TELEPON berdering di ruang kerja bupati Simalungun, Sumatera Utara, siang hari, bulan lalu. Dari seberang sana terdengar: Richard ajudan Menteri Dalam Negeri di Jakarta, mengabarkan, putra Mendagri Soepardjo Roestam berkunjung ke Simalungun dan mau bertamu. Tak beberapa lama, sang putra datang. Ia memperkenalkan diri bernama Dino. Berpakaian rapi, bersih, pembicaraannya memikat. "Saya mau melihat Danau Toba yang indah itu," kata Dino, seperti dituturkan Bupati J.P. Silitonga kemudian. Bupati pun menjamu Dino makan siang di rumahnya. Setelah jamuan ini, putra Mendagri dipinjami mobil jip dinas. Tapi Dino tak cuma perlu mobil, la Juga meminjam uang. Bupati memberi Rp 30.000. Dino berangkat, menyetir sendiri. Tapi kemudian Silitonga heran, "kok ada anak Menteri berdarmawisata tak membawa uang cukup." Ia lantas menelepon ajudan Mendagri, di Jakarta. Segera jelas: Bupati tertipu. "Tak ada orang bernama Dino di keluarga Pak Soepardjo Roestam," begitu jawab ajudan Mendagri. Penangkapan disiapkan. Dino dibekuk hari itu juga ketika sedang menonton sepak bola. Setelah diusut, ternyata ia juga menipu Hotel Tiara, Medan, sebesar Rp 400.000, juga mengatas-namakan anak Mendagri. Ketika Dino ditahan, muncul ayahnya yang memang sedang mencari anak itu. Dino menderita sakit saraf dan ada surat keterangan resmi dari RS Cikini, Jakarta, tempat Dino pernah dirawat. Uang hasil kejahatan Dino dikembalikan ayahnya. Tapi "Gila atau tidak, dia mesti dibawa ke pengadilan. Kalau dibiasakan, nanti merampok pesawat terbang pula," kata Bupati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini