Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang playboy kerap disimbolkan dengan hewan kelinci. Ini tak bisa lepas dari peran logo kelinci ikonik milik majalah dewasa, Playboy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Logo majalah Playboy terkesan sederhana. Ia hanya berupa kepala kelinci menghadap ke samping dengan dasi pita di lehernya. Meski begitu, logo ini dinilai benar-benar efektif dalam menyampaikan nilai-nilai inti yang diusung majalah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman 1000logos.net, Selasa, 10 Agustus 2021, direktur seni majalah Playboy bernama Art Paul-lah yang menciptakan logo fenomenal itu. Logo kepala kelinci berdasi kupu-kupu itu diciptakannya dalam waktu hanya sepuluh menit.
Awalnya logo ini muncul dalam edisi kedua majalah sebagai catatan terakhir. Pendiri majalah, Hugh Hefner, juga mungkin tidak memahami nilai sebenarnya dari gambar ikonik ini.
Tapi, tak lama kemudian ia menyadari potensi logo itu dan menjadikan kelinci sebagai maskot perusahaan. Hefner menyebut kelinci di Amerika Serikat memiliki makna seksual dan logo buatan Art Paul menekankan hal itu sekaligus menambahkan sentuhan humor.
Logo Playboy berwarna hitam. Hitam dipandang sebagai simbol kemewahan, profesionalisme, dan kelas. Lagi-lagi warna ini juga dipandang memiliki konotasi seksual.
Senada dengan hal itu, dalam laman logos-world.net, logo Playboy dipandang memiliki konotasi asmara. Gambar kelinci seolah membangkitkan gagasan main-main di bawah sadar.
Dasi kupu-kupu juga dikaitkan dengan keanggunan klub malam. Di lain sisi, lambang itu dianggap ambigu karena kelinci merupakan hewan yang tidak berbahaya.
Secara tersirat, logo Playboy mengkonotasikan seorang pria elegan, berkelas, profesional, dan terlihat tidak berbahaya padahal ia ingin bermain asmara dengan para perempuan.
AMELIA RAHIMA SARI