GEMPA tektonik 6,1 skala Richter menggoyang Mataram dan sekitarnya, Jumat 05.02 (pagi) WITA pekan lalu. Guncangannya terasa sampai ke seluruh wilayah Lombok, dari Praya, ibu kota Kabupaten Lombok Tengah, sampai Selong, ibu kota Kabupaten Lombok Timur. Di RSU Mataram, tercatat 22 korban luka-luka terkena pecahan kaca dan tertimpa runtuhan tembok. Dua di antaranya diopname: Carine Laurance, 26 tahun, warga Afrika, dan Mawardi asal Desa Rempek, Lombok.
Rumah-rumah di Kelurahan Selagalas, Kota Mataram, menderita paling parah. Setengah jumlah rumah di wilayah hunian sekitar 500 kepala keluarga itu rusak ringan dan 11 lainnya rusak berat. Menurut data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Selaparang, Mataram, guncangan terjadi dua kali selama tiga menit: pukul 04.59 WITA, disusul sembilan menit kemudian.
Kata Kepala BMG Selaparang, Sutrisno, sumber gempa ada di Selat Lombok, 27 km arah timur Kota Amlapura, ibu kota Kabupaten Karangasem, Bali. Posisinya 8,34 lintang selatan dan 115,87 bujur timur pada pusat kedalaman 33 kilometer. ”Ini gempa dangkal berkekuatan dan getarannya 4-5 MMI,” ujarnya kepada Supriyantho dan Sujatmiko dari TEMPO.
Zainal Bakir, Imron Rosyid, Sapto Pradityo, Jobpie Sugiharto, Supriyantho Khafi, Sujatmiko (Mataram), TNR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini