Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MALAM gulita di Alor, Nusa Tenggara Timur. Tak ada listrik di sini. Di kegelapan malam inilah Taniawati Supali dan timnya bekerja. Mereka mengunjungi rumah demi rumah penduduk. Satu demi satu, penduduk mengangsurkan tangan. Cusss…, ujung jari tangan mereka ditusuk dengan jarum. Lalu 20 milimeter darah mereka disedot dengan pipa khusus. Tabung-tabung kosong itu pun berisi darah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo