Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat janin berada di rahim, tubuh ibu memastikan bahwa bayi cukup diberi makan. Tapi begitu lahir, bayi menjadi aktif bergantung pada ibu, ayah, dan pengasuh lain untuk perawatan dan gizi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu cara merawat bayi setelah melahirkan adalah melalui tindakan menyusui. Alam telah memberkati ibu dengan air susu yang paling bergizi di dalam dirinya sendiri, yang kemudian diberikannya kepada bayinya melalui aktivitas menyusui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Topik perdebatan yang populer adalah durasi menyusui. Sebagian besar otoritas medis mengatakan pemberian ASI eksklusif untuk enam bulan pertama kehidupan bayi adalah wajib, bersamaan dengan pemberian ASI yang diperpanjang dengan makanan bergizi sampai usia satu atau dua tahun. Namun tidak semua orang setuju untuk itu. Berikut ini manfaat memberi ASI untuk bayi dan ibu.
Baca juga:
Manfaat Yoghurt buat Ibu Hamil dan Menyusui
Donor ASI, Pahami Metode Pengecekan Kualitas ASI
Manfaat Kacang Hijau dan Daun Adas buat Produksi ASI
- Bayi sehat
Sistem pencernaan bayi yang belum matang membuat bayi tidak bisa mencerna susu formula atau susu sapi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kolik, dan masalah lain. Pemberian ASI memastikan bayi sehat dan tidak mengalami masalah perut. - Cegah penyakit autoimun
Pemberian ASI memastikan tubuh bayi sudah terbiasa dengan antigen di tubuh ibu. Dengan cara ini, ASI mencegah perkembangan penyakit autoimun pada bayi. - Kurangi risiko kanker
Menyusui mengurangi kemungkinan wanita terserang kanker payudara pramenopause. - Pencegahan kehamilan
Meskipun bukan cara perlindungan kelahiran 100 persen, menyusui membantu mencegah kehamilan berikutnya dan menjaga jarak di antara dua kehamilan yang sehat. - Lebih murah
ASI adalah makanan bayi terbaik dan tidak memerlukan biaya apa pun. Sangat ekonomis dan tidak membebani orang tua untuk membeli susu formula yang harganya cukup mahal. - Mencegah depresi
Menyusui membantu ikatan ibu dan bayi lebih baik. Cara ini membantu mencegah depresi setelah melahirkan. Jika ibu baru depresi, menyusui membantu untuk memulihkan diri dari depresi setelah melahirkan. - Mencegah alergi
ASI membantu sistem kekebalan tubuh matang pada bayi. Dengan cara ini, bayi terlindungi dari alergi dan penyakit umum. Selain itu, menyusui bisa mengurangi kemungkinan sindrom kematian bayi tiba-tiba. - Mencegah obesitas
Menyusui membantu mencegah obesitas pada bayi dan menjaga bayi dalam batas berat badan yang sehat. - Menjaga berat badan
Tidak ada cara yang lebih baik untuk menurunkan berat badan kehamilan dibandingkan dengan menyusui yang disebut sedot lemak alam. Menyusui juga memastikan bahwa ibu tidak mengalami obesitas di masa depan. - Penyembuhan setelah melahirkan
Menyusui mengeluarkan hormon yang disebut oksitosin. Hormon ini membantu penyembuhan tubuh dan luka yang terjadi selama persalinan. Hormon ini juga membantu rahim untuk kembali ke ukuran semula.