Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurun Tiap Tahun
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan penelitian Tim Divisi Riset Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung, permukaan tanah Jakarta menurun setiap tahun. Di bagian utara Jakarta, penurunan itu menyebabkan banjir rob yang menggenang lebih dari sehari karena air tak mengalir lagi ke laut serta saluran air tak berfungsi. Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta pun membuat penelitian tentang penurunan permukaan tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini hasil penelitian tersebut:
*Penelitian ITB
Pada 1925–2015 (dalam meter)
- Jakarta Utara: -1,550 sampai -4,750
- Jakarta Barat: -1,330 sampai -4,360
- Jakarta Timur: -1,600 sampai -3,120
- Jakarta Pusat: -0,520 sampai -0,980
- Jakarta Selatan: -0,201 sampai -0,580
Pada 1925–2015 (dalam meter)
- Kapuk Muara: -4,705
- Sunter: -1,760
- Duren Sawit: -1,511
- Pakir Jaya: -1,632
- Pasar Minggu: -1,074
*Penelitian Dinas Perindustrian dan Energi DKI JAKARTA
Penurunan tanah pada 2000–2014 (dalam meter)
- Muara Baru: -1,96
- Muara Angke: -2,14
- Pluit: -1,26
- Cengkareng Barat: -1,03
- Kelapa Gading: -0,78
- Sudirman: -0,34
- Kuningan: -0,25
- Kebayoran Baru: -0,25
- Cibubur: -0,21
SUMBER: PENELITIAN ITB DAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN ENERGI DKI JAKARTA | LINDA HAIRANI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo