golf Yusri Jayadi menambahkan, ”Rhani itu biasa saja.”
Kedekatan Rhani dengan Nasrudin, kata Erwin, terus berlanjut. Awal 2007, Nasrudin kerap menyambangi rumah Rhani di Kampung Kosong, Panunggangan, Tangerang. Kedekatan mereka membuat kedua orang tua Rhani khawatir dan meminta keduanya menikah. Juli 2007, Nasrudin pun menikahi Rhani secara siri. ”Mas kawinnya uang Rp 7 juta,” kata Parno Sanjaya, amil atau petugas pencatat nikah kelurahan setempat.
Menurut Parno, Nasrudin—yang mengaku sebagai pilot—tidak bisa menunjukkan surat persetujuan istri pertamanya, Sri Martuti. Itulah sebabnya pernikahan dia dengan Rhani tak bisa dibukukan di catatan sipil. Belakangan Parno kaget ketika tahu Nasrudin juga memiliki istri lain, yakni Adinda Irawati.
Kuswati, ibunda Rhani, mengabarkan kepada para tetangga bahwa pernikahan resmi anaknya akan dilangsungkan saat umrah di Mekah. Tapi, sampai Nasrudin terbunuh, umrah itu tak pernah terlaksana.
Keluarga Rhani, menurut Etik, tetangganya, hidup pas-pasan. Setelah kedua kakaknya berkeluarga, Rhani menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya pensiunan sopir di pabrik tekstil Tangerang, sedangkan sang ibu hanya ibu rumah tangga. Namun, ”Setelah pernikahan itu, keluarga Rhani hidup berkecukupan, malah sempat melancong ke Bali,” kata Etik.
Etik menambahkan, Rhani adalah kembang desa. Tak sedikit lelaki yang ingin menyunting dia. Keluarganya pun terkenal ramah dan supel. ”Namun, setelah menikah, dia dan keluarganya menjadi tertutup,” kata Etik.
Sigid, ketua rukun tetangga setempat, menambahkan bahwa setelah menikah, Rhani jarang masuk kerja. ”Akhir 2007, dia diberhentikan dari status caddy,” kata Sigid, yang juga mantan anggota satpam Modernland Golf. Nasrudin, kata Sigid, lalu menyekolahkan sang istri di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, Cikokol, Tangerang.
Abbas Sunarya, Direktur STMIK Raharja, membenarkan bahwa Rhani adalah mahasiswanya. ”Tapi sudah kami beri sanksi cuti kuliah,” katanya. Sanksi itu diberikan karena Rhani tidak masuk kuliah dalam kurun waktu lama. ”Terakhir dia masuk pada 20 Maret lalu. Setelah itu, dia menghilang,” kata Abbas.
Rhani tercatat sebagai mahasiswa semester kedua. ”Dia bukan sosok istimewa. Indeks prestasinya hanya mencapai 2,9,” kata Abbas. ”Saya bahkan tidak tahu kalau Rhani sudah menikah.”
Muslim, teman kuliah Rhani, membenarkan bahwa si gadis caddy tak terlalu menonjol di kampus. ”Dia itu tipe mahasiswa kupu-kupu,” kata Muslim. Maksudnya, setelah kuliah langsung pulang. Rhani jarang bergaul ataupun meng-ikuti kegiatan ekstrakurikuler di kampus.
Rhani pun tak genit. ”Dia itu pendiam,” kata Revina, juga teman kuliahnya. ”Tapi penampilannya selalu modis.” Baju, tas, dan arloji yang dia kenakan selalu bermerek. Billabong, Quiksilver, dan TAG Heuer adalah merek yang kerap dia kenakan. ”Dia seperti anak pejabat,” kata Revina.
Teman-teman Rhani yang ditemui Tempo, baik di kampus maupun di Modernland, pun tak menyangka perempuan berzodiak Cancer ini menyandang status istri ketiga. Rhani memilih menyembunyikan status itu. Sampai akhirnya, Rhani tak kuasa lagi menyimpan rahasia ketika sang suami tertembak.
Anton Aprianto, Ayu Cipta, Joniansyah, Mustafa Moses, Amandra Mustika Megarani
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo