Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Playboy memutuskan kontrak kerja dengan model majalah dewasa Mia Khalifa setelah bintang porno kelahiran Lebanon itu mengunggah serangkaian twitter yang isinya merayakan serangan kelompok Hamas ke Israel. Fox News dalam pemberitaanya pada Selasa, 10 Oktober 2023, mewartkan Khalifa berkeras dia tidak mempromosikan kekerasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam beberapa hari terakhir, Mia telah melontarkan komentar-komentar yang menjijikkan dan tercela untuk merayakan serangan Hamas ke Israel dan membunuh laki-laki, perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa,” demikian keterangan Playboy, Senin, 9 Oktober 2023.
GRX @smoda
— Mia K. (@miakhalifa) September 29, 2023
Shot by Fabien Montique Estillo por Nono Vazquez pic.twitter.com/K1NTBKNjhQ
Playboy menegaskan mendorong kebebasan berekspresi dan debat politik yang membangun, namun majalah dewasa tersebut memastikan tidak bisa mentolelir ujaran kebencian.
“Kami berharap Mia bisa memahami kata-kata dan tindakannya serta konsekuensi atas tindakannya,” demikian keterangan Playboy. Ditambahkan pula, channel Khalifa di Playboy akan dihapus dan semua videonya di website Playboy akan diblokir.
Kontroversi ini dimulai ketika pada Sabtu, 7 Oktober 2023, Khalifa mengunggah di Twitter yang berisi dorongan semangat pada para pejuang dari Palestina agar membuka ponsel mereka dan merekam. Kelompok Hamas meluncurkan serangan mengejukan ke Israel pada Sabtu pagi, 7 Oktober 2023 dengan menembakkan sejumlah roket ke beberapa kota di Israel dan pendudukan Yahudi dekat perbatasan Gaza. Sampai Selasa, 10 Oktober 2023, setidaknya 800 warga Israel tewas ddan lebih dari 2 ribu orang luka-luka, sedangkan serangan balasan Israel ke Gaza diklaim telah menewaskan setidaknya 770 warga Palestina. Hamas diduga menyandera setidaknya 150 warga Israel.
Sepanjang akhir pekan, Khalifa mengunggah konten yang pro-Palestina. Dia pun membandingkan sebuah foto sebuah mobil truk yang memuat anggota Hamas dengan lukisan renaissance. Dia pun menyebut siapapun yang membela Israel, ada di sisi apartheid yang salah dan sejarah akan melihat hal ini.
Sumber: RT.com