Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Manja dengan Fasilitas Khusus

Bank pelat merah dan partikelir berlomba menangguk nasabah kakap agar fulus tak lari ke luar negeri. Bank pun memperlakukan nasabah ini layaknya raja.

11 April 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rahmi Anantya bergegas memasuki Bank Mandiri Cabang Pondok Indah Mall II, Jakarta Selatan. Ia hendak menyetor segepok uang hasil proyeknya. Perempuan 42 tahun ini panik saat melihat antrean di kasir mengular hingga nyaris mencapai pintu masuk. Padahal setengah jam lagi ia harus bertemu dengan kliennya di Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Tapi Rahmi sadar, ia adalah nasabah Mandiri Prioritas. Ia kemudian memanggil petugas satpam bank dan menyerahkan kartu ATM berwarna emas kehitaman miliknya. Petugas keamanan itu langsung paham. Tanpa banyak bicara, ia pun masuk ruangan yang berada di balik kasir. Tak lama ia keluar bersama seorang petugas bank yang dengan senyum terkembang menyambut Rahmi. ”Saya diminta bertransaksi di meja yang tanpa antrean,” kata konsultan public relations ini.

Rahmi hanyalah seorang dari ratusan ribu nasabah prioritas yang terserak di Indonesia. Bank Mandiri sendiri pada akhir 2010 berhasil menggaruk 50 ribu nasabah. Angka ini jauh meningkat ketimbang pada 2005. Saat itu bank pelat merah ini hanya berhasil membukukan sekitar 30 ribu nasabah. Bank Permata tak mau kalah. Akhir tahun lalu mereka ikut menggaruk 18 ribu nasabah yang tersebar di pelosok negeri. Selama ini orang-orang kaya di negeri ini lebih sering memarkir uangnya di luar negeri. ”Uang-uang itu yang kemudian pelan-pelan ditarik ke dalam negeri,” kata pengamat perbankan Fauzi Ichsan.

Program khusus menyimpan pundi-pundi para nasabah kakap pun digelar oleh hampir semua bank. Bank Mandiri membuka program Mandiri Prioritas. Lalu OCBC NISP membuka layanan OCBC NISP Premier, BRI Prioritas dibuka oleh BRI, Citigold oleh Citibank. Begitu pula program lainnya dengan merek yang berbeda. Namun pekan lalu Bank Indonesia melarang Citigold menerima nasabah baru. Inilah dampak dari kasus dugaan penggelapan uang yang dilakukan oleh Inong Malinda Dee terhadap nasabah Citigold.

Misi berbagai program ini sama, yaitu menjaring para nasabah kakap. Syaratnya, mereka membuka rekening di bank itu dengan setoran awal minimal Rp 500 juta. ”Program ini berisi nasabah yang sudah berpikir bagaimana uang bekerja untuk mereka,” kata Fauzi.

Cara menggaet mereka tentu dengan memanjakan mereka. Fauzi menyebutkan nasabah kakap ini adalah nasabah khusus. Maka berbagai fasilitas khusus pun diberikan kepada mereka, antara lain fasilitas ruang rapat khusus secara gratis, diskon makan dan minum di berbagai kafe dan rumah makan berbintang, pusat kebugaran dan kecantikan, serta tempat hiburan.

Bank ini juga menyediakan lounge khusus bagi nasabah premium di berbagai bandara, seperti Soekarno-Hatta, Jakarta. Bahkan OCBC NISP Premier memanjakan nasabah premiumnya dengan tetap siap melayani transaksi mereka pada hari Sabtu dan Minggu. Tiap bank juga menyediakan ruangan khusus di kantornya agar si nasabah bisa bebas bertransaksi dan berkonsultasi tanpa dipelototi banyak orang.

Bank-bank ini memang tidak hanya menawarkan bunga tinggi dan fasilitas. Nasabah mereka pun dirawat lewat fund manager atau financial planner secara gratis. Staf bank yang mengurusi ini disebut relationship manager. Itulah jenis profesi yang dijabat Malinda di Citibank. Tugasnya membantu nasabah mengelola uang mereka secara pribadi. Karena itu, seorang relationship manager, kata Fauzi, harus tahu kebutuhan nasabah. Relationship manager harus tahu apakah uang nasabahnya digunakan untuk saham, valuta asing, surat utang, atau yang paling aman: deposito. ”Dia harus canggih,” kata Fauzi.

Mustafa Silalahi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus