Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pecinta rasa manis merasa dilema saat harus mengkonsumsi gula pasir. Walaupun rasanya yang enak, gula pasir memang dikenal tidak terlalu baik untuk kesehatan tubuh saat dikonsumsi dalam jumlah banyak dan dalam waktu panjang. Untuk mengatasi permasalahan itu, banyak orang yang mulai beralih ke gula lainnya yaitu gula batu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan banyak yang beranggapan bahwa gula batu jauh lebih baik daripada gula pasir dan tidak akan membahayakan tubuh. Pada dasarnya mengkonsumsi gula batu dianggap aman dan tidak akan membahayakan kesehatan tubuh karena beberapa alasan, yaitu tidak mengandung lemak jenuh, tidak mengandung kolesterol, dan tidak mengandung sodium. Meski egitu, mengkonsumsi gula batu tidak selamanya baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Jangan Takut pada Gula
Pasalnya ada beberapa kekurangan gula batu karena memiliki kandungan pati dan serat dalam jumlah yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebih akan meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan berbagai penyakit komplikasi lainnya. Selain itu gula batu tidak dapat merusak gigi. Hal ini tidak akan langsung dirasakan, namun lama kelamaan kalian akan mulai mengalami gangguan kesehatan gigi.
Baca juga: Pengaruh Gula terhadap Kulit
Baca juga: 5 Alasan Gula Memicu Penyakit Mematikan
Hal yang sama juga berlaku ke kandungan-kandungan lainnya di dalam gula pasir dan gula batu. Melihat ini, tentu Anda menyadari bahwa gula batu tidak lebih sehat daripada gula pasir. Keduanya masih tidak baik untuk dikonsumsi dalam jangka panjang dan dalam jumlah besar, apalagi untuk para penderita diabetes yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan.