Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Lubang Aspal Sumur Resapan Jakarta

Sumur resapan Jakarta menjadi sorotan dan viral di media sosial. Tutup sumur resapan itu rusak dan ambles. Kondisi tersebut membahayakan kendaraan yang melintas karena jalan menjadi berlubang dan berbeda tingginya.

8 Desember 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menyelesaikan pembuatan sumur resapan di Lebak Bulus, Jakarta 1 Desember 2021. TEMPO/Magang/Ridho Fadilla

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sumur resapan ini tengah menjadi sorotan dan viral di media sosial.

  • Tutup sumur resapan di lokasi rusak dan ambles.

  • Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian bergerak cepat dengan memperbaikinya. 

JAKARTA – Sumur resapan yang sempat ambles dan mengganggu pengendara kendaraan bermotor yang melewati Jalan Lebak Bulus III, Jakarta Selatan, telah seratus persen rampung diaspal ulang. Kini sumur resapan di sekitar Gereja Protestan di Indonesia Barat (GPIB) Sumber Kasih itu rata dengan aspal jalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski demikian, pada bagian atas sumur resapan yang telah teraspal itu masih menyisakan lubang-lubang kecil sebagai jalan masuknya air hujan ke tanah. Pengendara kendaraan bermotor pun sudah tidak merasa khawatir melewati jalan itu, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo menemukan permukaan jalan itu telah minim gelombang. Kondisi ini berbeda dengan saat sumur resapan belum diaspal pada bagian atasnya karena menyisakan tonjolan gorong-gorong. Sebelum diaspal ulang, kondisi jalan bergelombang dan dapat membahayakan pengemudi kendaraan roda dua.

Pengawas lapangan PT Jaya Beton Indonesia pada proyek sumur resapan itu, Resa, mengatakan kini pihaknya sedang merapikan dan membersihkan pengerjaan sumur resapan tersebut. Menurut dia, skema awal pengerjaan sumur resapan di jalan itu seharusnya memperlihatkan secara fisik sumur resapan di badan jalan. "Cuman, karena drainase vertikalnya mengganggu pengemudi, kami aspal ulang," kata Resa kepada Tempo, kemarin.

Sumur resapan ini tengah menjadi sorotan dan viral di media sosial. Tutup sumur resapan di lokasi itu rusak dan ambles sehingga membahayakan kendaraan yang melintas karena jalan menjadi berlubang dan berbeda tingginya. Warga sekitar kemudian menaruh pot berisi tanah di atas tutup sumur resapan yang ambles itu demi mencegah jatuhnya korban. 

Pengendara melintas di dekat lubang sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III, Jakarta, 7 Desember 2021. TEMPO/Magang/Randy Davrian Imansyah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian bergerak cepat dengan memperbaikinya. Meski begitu, perbaikan pada tutup lubang sumur resapan dengan pengaspalan ulang jalan itu membuat lubang sumur tertutup sepenuhnya dan air tidak bisa masuk.

Menanggapi viralnya masalah ini, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menginstruksikan kontraktor segera memperbaikinya. "Kontraktor membuat lubang air di lokasi sumur resapan yang sudah ditutup aspal sehingga bisa menyerap air hujan ke dalam tanah," kata dia.

Yusmada juga mengatakan pihaknya sudah memanggil para kontraktor sumur resapan untuk melakukan evaluasi. Hal ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang meminta agar para kontraktor sumur resapan yang bermasalah diberi teguran. "Kami telah mengevaluasi, baik sumur resapan yang sedang dibangun maupun yang sudah beroperasi, agar berfungsi dengan optimal. Kami juga terus berkoordinasi dengan kontraktor terkait," kata Yusmada.

Anies Baswedan meminta para bawahannya memberikan teguran keras kepada kontraktor sumur resapan nakal di Jakarta. Hal ini sebagai tindak lanjut atas viralnya beberapa pembangunan sumur resapan yang membahayakan pengguna jalan, seperti tutupnya yang ambles hingga perbedaan ketinggian sumur resapan di badan jalan.

Anies menginstruksikan seluruh jajaran dan organisasi perangkat daerah (OPD) mengawasi para kontraktor yang mengerjakan drainase vertikal di setiap titik. Jika ada kontraktor yang terbukti melakukan pelanggaran dalam proses pembuatan sumur resapan, Anies meminta anak buahnya tidak segan memanggil dan memberikan teguran.

"Beri mereka pesan tegas agar proses pengerjaan drainase vertikal sesuai dengan standar sehingga berfungsi optimal dan tidak mengganggu kepentingan umum. Terutama jangan sampai membahayakan orang lain," kata Anies. 

Pengendara melintas di dekat sumur resapan yang ambles di Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta, 7 Desember 2021. TEMPO/Magang/Randy Davrian Imansyah

Pengawas lapangan Resa menyatakan efektivitas sumur resapan, baik yang diaspal maupun tak diaspal, tidak berbeda. "Karena kan setelah diaspal kami lubangi lagi. Jadi, fungsi jalan dan fungsi drainasenya telah kembali," kata dia.

Seorang warga yang tinggal di kompleks perumahan Bona Vista Residence, yang berdekatan dengan lokasi sumur resapan, menyatakan sebenarnya lokasi di sekitar penempatan sumur itu di Jalan Lebak Bulus III bukanlah lokasi rawan banjir. "Kalau dilihat, enggak ada pengaruhnya antara ada atau enggak ada sumur resapan di jalan ini," dia menerangkan.

Tempo juga menelusuri Jalan Karang Tengah, tidak jauh dari Jalan Lebak Bulus III, yang juga dibangun sumur resapan. Berbeda dengan Jalan Lebak Bulus III yang sumur resapannya telah diaspal bagus, pengaspalan sumur tersebut di Jalan Karang Tengah tidak rapi sehingga memunculkan gundukan pada jalan.

Bahkan Tempo mendapati sumur resapan yang ambles di jalan itu. Hendra, pengusaha aksesori kendaraan di Jalan Karang Tengah, menempatkan ban bekas pada sumur resapan yang ambles sebagai tanda agar pengemudi kendaraan tidak celaka. "Sekitar lima hari yang lalu, sumur resapan itu anjlok. Saya inisiatif nempatin ban di situ. Ngeri-ngeri, sepeda motor hampir kecelakaan," kata Hendra.

Ilham, pengemudi ojek online yang sering melalui Jalan Karang Tengah Raya dan Jalan Lebak Bulus III, menyatakan kekhawatirannya saat melintasi jalan yang terdapat sumur resapan di kedua jalan itu. Salah satu kekhawatiran Ilham adalah keramik penanda nomor sumur resapan. "Keramik ini licin sehingga membahayakan pengendara sepeda motor," kata dia.

Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta, Dudi Gardesi, merespons temuan Tempo perihal sumur resapan di Kelurahan Lebak Bulus tersebut. Dia menyampaikan Dinas SDA kini berfokus agar pengerjaan sumur resapan oleh vendor berjalan dengan baik. "Pak Kepala Dinas SDA dan Bapak Gubernur sudah menyampaikan agar tidak ada lagi permasalahan dari pengendara saat melalui jalan yang ada sumur resapan. Jadi, fungsinya bisa berjalan, indahnya juga bisa berjalan," kata Dudi.

RANDY DAVRIAN IMANSYAH | M. JULNIS FIRMANSYAH
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus