Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jalur Gemuk Menumpuk Rezeki

25 September 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENDUDUK yang membludak membawa berkah buat para taipan. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh separuh lebih dari 40 orang terkaya Indonesia versi Forbes Asia, yang dilansir 18 September lalu. Sebagai negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (230 juta jiwa), Indonesia merupakan pasar yang mahaluas.

Itulah sumur rezeki yang bisa dikeduk kapan saja oleh para konglomerat. Mereka yang menikmatinya, di antaranya para raja rokok seperti Rachman Halim (Gudang Garam) dan Budi Hartono (Djarum). Para penjaja barang kebutuhan rumah tangga seperti Grup Wings milik Eddy William Katuari (produsen toileteries, dan makanan), Grup Salim dengan Indofood-nya (mi instan dan terigu), dan juga pemilik teh botol Sosro, Soegiharto Sosrodjojo, ikut memanen rezeki yang berlimpah itu.

Sebagian penikmat yang lain adalah para raja kertas dan minyak sawit seperti Sukanto Tanoto dan Eka Tjipta Widjaja. Sukanto bahkan menjadi pengusaha terkaya Indonesia. Selain mereka masih ada juragan properti Trihatma Haliman, yang berhasil menjual apartemennya di seantero Jakarta senilai US$ 900 juta (sekitar Rp 8,2 triliun). Yang menarik, keluarga Liem Sioe Liong, taipan nomor wahid di masa Orde Baru, justru ”terpuruk” di posisi ke-10. Inilah daftar lengkap 40 orang terkaya Indonesia itu.

Danto

  1. Sukanto Tanoto dan keluarga: US$ 2,8 miliar (Rp 25,5 triliun)

    56 tahun. Nikah. 4 anak.

    Berawal sebagai pemasok barang ke perusahaan minyak negara. Pada 1973 beralih ke bisnis hasil hutan. Sepuluh tahun kemudian mendirikan perusahaan bubur kertas PT Inti Indorayon Utama. Lewat Raja Garuda Mas bisnisnya terus berkembang di industri kertas, minyak sawit, dan energi. Ia pemilik Bank Unibank, sebelum dibekukan. Kini terbelit persoalan utang ke Bank Mandiri (Rp 5,3 triliun) dan sejumlah bank lain.

  2. Putera Sampoerna dan keluarga: US$ 2,1 miliar (Rp 19,1 triliun)

    58 tahun. Nikah. 4 anak.

    Awal kerajaan bisnisnya dibangun kakeknya, Liem Seeng Tee, pada 1913 dengan mendirikan perusahaan tembakau dan rokok, yang kini dikenal dengan nama Hanjaya Mandala Sampoerna. Putera telah melego 40 persen sahamnya di Sampoerna ke Philip Morris senilai Rp 18,6 triliun. Kini berancang-ancang membangun imperium bisnis barunya di bidang agrobisnis dan infrastruktur.

  3. Eka Tjipta Widjaja dan keluarga: US$ 2 miliar (Rp 18,2 triliun)

    83 tahun. Nikah. 15 anak.

    Datang sebagai imigran dari Cina, di usia 17, Eka mulai berjualan biskuit. Namun gurita bisnisnya kemudian berkembang ke industri kertas, bubur kertas, dan minyak kelapa sawit. Pada 2001, Asia Pulp and Paper, perusahaan kertas andalannya terbelit utang raksasa US$ 13,9 miliar (lebih dari Rp 132 triliun). Kini kerajaan bisnisnya dijalankan oleh anak-anaknya di bawah bendera Grup Sinar Mas. Cucunya, Eric Oei, mulai turun gelanggang menekuni bisnis konstruksi di Cina.

  4. Rachman Halim dan keluarga: US$ 1,8 miliar (Rp 16,4 triliun)

    59 tahun. Nikah. 2 anak.

    Bisnis Rachman lahir dari keluarga besar Wonowidjojo, pemilik pabrik rokok Gudang Garam, Kediri. Didirikan sejak 1958, selama beberapa dekade perusahaan ini merajai pasar rokok di Indonesia.

  5. R. Budi Hartono dan keluarga: US$ 1,4 miliar (Rp 12,7 triliun)

    65 tahun. Nikah. 3 anak.

    Pemilik usaha rokok merek Djarum ini mulai berbisnis sejak 1951 di Kudus, Jawa Tengah. Saat ini ikut memiliki saham 10 persen di Bank Central Asia melalui Alaerka Investment. Alaerka dimiliki dua bersaudara, R. Budi Hartono dan Bambang Hartono. Grup Djarum pun kini getol merambah bisnis properti, termasuk membangun Grand Indonesia di lahan bekas Hotel Indonesia Jakarta.

NoNamaKekayaan*
6Aburizal Bakrie dan keluarga1.200
7Eddy William Katuari dan keluarga1000
8Trihatma K. Haliman900
9Arifin Panigoro815
10Liem Sioe Liong dan keluarga 800
11Mochtar Riady dan keluarga570
12Peter Sondakh530
13Prajogo Pangestu510
14Martua Sitorus475
15Paulus Tumewu440
16Murdaya Poo dan Siti Hartati Cakra430
17Husein Djojonegoro dan keluarga360
18Chairul Tanjung310
19Hadi Surya305
20Tan Kian300
21Sjamsul Nursalim295
22George dan Sjakon Tahija265
23Edwin Soeryadjaya230
24Kartini Muljadi & Dian Paramita Tamzil225
25Harjo Sutanto dan keluarga220
26Soegiharto Sosrodjojo215
27Tan Siong Kie200
28Aksa Mahmud195
29Soetjipto Nagaria150
30Ciputra dan keluarga145
31Kris Wiluan140
32Djuhar Sutanto dan keluarga135
33Husein Sutjiadi120
34Boenjamin Setiawan dan keluarga115
35Tomy Winata 110
36Jusuf Kalla105
37Soedarpo Sastrosatomo dan keluarga100
38Alim Markus dan keluarga95
39Jakob Oetama90
40Tjandra Kusuma80

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus