Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Minim Kafein, Benarkah Kopi Decaf Lebih Aman untuk Kesehatan?

Kebanyakan kopi decaf masih mengandung sedikit kafein, tapi dengan kadar yang bervariasi. Apakah manfaatnya masih sama dengan kopi biasa?

17 Februari 2020 | 09.05 WIB

Ilustrasikopi. fadquip.com
Perbesar
Ilustrasikopi. fadquip.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi tanpa kafein atau decaf jadi solusi bagi penggemar minuman ini tapi sensitif terhadap kafein. Kopi ini juga jadi pilihan ibu hamil dan menyusui atau mereka yang memiliki gangguan kecemasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kopi ini sebenarnya sama dengan kopi biasa, hanya kafeinnya telah dihilangkan sampai tingkat tertentu, umumnya hingga 97 persen. Kebanyakan kopi decaf masih mengandung sedikit kafein, tapi dengan kadar yang bervariasi.

“Kandungannya sekitar tiga hingga empat miligram kafein per cangkir," kata pakat gizi Sonya Angelone, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Amerika Serikat, seperti dilansir Women’s Health, Sabtu, 15 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, banyak yang mempertanyakan apakah khasiat kesehatan kopi biasa dengan decaf masih sama. Pakar diet teregistrasi yang juga penulis Sugar Shock, Samantha Cassety, mengatakan bahwa kopi biasa atau decaf sama-sama bahan makanan nabati yang secara alami mengandung polifenol.

"Antioksidan ini memiliki sifat anti-inflamasi, dan dapat membantu menurunkan risiko Anda untuk sejumlah penyakit, termasuk diabetes tipe 2 dan kanker,” kata dia dilansir Women’s Health, Sabtu, 15 Februari 2020.

Selain itu, kata Samantha, senyawa ini juga berfungsi sebagai bahan bakar bagi bakteri menguntungkan di usus kita. Senyawa yang sama juga terdapat pada teh, sayuran, juga buah-buahan. “Jadi mengonsumsi polifenol dalam kopi, teh, dan buah-buahan, serta sayuran dapat meningkatkan kesehatan jiwa dan raga dengan menciptakan lingkungan usus yang sehat," ujar dia.

Kedua kopi ini telah terbukti mengurangi risiko Anda terkena diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker hati.

Jadi, mana yang sebenarnya lebih baik? Tergantung pada Anda. Ada yang berpendapat kopi tanpa kafein tidak menarik. Tapi tentu saja, jika Anda menyusui, hamil, atau memiliki kondisi kesehatan yang mengharuskan Anda membatasi kafein, kopi tanpa kafein adalah pilihan yang tepat.

"Beberapa orang juga menemukan bahwa kafein membuat mereka cemas atau gelisah, jadi jika Anda pernah mengalami ini, Anda mungkin ingin beralih ke kopi tanpa kafein," kata Samantha. Hal yang sama berlaku jika segelas kopi di sore hari cenderung membuat Anda sulit tidur malam.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus