Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Lebih dari 100 Warga Meksiko Tewas Keracunan Alkohol

Ini merupakan insiden terakhir dalam serangkaian keracunan massal akibat alkohol sejak negara itu melarang pabrik bir beroperasi selama masa pembatasan interaksi sosial untuk mencegah Covid-19.

15 Mei 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Lebih dari 100 orang di Meksiko dilaporkan meninggal karena keracunan alkohol selama dua pekan terakhir

  • Ini insiden terakhir sejak negara itu melarang pabrik bir beroperasi untuk mencegah Covid-19.

  • Alkohol bajakan berpotensi fatal karena mengandung zat berbahaya seperti metanol dalam beberapa kasus.

KOTA MEKSIKO — Lebih dari 100 orang di Meksiko dilaporkan meninggal karena keracunan alkohol selama dua pekan terakhir. Dilansir Channel NewsAsia kemarin, ini merupakan insiden terakhir dalam serangkaian keracunan massal akibat alkohol sejak negara itu melarang pabrik bir beroperasi selama masa pembatasan interaksi sosial untuk mencegah Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam beberapa kasus, alkohol bajakan berpotensi fatal karena mengandung zat berbahaya seperti metanol. Minuman keras ilegal ini didistribusikan sebagai bir seperti Heineken dan Grupo Modelo. Pemerintah setempat telah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pemasok, dan mendesak warga untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol yang tidak diketahui asalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kematian itu dilaporkan oleh sejumlah negara bagian, termasuk Jalisco, Yucatan, Puebla, dan Morelos, sejak awal bulan lalu. Adapun menurut pejabat dan laporan media setempat, jumlah korban melonjak setelah perayaan Hari Ibu di Meksiko pada Ahad lalu.

"Paling tidak 20 orang meninggal karena keracunan metanol di Kota Chiconcuautla di Negara Bagian Puebla. Kami telah menutup sejumlah toko tempat minuman keras yang dicurigai telah menjual minuman itu, dan menyita sekitar 50 galon (200 liter)," demikian pernyataan pihak berwenang setempat.

Di Yucatan, media lokal melaporkan gelombang kematian akibat meminum alkohol tercemar tersebut setelah pemerintah negara bagian pada April lalu membatasi penjualan alkohol. Hal ini untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga karena lebih banyak orang tinggal di rumah selama pandemi.

CNA | SITA PLANASARI AQUADINI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus