Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seraya duduk di dingklik di tepi pintu rumahnya, Umriyah menarik perlahan ujung canting cokelat di atas kain mori. Cairan malam panas yang mengalir dari pucuk canting itu meninggalkan jejak gambar bunga kecil, dedaunan, dan ranting melengkung. Separuh kain putih sepanjang 1,5 meter yang dipangkunya sudah dipenuhi klowongan atau kerangka desain batik tulis.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo