Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TRADISI baru telah dimulai Forbes Asia. Dua pekan lalu, majalah ekonomi berbasis di Singapura ini melansir daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Sesungguhnya sudah 19 tahun majalah itu menerbitkan daftar orang berduit di dunia. Tapi baru kali ini daftar itu khusus dibikin buat para pengusaha superkaya Indonesia.
Berbeda dengan kebiasaan selama ini, penentuan peringkat juga memasukkan kekayaan anggota keluarga sang taipan. Yang dihitung pun tak hanya nilai kepemilikan saham di perusahaan publik, tapi juga di perusahaan tertutup (private companies). Penghitungan didasarkan pada harga saham dan kurs rupiah terakhir. Selain itu juga dikalkulasi berapa kira-kira nilai perusahaan tertutup tersebut jika dijual ke publik.
Sebelum menghitung kekayaan para konglomerat ini, Forbes Asia meriset mereka lebih dulu. Menurut Justin Doebele, Contributing Editor Forbes Asia, yang memimpin penulisan, data telah melalui tahap uji yang ketat. "Kami telah melakukan evaluasi dan riset selama beberapa bulan," kata Justin kepada Tempo, pekan lalu.
Dalam perhitungan, selain faktor kekayaan, faktor utang juga dipertimbangkan. Sebab, bukan tidak mungkin seseorang yang dikategorikan kaya, perusahaannya justru sedang dibelit utang bejibun. "Tapi kami hati-hati memilah antara utang pribadi dan perusahaan," kata Justin.
Tim yang terdiri dari delapan orang ini juga berusaha mendatangi setiap pengusaha untuk dimintai konfirmasi. Tapi tidak semuanya dapat ditemui. "Hanya beberapa yang mau menanggapi," kata Justin. Salah satu yang bersedia bekerja sama adalah Gudang Garam.
Rachman Halim, pemilik Gudang Garam, dalam daftar peringkat tahun ini berada pada posisi keempat, dengan kekayaan US$ 1,8 miliar (sekitar Rp 16,4 triliun). Kekayaannya masih di bawah bos Grup Raja Garuda Mas, Sukanto Tanoto (US$ 2,8 miliar), yang menjadi pemuncak pada tahun ini. Rachman juga masih kalah dari Putera Sampoerna (US$ 2,1 miliar), dan Eka Tjipta Widjaja (US$ 2 miliar). Urutan terakhir lima besar dipegang pengusaha rokok merek Djarum, R. Budi Hartono (US$ 1,4 miliar).
Namun, jika kita melihat daftar 746 kaum berada dunia yang dirilis Forbes Maret lalu, hanya ada dua nama pengusaha Indonesia yang masuk, yakni Rachman Halim (410) dan Budi Hartono (428). Total kekayaan Rachman saat itu US$ 1,9 miliar, sedangkan Budi Hartono US$ 1,8 miliar. Nama lain seperti Sukanto, Sampoerna, dan Eka malah tak tercatat.
Tahun lalu bahkan hanya Budi Hartono yang masuk dalam jejeran sepuluh besar orang terkaya di Asia, dengan total kekayaan US$ 2,3 miliar. Sedangkan pada 2003, hanya Rachman Halim yang masuk daftar orang paling kaya di dunia di posisi 303 dari 476 orang terkaya dengan kekayaan US$ 1,4 miliar. Dalam beberapa tahun terakhir, Rachman memang yang paling sering masuk daftar orang terkaya.
Di level dunia, pendiri perusahaan perangkat komputer Microsoft, Bill Gates, dengan kekayaan US$ 50 miliar atau Rp 455 triliun, tidak pernah tergoyahkan dalam delapan tahun terakhir.
Danto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo