Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Minggu Tenang yang Melelahkan

Inilah aktivitas calon presiden di minggu tenang: tetirah, sowan ibu, bermain bola, atau santai di rumah.

5 Juli 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Malam sudah larut ketika sejumlah aparat berkemeja batik lengan panjang mondar-mandir di depan Hotel Diamond, Solo, Jumat lalu. Di salah satu kamar hotel berbintang tiga itu, istri calon presiden Partai Golkar, Rugaya Wiranto, tengah menunggu kedatangan suaminya. "Bapak mampir Boyolali dulu. Sebentar lagi menjemput Ibu terus ke Pesanggrahan Langen Harjo," ujar salah satu petugas yang tak mau disebut namanya.

Langen Harjo yang terletak di kawasan Grogol, Sukoharjo, adalah tempat yang dibangun Paku Buwono IX untuk beristirahat. Dulu kolam di belakang pendapa berisi air hangat. Di situlah Paku Buwono IX biasa mandi kungkum (berendam). Belakangan laku kungkum menjadi "ritual" pengunjung Langen Harjo meski airnya tak lagi hangat. Di bagian belakang, kata Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Kusumayuda, putra almarhum Paku Buwono XII, ada makam keramat yang sering diziarahi orang, termasuk bekas presiden Abdurrahman Wahid.

Gusti Seno?panggilan akrab Haryo Kusumayuda?membantah bahwa malam itu Wiranto tirakatan di Langen Harjo. " Tidak jadi. Ditunda," katanya. Tapi seorang abdi dalem di Langen Harjo membenarkan kedatangan Wiranto. "Sekitar pukul 22.00-23.00," ujarnya.

Lepas dari benar-tidaknya tirakat sang purnawirawan jenderal, aksi para calon presiden mengisi minggu tenang memang beraneka ragam.

Di Jakarta, Jumat lalu, Wiranto menyempatkan diri Jumatan di Masjid Raden Saleh, Cikini. Usai salat, ia makan siang di warung dekat masjid bersama Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid, dan beberapa pejabat teras PKB.

Hari itu di rumah Wiranto di Jalan Palem Raya 21, Bambu Apus, Jakarta Timur, juga digelar pengajian. Sejak pagi pekarangan rumah yang luas dan asri itu dipenuhi ratusan pria dan wanita berpakaian muslim yang datang menumpang beberapa bus. Wiranto, istri, dan keluarganya pun ikut ngaji di pendapa. "Ini pengajian rutin setiap Jumat," kata Erlan, ajudan Wiranto, kepada Dimas Adityo dari Tempo News Room (TNR).

Malamnya, Wiranto diundang nonton wayang di rumah Gus Dur di Ciganjur. Namun ia batal datang karena harus ke Solo. Sabtu pagi, menurut seorang pegawai Hotel Diamond, Wiranto bersama istrinya pergi ke Ndelingan, Karanganyar, untuk berziarah ke makam keluarga. Dari sana Wiranto terbang ke Kediri bersama Alwi Shihab dan Mahfud Md. untuk berkunjung ke Pesantren Lirboyo.

Wiranto tiba di Lirboyo pukul 12.00. Rombongan menumpang dua Mercedes Benz jenis wagon warna hijau muda B 7198 RS dan B 7309 ZZ. Setelah turun dari helikopter, mereka lebih dulu berkunjung ke Pesantren Al-Falah, Mojo, Kediri, asuhan K.H. Nurul Huda Djazuli.

Di Lirboyo, Wiranto disambut Kiai Imam Yahya Makhrus, beberapa kiai lain, dan para santri. Sesepuh pesantren itu, K.H. Idris Marzuki, absen datang karena harus pergi ke Blitar dan Jember.

Pertemuan berlangsung di lantai dua Masjid Pusaka Lirboyo di sebelah kiri rumah Kiai Idris. Dalam pertemuan penuh guyonan itu, Wiranto menyatakan kedatangannya bukan untuk kampanye. "Di masa tenang ini, daripada klontang-klantung, lebih baik main ke sedulur di Lirboyo," ujarnya.

Wiranto lalu bersilaturahmi ke rumah K.H. Anwar Iskandar, Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Timur, di Pesantren Assa'idiyyah, Jamsaren, Kediri. Dari sana ia langsung terbang ke Pesantren Darussalam, Watucongol, Magelang, Jawa Tengah, untuk bertemu K.H. Achmad Abdul Haq.

Calon presiden dari PDIP Megawati Soekarnoputri lain lagi. Ia melewatkan masa tenang dengan bersafari. Meski acara resmi kunjungannya ke Bali Jumat lalu meresmikan unit luka bakar dan pencanangan pembangunan Internasional Wing Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Mega juga menandatangani akad kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia pun menyerahkan bantuan pengembangan kecamatan di Bali.

Para kepala desa, camat, bupati, dan wali kota mendominasi acara. Pihak Rumah Sakit Sanglah dan Departemen Kesehatan malah lebih banyak sebagai panitia. Uniknya, Mega tak mengeluarkan sepatah kata pun dalam acara peresmian itu. Menjelang acara, puluhan orang pengidap HIV/AIDS sempat mendemo Mega. Tak lama kemudian, Mega terbang ke Surabaya meresmikan pancang tengah jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).

Malamnya, Mega membuka acara Kuntum Kahyangan di Istana Bogor. Pameran koleksi batik tujuh kolektor dan berbagai baju rancangan itu dimeriahkan peragaan busana 60 perancang Indonesia dan lelang. Acara juga diisi peluncuran buku Mega The President, Mega Cahaya Bagi Negeri karya ajudan Mega, Brigjen Pol. Budi Gunawan. Sebelum ke Istana Bogor, Mega dan keluarga menyempatkan diri tetirah ke Istana Batu Tulis.

Sebagai presiden sekaligus kandidat presiden, jadwal Mega ekstrapadat. Sabtu lalu pukul 10.00 ia merekam pidato pemilu di Istana Negara. Satu jam kemudian ia terbang ke Semarang, menghadiri peringatan Hari Bhayangkara di Akademi Kepolisian. Di sana ia meresmikan Jakarta Center for Law Enforcement Corporation, sebuah sekolah antiteror. Tak cukup, Mega juga meresmikan pameran pelaksanaan proyek pengentasan kemiskinan perkotaan di Simpang Lima, Semarang.

Meski tak mencolok, di antara ribuan massa yang datang dari berbagai daerah, terlihat sejumlah orang berkaus dan topi berlambang PDIP. Ada pula yang memakai kaus bergambar Mega-Hasyim. Sejumlah warga mengaku datang karena disuruh. "Saya disuruh Pak Lurah untuk menghormati kedatangan Bu Mega," kata seorang warga kepada Dian Yuliastuti dari TNR. Mereka mengaku diberi uang saku Rp 5.000 dan dijemput bus.

Dari Semarang, Mega terbang ke Malang, lalu berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. Ia bersama suaminya Taufiq Kiemas, Puan Maharani anaknya, dan Guruh Sukarno Putra tiba setelah azan magrib terdengar. Dari celah pagar makam, Mega tampak merenung selama 32 menit. Usai menaburkan bunga, ia meninggalkan kompleks makam dengan mata berkaca-kaca.

Lain Mega, lain pula Amien Rais. Kandidat presiden dari Partai Amanat Nasional itu memulai masa tenang dengan meletakkan batu pertama pembangunan gedung Sekolah Budi Mulia Dua di Bintaro. Dari sana, ia meluncur ke RS Medistra di Tebet, menjenguk Wakil Ketua MPR K.H. Cholil Bisri yang terganggu livernya. Setelah menjenguk Gus Cholil, ia mampir ke kamar 414, tempat pasien anak-anak dirawat.

Sebentar kemudian, Amien meluncur ke Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, untuk salat Jumat. Selesai Jumatan, ia membuka Muktamar Al-Ittihadiyah?salah satu organisasi massa pendukung Amien?di Asrama Haji Pondok Gede.

Sorenya, Amien memperkuat kesebelasan PAN melawan Partai Keadilan Sejahtera di Senayan. Tim PAN di antaranya diperkuat oleh kiai kondang K.H. Zainuddin M.Z., Wakil Direktur tim sukses Amien-Siswono Icu Zukafril, ekonom Dradjat Wibowo, dan presenter Ary Sudarsono. Tim PKS diperkuat Ketua Partai Hidayat Nur Wahid, wakilnya Almuzzammil Yusuf, dan beberapa staf. Di tribun penonton tampak politisi Haryanto Taslam dan Eros Djarot.

Amien, yang menjadi kiper, menikmati betul pertandingan itu. Meski tak jago menjaga gawang, ia bergaya jumpalitan habis-habisan di depan juru gambar, tiap kali kebobolan. Ia kemasukan tiga gol, salah satunya tendangan Nur Wahid. "Saya sudah minta maaf sama Pak Amien," kata Nur Wahid kepada Istiqomatul dari TNR bergurau. Amien lalu berganti posisi dengan Ary Sudarsono. Skor akhir pertandingan: tim PKS menang 4-3.

Malamnya, Amien sempat bergabung dengan para pendukungnya di Plaza Indonesia. Selain mendengarkan permainan piano sekondannya, Siswono Yudho Husodo, yang membawakan The Maiden's Prayer karya Tekla Badarzewska tanpa membaca partitur, Amien pun membawakan sebuah puisi karya Taufiq Ismail. Setelah acara itu, ia sempat melayat ke kediaman wartawan kawakan Muchtar Lubis.

Keesokan harinya, ia ke Semarang untuk menghadiri ulang tahun Bhayangkara ke-58 di Akademi Kepolisian untuk lalu pulang kampung ke Yogyakarta. "Habis main bola, badan saya pegal-pegal. Saya mau pijet," ujarnya kepada Martha Warta dari TNR.

Kandidat presiden Susilo Bambang Yudhoyono melewatkan hari tenang dengan salat Jumat di Masjid Al-Ma'mur, Tanah Abang, Jakarta. Ratusan massa berdesakan menyambut Yudhoyono yang mengendarai mobil Toyota Alphard biru metalik B 909 YS. Dengan kopiah hitam dan kemeja biru, Yudhoyono menyalami dan memeluk penyambutnya.

Sorenya, kegiatan Yudhoyono tak terendus wartawan. Namun, kabarnya, ia bersiap untuk melancong ke Jawa Te-ngah dan Jawa Timur. Menurut mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen (Purn.) Robik Mukav, Jumat siang Yudhoyono berziarah ke makam mertuanya, almarhum Jenderal Sarwo Edie Wibowo, di Purworejo Jawa Tengah. "Jumat malam beliau bermalam di Yogyakarta," katanya. Sabtu siang, SBY berziarah ke makam ayahnya, R. Soekotjo, di taman makam pahlawan Pacitan.

Dari Pacitan, bekas Menteri Koordinator Politik dan Keamanan itu berkunjung ke Blitar. Kata Robik, Yudhoyono pasti sowan ke rumah Siti Habibah, ibu kandungnya. Dari Blitar, Yudhoyono ke rumah Margiono, Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka, di Tulungagung. Malamnya, SBY menikmati pergelaran wayang kulit di Lapangan Pasar Pahing, dekat terminal Tulungagung.

Kandidat presiden yang tidak terlalu jauh berjalan-jalan tampaknya hanya Hamzah Haz. Jumat lalu, Hamzah seharian menemui keluarga istri keduanya, Titin Hamzah, di Bogor.

Mungkin karena kecapekan, Hamzah urung bertemu mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter di Hotel Borobudur. Ia mewakilkannya kepada sekondannya, Agum Gumelar. "Beliau sakit dan istirahat di Jakarta," kata Lukman Hakim, Sekretaris PPP, kepada Sapto Pradityo dari TNR.

Minggu tenang bagi para kandidat presiden justru minggu yang melelahkan.

Hanibal W.Y.W., Sudradjat, Imron Rosyid (Solo), Agus Rahardjo, Adi Mawardi (Madura), Raden Rachmadi (Denpasar), Deffan Purnama (Bogor), Sunudyantoro (Blitar), Dwidjo Maksum (Kediri) dan Heru C.N. (Yogyakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus