Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Manfaat dan Risiko Diet Paleo yang Harus DIketahui

Buat yang ingin menjalani diet paleo, pahami dulu manfaat dan risikonya, jangan sampai membahayakan kesehatan.

12 Juli 2018 | 19.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu diet yang saat ini sedang tren adalah paleo, yakni diet yang terinspirasi dari kebiasaan makan manusia gua. Fokus diet paleo yaitu buah-buahan, sayuran, daging, makanan laut, dan kacang-kacangan. Makanan olahan tidak dianjurkan pada diet paleo dan justru harus dihindari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gagasan mengenai diet paleo didasarkan pada apa yang nenek moyang kita makan selama periode Paleolitik, yaitu 10.000 sampai 2,5 juta tahun yang lalu. Diet ini populer ketika Loren Cordain, PhD, profesor sains kesehatan dan olahraga di Universitas Negeri Colorado di Amerika Serikat, mengeluarkan buku "The Paleo Diet" pada 2002.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diet paleo didesain untuk membantu orang menurukan berat badan dengan menciptakan kembali lingkungan makanan setelah kita berevolusi. Namun, bagaimana manfaat dan juga risiko yang ditimbulkan setelah diet paleo dilakukan? Berikut penjelasannya, seperti dilansir health.com.

#Manfaat diet paleo
Diet paleo bermanfaat bagi mereka yang memiliki masalah kardiovaskular dan serat yang didapatkan dari buah dan kacang-kacangan bagus untuk kesehatan. Buah dan sayuran kaya antioksidan, vitamin, mineral, dan fitonutrien, serta telah terbukti dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya sejumlah penyakit degeneratif, termasuk kanker, diabetes, dan penurunan neurologis.

Kandungan protein yang tinggi penting untuk tulang, pertumbuhan kulit, otot, tulang, dan tulang rawan. Lemak sehat dari kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, minyak zaitun, minyak ikan, dan daging dari hewan yang diberi makan rumput segar mengandung lemak tak jenuh tunggal dan omega 3 yang dapat mengurangi kasus obesitas, kanker, diabetes, penyakit jantung, dan penurunan kognitif.

#Risiko diet paleo
Diet ini ternyata belum tentu merupakan diet seimbang, karena tidak mungkin memakan makanan yang benar-benar sama dengan nenek moyang, seperti tanaman yang dulu dimakan kini banyak yang punah. Daging yang sekarang dikonsumsi tidak kaya nutrisi karena terlalu banyak campuran bahan kimia pada pakannya dan banyak sapi atau ayam hasil suntikan.

Meniadakan biji-bijian berarti berkurangnya asupan serat yang bermanfaat bagi kesehatan usus. Kacang polong yang juga tidak dianjurkan dalam diet ini membuat tubuh kekurangan magnesium, selenium, dan mangan yang padahal baik untuk kesehatan usus.

Mengikuti diet paleo berti mengurangi konsumsi susu, keju, dan yogurt dan hal tersebut membuat tubuh kekurangan kalsium sehingga kepadatan tulang dan gigi rendah. Asupan protein yang dianjurkan pada jenis diet paleo jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum melakukan diet paleo. Suplemen kalsium dan vitamin D mungkin harus dikonsumsi bersamaan, terutama saat Anda memulai diet ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus