Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Marie Kondo mengaku tak lagi suka beberes rumah. Dalam webinar mempromosikan buku barunya Kurashi at Home: How to Organize Your Space and Achieve Your Ideal Life, perempuan yang dijuluki Ratu Bebenah itu mengatakan dia sudah menyerah untuk menjaga rumahnya tetap bersih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rumah saya berantakan, tetapi cara saya menghabiskan waktu adalah cara yang tepat untuk saya saat ini di tahap kehidupan ini," katanya, Kamis, 26 Januari 2023, menurut Washington Post.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sampai sekarang, saya adalah seorang tukang rapi profesional, jadi saya melakukan yang terbaik untuk menjaga rumah saya tetap rapi setiap saat,” ujar Kondo. "Saya agak menyerah dengan cara yang baik bagi saya. Sekarang saya menyadari yang penting bagi saya adalah menikmati menghabiskan waktu bersama anak-anak saya di rumah."
Kondo menyambut anak ketiganya, laki-laki, pada 2021. Dia dan suaminya Takumi Kawahara, yang dinikahinya pada 2012, juga memiliki putri Satsuki dan Miko.
Penulis berusia 38 tahun itu memiliki nama untuk metode organisasi KonMari-nya, yang membantu banyak pengikutnya membersihkan rumah mereka dari kekacauan dan, menurut Kondo, mengubah hidup mereka. Buku larisnya, The Life Changing Magic of Tidying Up tahun 2011, telah terjual lebih dari 10 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa. Seri Netflix tahun 2019 Tidying Up miliknya menjadi hit.
Dalam buku terbarunya, yang pertama kali diterbitkan pada November 2022, Kondo membahas gagasan Jepang tentang kurashi, atau "cara hidup". "Merapikan berarti berurusan dengan semua 'hal' dalam hidup Anda," tulis penulis, menurut Washington Post.
Namun, dia mengaku bahwa kadang-kadang dia memiliki jadwal begitu ketat sehingga merasa lelah atau diliputi kecemasan.
Pada 2020, Kondo berbicara kepada People tentang kecenderungan perfeksionisnya sebelumnya dan bagaimana hal itu berdampak negatif padanya sebelum dia mengubah caranya.
"Ada saat ketika jadwal saya sangat padat, saya lelah secara fisik dan mental. Kebetulan saya juga sedang mengandung anak pertama saya, dan tekanan itu membebani pikiran dan tubuh saya," kata Kondo kepada People. "Kadang-kadang saya tidak bisa mengendalikan emosi saya dan menangis di pengujung hari."
Namun, dia mengatakan sulit mempertahankan perfeksionisnya setelah memiliki anak karena anyak hal yang berada di luar kendalinya
"Saya berharap keterbukaan saya pada subjek akan membantu orang lain untuk melonggarkan standar yang tidak mungkin. Saya menyerah pada perfeksionisme beberapa waktu lalu!" kata Marie Kondo.
PEOPLE | WASHINGTON POST