Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mengadakan undian

Untuk menarik minat pembeli, suyadi, penjual es teler di baciro, yogya, mengadakan undian & teka-teki. kini langganannya bertambah. (ina)

7 September 1985 | 00.00 WIB

Mengadakan undian
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
JARANG ada penjual es teler yang kreatif seperti Sujadi, 28. Ia tidak membunyikan kliningan seperti umumnya penjual es. Untuk memanggil para pelanggannya di Baciro, Yogyakarta, Sujadi membunyikan kaleng susu yang diisi batu. Cirinya yang lain: ia mengadakan undian dan teka-teki iseng berhadiah bagi para pelanggan. Minggu ketiga Agustus lalu, pada gerobak esnya, ayah tiga anak itu memasang pengumuman. Bunyinya kira-kira, "Hayo, silakan tebak teka-teki ini. Apa artinya klothok ? Bagi pemenang, disediakan hadiah." Dalam tempo seminggu, 200 jawaban masuk. Jawabannya macam-macam. Ada yang menjawab serius, lucu, atau malah porno. Jawaban yang dianggap benar: klothok adalah kelopo thok atau kelapa doang. Tahun 1979, saat pertama kali berjualan es, Sujadi memang menjajakan es kelapa muda. Singa Pranadi, 15, satu dari tiga pemenang, mendapat hadiah tiga gelas es teler. "Saya tahu Pak Sujadi dulunya berjualan es kelapa dari kakak saya," ujarnya. Sebelum teka-teki itu, Sujadi membuka undian berhadiah. Undian ditarik setelah ia bisa menjual 1.000 gelas es teler (pembeli satu gelas mendapat selembar kupon bernomor). Hadiahnya juga es teler, masing-masing 8, 6, 4, dan 2 mangkuk untuk pemenang I, II, III, dan IV. Untuk penarikan bulan Oktober mendatang, ia merencanakan memberikan hadiah radio transistor dan jam beker untuk hadiah pertama dan kedua. Selain untuk menarik lebih banyak pelanggan, "Saat itu anak pertama saya ulang tahun ketujuh," kata Sujadi. Untuk hadiah-hadiah itu, ia mengaku menyisihkan Rp 5 dari setiap gelas es teler yang dijualnya. "Biarlah keuntungan saya sedikit berkurang. Yang penting, pembeli dekat dengan saya dan saya senang," katanya lagi. Keuntungannya per hari, meski jumlah pelanggan bertambah, berkisar Rp 3 ribu. Padahal, katanya, sebelum menyelenggarakan undian ia bisa mengantungi laba Rp 5 ribu per hari. Toh ia tidak takut bangkrut. Andai kata bangkrut, ia yakin bisa bangkit kembali. Sujadi yakin, kalau sampai kekurangan modal, akan banyak orang yang bersedia memberi pinjaman kepadanya. Perkiraannya mungkin tak meleset. Di Baciro, nama Sujadi yang kini sering dipanggil Sujadi Klothok cukup beken. Bukan karena menyelenggarakan undian atau teka-teki, melainkan karena es teler yang dijualnya - harganya per gelas Rp 250 -memang enak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus