Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Melongok Pusat Kendali Transjakarta, Dapur Monitor Alur Bus Semua Koridor

Pusat Kendali (Command Center) menjadi bagian penting dalam pengoperasian bus PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta.

25 Juli 2022 | 11.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas saat melakukan pemantauan melalui layar di Pusat Kendali (Command Center) PT Transjakarta, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022. Keluhan mengenai kecelakaan, barang tertinggal, dan kasus pelecehan seksual akan langsung ditindak lanjuti. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Kendali (Command Center) menjadi bagian penting dalam pengoperasian bus PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta. Tempo berkesempatan mengunjungi tempat yang berlokasi di Kantor Pusat Transjakarta di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, dan bekerja 24 jam sehari itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Command Center ada di sebuah gedung warna biru dengan aksen merah dan kuning, tepatnya di lantai lima. Gedungnya berada di belakang. Dari pintu masuk jaraknya sekitar 600 meter dan harus melewati Gedung Vale tempat tim pelayanan pelanggan dan swakelola yang ada di depan, juga tempat puluhan parkiran bus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Departemen Humas dan Kemitraan Transjakarta Iwan Samariansyah menjelaskan di gedung kantor pusat itu ada sekitar 51 departemen dan 19 divisi yang bekerja. “Seluruh karyawan di sini kurang lebih 700 orang,” ujar Iwan saat menerima kedatangan Tempo pada Selasa, 19 Juli 2022.

Selain pusat kendali, di lantai lima juga ada beberapa ruangan lain, di sebelah kanan Command Center ada ruangan kecil tempat Call Center dan beberapa ruangan lainnya. Pusat Kendali yang berukuran sekitar satu lapangan basket itu tampak seperti kantor pada umumnya dari luar pintu.

Di dalamnya terdapat puluhan komputer beroperasi dengan para operatornya sekitar 17 orang. Mereka tampak sibuk duduk di kursi dengan meja yang ditata rapi. Masing-masing operator memantau komputer tiga layar dengan fokus. Layar pertama berisi informasi pergerakan bus yang sudah dipasang GPS, kedua untuk komunikasi dan input data, serta ketiga untuk tampilan gambar dari CCTV.

“Di Command Center ada 51 orang, baik koordinator maupun staf pusat kendali. Mereka bekerja dengan tiga shift bergantian, pagi, siang, dan malam,” tutur Iwan.

Selain komputer, dipasang pula enam buah proyektor yang diarahkan ke dinding depan ruangan untuk memperbesar tampikan informasi. Ada pantauan CCTV di dalam atau di luar bus, termasuk di haltenya, dan data monitoring bus system. Hal itu membuat semua data terpantau jelas oleh seluruh pegawainya

Di sisi kanan dan kiri ruangan juga masing-masing terpasang enam layar, plus empat di tengah. Layar itu menampilkan beberapa informasi seperti Mikrotrans, insiden operasional, pelanggan, realisasi bus operasi, sistem informasi pusat kendali, ada juga info layanan Transjakarta, dan peta angkot Jaklingko.

Pusat Kendali awasi semua koridor melalui CCTV

Iwan menjelaskan para staf Pusat Kendali itu tugasnya mengawasi alur bus di semua koridor melalui CCTV yang dipasang di semua bus, ada yang di luar dan di dalam. Bus minimal dipasang sekitar enam CCTV. Fungsi di dalam bus, untuk mengawasi perilaku penumpang. “Pelecehan seksual beberapa hari lalu itu tahunya dari CCTV.” Sementara yang di luar bus merekam kondisi sekelilingnya.

Petugas Command Center juga bisa langsung menghubungi pramudi—sebutan sopir bus Transjakarta. Jika mereka menemukan pelanggaran standar pelayanan, bisa langsung dihubungi. Misalnya, Iwan mencontohkan, diketahui kecepatan bus melebihi 50 kilometer/ jam, itu bisa ditegur dan diberikan peringatan, lalu diberikan berita acara.

“Itu pelanggaran tingkat satu. Kalau tiga kali dilakukan bisa kena skors, agak keras memang. Bahkan kalau kecelakaan menumpang luka, itu ada sanksinya, dan jika ada yang meninggal, bisa pemecatan,” kata Iwan.

Pusat kendali juga memonitor langsung kondisi halte, sehingga jika kondisi pelanggan padat, staf bisa mengendalikan alur perjalanan busnya. Selain itu, petugas juga berkoordinasi dengan petugas Call Center yang menerima laporan apa saja, bisa ada sesuatu yang terjadi, misalnya barang ketinggalan di dalam bus. “Itu sering terjadi dan biasanya ketemu.”

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan sejak 2018. Pernah meliput isu teknologi, sains, olahraga, dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut dan magang menjadi wartawan Tempo pada akhir 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus