Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memberikan kewajiban Air Susu Ibu selama dua tahun, banyak orang tua yang melanjutkan pemberian susu kepada buah hatinya dengan susu sapi cair. Sayang, kemudahan pemberian susu sapi cair yang disajikan dalam kemasan praktis dan bahkan disajikan dingin, banyak orang tua yang akhirnya luput menetapkan batasan konsumsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tersedia banyak persediaan susu sapi cair di rumah, maka bisa jadi sebanyak itu pula anak mengkonsumsinya dalam waktu singkat. Terlebih bagi mereka yang memang doyan. Tentu saja, tidak terkontrolnya jumlah susu yang dikonsumsi anak bisa berisiko terhadap kesehatan. Baca: Selain Ganteng, Cucu Presiden RI yang Satu Ini Menggemaskan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditemui dalam acara Greenfields pekan lalu di Malang, pakar nutrisi asal Amerika, Matthew Lantz Blaylock mengatakan risiko terbesar dari tidak terkontrolnya asupan susu sapi cair pada anak adalah kegemukan atau obesitas. "Kalau minum terlalu banyak susu, berarti masuk terlalu banyak kalori, anak jadi gemuk," kata Matthew. "Badan yang terlalu gemuk, maka bisa muncul masalah kesehatan lainnya," lanjutnya.
Selain itu, mengkonsumsi terlalu banyak susu setiap hari bisa membuat anak merasa kenyang. Sehingga lupa mengkonsumsi asupan lainnya yang juga dibutuhkan tubuh, seperti buah dan sayuran. "Maka diet menjadi tidak seimbang," ujar Matthew. Baca: Tentang Kahiyang Ayu di Mata Keluarga Bobby Nasution
Oleh karenanya, jumlah konsumsi susu sapi cair untuk anak kecil, Matthew, memang harus berbeda porsinya dengan orang dewasa. Jika orang dewasa membutuhkan tiga gelas susu atau sekitar 500 - 700 ml setiap hari, maka anak kecil cukup jauh lebih rendah dari angka tersebut. "Saya bukan pediatri, tapi kalau tidak salah, sekitar 100 ml (sebanyak tiga kali sehari) cukup untuk anak kecil," bilang Matthew. "Atau disesuaikan dengan kebutuhan dan usia mereka," katanya.