Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Minibus Internet Segera Gantikan Angkot di Kota Bogor

Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan 25 angkutan kota (angkot) minibus modern mulai akhir bulan ini.

15 September 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gedung DPRD Bogor. dprd.kotabogor.go.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BOGOR - Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan 25 angkutan kota (angkot) minibus modern mulai akhir bulan ini. Program untuk mengurangi kemacetan itu mengkonversi tiga angkot yang sudah ada menjadi dua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bogor, Jimmy Hutapea, mengatakan tahap awal pemberlakuan angkot modern tersebut dimulai di pusat kota, yakni jalur lintasan Trans Pakuan Koridor (TPK) 4. "Mulai 25 September ini," kata dia di Balai Kota Bogor, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, kebijakan itu akan mengurangi 180 angkot konvensional menjadi 120 angkot modern. Untuk tahap uji coba, tarifnya dipatok Rp 4.000.

Angkot baru berukuran minibus milik Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) tersebut menyediakan fasilitas VIP yang dilengkapi dengan penyejuk udara, televisi, Internet, kamera pengawas (CCTV), serta colokan listrik untuk menambah daya telepon seluler. Tapi sistem pembayarannya tidak tunai, melainkan menggunakan e-money (uang elektronik). "Menggunakan kartu," tutur Jimmy.

Adapun TPK 4 merupakan rute yang melalui Jalan Ciparigi-Perum Villa Bogor Indah-Mandala-K.S. Tubun-Raya Pajajaran-Transfer Point Cidangiang-putaran Jagorawi-Raya Pajajaran-Raya Tajur-Terminal Ciawi. Kemudian kembali dari situ ke Jalan Raya Tajur-Raya Pajajaran-K.S. Tubun-Mandala-Perum Villa Bogor Indah.

Jimmy menuturkan 25 angkot minibus modern itu akan dioperasikan setelah semua izin keluar. Kini izin operasi sedang diurus oleh pihak Kodjari. Sedangkan program konversi tiga angkot menjadi satu bus yang telah direncanakan akan dilaksanakan kemudian.

Rahmat, warga Kota Bogor, menilai program tersebut tidak akan berjalan lama. Menurut dia, masyarakat tidak memilih kenyamanan, melainkan kemudahan, "Paling ini hanya musiman dan kembali akan ditinggalkan oleh warga," ujar pria 35 tahun itu.

Dia menjelaskan bahwa angkot melayani jarak dekat, sehingga penumpang tak memerlukan fasilitas Internet, televisi, atau penyejuk udara. Berbeda dengan angkutan bus antarkota yang menempuh jarak jauh. Rahmat juga memperkirakan warga Bogor akan mengeluhkan sistem pembayaran nontunai menggunakan e-money. M. SIDIK PERMANA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus