Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Malam Perkenalan Kawan Jauh

21 April 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BELASAN diplomat tak beranjak dari sebuah rumah besar di ujung Jalan Sirkon, Permata Hijau, Jakarta Selatan, sebelum Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan mantan presiden Megawati Soekarnoputri berpamitan. Baru pada pukul 22.15, keduanya meninggalkan tempat pertemuan. Pemilik rumah, pengusaha Jacob Soetoyo, mengantar mereka sampai mobil.

Jamuan makan malam pada Senin pekan lalu di rumah Jacob, bos kelompok usaha Gesit, itu berlangsung hangat. Dibuka dengan santap malam gado-gado dan soto Betawi, agenda pertemuan adalah memperkenalkan Jokowi, yang telah diputuskan sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, kepada delapan duta besar dan tiga diplomat senior. Duta besar yang hadir berasal dari Amerika Serikat, Vatikan, Burma, Meksiko, Turki, Peru, Norwegia, dan Inggris.

Jokowi mengaku mendiskusikan geopolitik dan peta ekonomi internasional dengan para diplomat itu. Termasuk situasi politik dan perkembangan kawasan Timur Tengah. "Bagi saya, yang sudah 24 tahun menggeluti perdagangan ekspor-impor, percakapan itu sangat menambah wawasan," katanya.

Jokowi tak menampik, makan malam itu dipakai buat memperkenalkannya sebagai kandidat presiden, sekaligus menjelaskan garis politik luar negeri yang bebas dan aktif. Ia menyangkal ada pembicaraan soal pendamping, juga penggalangan dana. "Sekali lagi, hanya makan-makan dan kenalan," ujarnya.

Yang kemudian mengundang tanya justru identitas pemilik rumah: Jacob Soetoyo. Menurut politikus PDIP, Jacob dan kakaknya, Meiriana Soetoyo, dekat dengan Megawati dan suaminya, almarhum Taufiq Kiemas. Koleganya mengenal Jacob sebagai pengusaha yang tidak suka masuk ke wilayah politik. Itu sebabnya, ia tak setuju terhadap gerakan politik teman-temannya untuk mendukung Jokowi. "Pertemuan di rumahnya dilakukan untuk merangkul kembali dukungan," kata politikus itu.

Jacob memimpin kelompok usaha Gesit, yang bergerak di bidang industri manufaktur, pengolahan barang logam dan aluminium, percetakan, dan real estate. Ia berkongsi dengan bos Grup Gemala, Sofjan Wanandi, membangun Hotel JS Luwansa di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. "Nama JS Luwansa adalah gabungan dari Jacob, Jaya, dan Jamin Soetoyo pada JS, Lu untuk Lukito, serta Wandisa dari keluarga Sofjan Wanandi," ujar Sofjan pada saat peluncuran hotel itu setahun lalu.

Jacob merupakan anggota Dewan Pengawas Centre for Strategic and International Studies (CSIS), lembaga pemikir Orde Baru yang didirikan Sofjan Wanandi dan kawan-kawannya. Harry Tjan Silalahi, salah satu pendiri CSIS, menyatakan Jacob menduduki posisi itu sejak 2004. Jabatannya di CSIS akan berakhir tahun ini. Fungsi Dewan Pengawas, menurut Harry, tak lebih untuk memberikan pendapat. "Tidak terlibat langsung dalam urusan lembaga," ucapnya.

Jacob, kata Harry, lebih dikenal sebagai pengusaha sukses yang meneruskan perusahaan keluarga di bidang manufaktur. Menurut Harry, Jacob lebih suka menghargai pertemanan ketimbang urusan politik. Ini berbeda dibanding kakaknya, Meiriana, yang dikenal lebih bersosialita. Tak jarang Jacob menyediakan rumahnya untuk kegiatan kakaknya, termasuk mengundang diplomat hingga tokoh politik seperti Megawati. "Sudah beberapa kali acara makan malam digelar di rumahnya," ujar Harry. Hingga akhir pekan lalu, Jacob tidak merespons permintaan wawancara dari Tempo.

Menurut Jokowi, undangan makan malam itu dikirimkan atas nama Meiriana Soetoyo. Kakak Jacob ini menjadi Wakil Komite Tetap Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kamar Dagang dan Industri periode 2008-2013, di bawah pimpinan M.S. Hidayat. Ia mengatakan tidak mengenal Jacob. "Saya hanya mengenal pengundangnya, Ibu Meiriana," katanya.

Widiarsi Agustina, Ananda Teresia, Tika Primandari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus