Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Stop Politikus Busuk!

4 Januari 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERBAGAI unsur masyarakat, termasuk para tokoh dan aktivis prodemokrasi, berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin pekan lalu. Di sana mereka—wartawan, aktivis antikorupsi, aktivis HAM, seniman, akademisi, mahasiswa—mendeklarasikan gerakan nasional anti-memilih politikus busuk dalam pemilu nanti. Politikus busuk adalah politikus yang korup dan menyalahgunakan jabatannya untuk me-nindas rakyat. Menurut Rektor Universitas Paramadina, Nurcholish Madjid, perlawanan semacam ini mesti dimulai dengan gerakan moral. Ia yakin gerakan akan bergulir menjadi gerakan stuktural. ”Deklarasi ini baik untuk pendidikan politik bagi rakyat,” tuturnya di sela-sela acara. Deklarasi itu dinilai tepat waktu karena bertepatan dengan batas akhir penyusunan daftar calon legislatif. Para calon ”anggota Dewan yang terhormat” mesti dikuliti untuk mengetahui siapa yang pantas mewakili rakyat. ”Untuk melawan jaringan koruptor, kita harus menyusun barisan,” ujar Imam Prasojo, seorang sosiolog. Zainal Bakir, Imron Rosyid, Sapto Pradityo, Jobpie Sugiharto, Supriyantho Khafi, Sujatmiko (Mataram), TNR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus