Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nita bersama dua anaknya berjalan mencari minyak goreng di Alfamart Wisma Jaya, Duren Jaya, Bekasi Timur, pada pukul 06.00 WIB. Dengan jarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya di kawasan Aren Jaya, ibu rumah tangga ini gagal mendapatkan minyak goreng di lokasi tersebut.
"Sudah antre panjang orang-orang di sana sejak pukul 05.00," kata Nita saat bertemu Tempo di kawasan Aren Jaya Bekasi Timur, Rabu, 2 Februari 2022.
Dia selanjutnya mendatangi toko retail modern lainnya di Jalan Bintan Raya, Aren Jaya, pada pukul 08.30. Di lokasi itu, Nita melihat mobil box distribusi barang yang baru tiba di Indomaret. Dia langsung mengantre di kasir saat barang-barang dalam mobil boks diturunkan.
Terdapat enam dus minyak goreng yang masuk dalam toko tersebut. Tiap dus berisi enam kemasan minyak goreng ukuran 2 liter seharga Rp 14 ribu per liter.
"Di sini minyak goreng dua hari sekali datang. Sekitar 30 menit sampai 1 jam langsung habis dibeli," kata karyawan toko, Nando.
Nita mendapatkan kemasan minyak goreng di lokasi itu. Tiap orang yang mengantre, hanya bisa membeli satu minyak goreng.
Sopir distribusi toko retail modern di wilayah Bekasi Timur dan Bekasi Barat, Dede bercerita pernah diserbu pembeli saat mengantar minyak goreng. "Saya pernah pernah diserbu padahal cuma nganter,"
Kelangkaan minyak goreng itu juga terjadi di Alfamart maupun toko retail lainnya di wilayah Bekasi Timur.
Di Alfamart Jalan Kalimantan Raya, minyak goreng datang pada pukul 07.30 WIB, hanya 1 dus. Pukul 08.00, minyak goreng langsung habis. Di lokasi itu, minyak goreng datang tiga hari sekali. Di Alfamart Jalan Bangka Raya, minyak goreng sudah habis juga sejak 31 Januari 2022.
Penjelasan Alfamart Soal Kelangkaan Minyak Goreng
Corporate Affairs Director Alfamart Solihin menilai langkanya stok minyak goreng, salah satunya karena saat ini masyarakat masih panic buying atau membeli dalam jumlah melebihi dari kebutuhannya di rumah. "Kalau barang datang, orang sudah pada ngantre," kata Solihin.
Dia mengimbau masyarakat untuk membeli sesuai dengan kebutuhan rumah tangganya.
Faktor kedua, kata dia, dari sisi supply. Saat ini, supply minyak goreng dari produsen atau ke Alfamart jauh lebih kecil dari total kebutuhan konsumen. "Secara total pemenuhannya hanya 15 persen dari permintaan," ujarnya.
Dia menuturkan pasokan minyak goreng yang diterima Alfamart pada 19 Januari sebanyak 285 ribu liter, pada 20 Januari 182 ribu liter, pada 21 Januari 246 ribu, pada 22 Januari 267 ribu liter, 24 Januari 111 ribu liter, pada 25 Januari 264 ribu liter, pada 26 Januari 221 ribu liter, pada 27 Januari meningkat jadi 568 ribu, 28 Januari 809 ribu, dan 29 Januari 912 ribu liter.
Pada 18 Januari, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menetapkan harga minyak goreng kemasan menjadi satu harga, yaitu Rp 14 ribu per liter. Hal itu berlaku mulai tengah malam ini, atau Rabu, 19 Januari 2022 pukul 00.01.
"Diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan rumah tangga, serta usaha mikro dan kecil," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Selasa, 18 Januari 2022.
Menurutnya, satu harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter itu, berlaku untuk minyak goreng kemasan, baik premium maupun kemasan sederhana. Pemerintah akan menerapkan harga tersebut, terlebih dahulu pada minyak goreng yang ada di ritel modern atau anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan suplai minyak goreng kemasan ke pasar retail tidak memenuhi permintaan dalam beberapa waktu terakhir. Ia menyebut service level atau tingkat pemenuhan pasokan hanya 6 persen dari total pemesanan di seluruh gerai.
“Jadi hitungannya kalau kami pesan seribu, yang datang 60. Kalau pesan 10 ribu, hanya datang 600. Yang jelas di bawah 10 persen,” ujar Solihin.
Selain masalah pasokan, Solihin menyebut tingginya keinginan masyarakat untuk menyetok minyak goreng menjadi salah satu penyebab pasokan di pasar modern, swalayan, hingga gerai-gerai minimarket langka.
Berdasarkan catatan Aprindo, stok yang semestinya cukup untuk dua pekan telah ludes sejak pekan lalu. “Kami jual stok yang ada semua,” ujar Solihin.
Untuk mencegah penimbunan, Solihin mengatakan manajemen toko telah membatasi masing-masing pelanggan membeli minyak goreng maksimal 2 liter.
Pada kesempatan lain, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan ketersediaan stok minyak goreng yang terbatas di tingkat retail, dipicu oleh aksi rush buying pada awal implementasi kebijakan. Dia memastikan pasokan minyak goreng tetap aman.
"Stok di retail modern kosong karena rush, pasokan sejauh ini aman," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, Selasa, 25 Januari 2022.
Oke menjelaskan aksi memborong barang atau rush buying dipicu oleh keinginan masyarakat untuk memperoleh minyak goreng kemasan premium. Kebijakan satu harga Rp 14 ribu per liter sendiri berlaku untuk minyak goreng kemasan sederhana maupun premium.
Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng
Selanjutnya pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng berlaku per Selasa, 1 Februari 2022. Kebijakan tersebut diterapkan seiring dengan berlakunya kebijakan domestic price obligation (DPO) untuk pasokan minyak sawit mentah (CPO) dan olein ke pasar dalam negeri.
Lutfi menjelaskan DPO untuk CPO ditetapkan sebesar Rp 9.300 per kilogram (kg), sementara untuk minyak olein sebesar Rp 10.300 per liter.
Dengan ketentuan harga baru ini, maka harga jual minyak goreng curah di pasaran ditetapkan sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14 ribu per liter.
Penetapan harga minyak goreng kemasan premium Rp 14 ribu per liter disambut oleh para pedagang di Pasar Slipi, Jakarta Barat. Mereka mengatakan memperoleh keuntungan dengan peraturan pemerintah tersebut.
Seorang pedagang bernama Syawal mengatakan bisa menjual minyak goreng dengan mudah setelah pemerintah menetapkan harga minyak goreng premium.
"Ini justru menguntungkan pedagang maupun konsumen. Kami gampang jual karena cepat habis," kata Syawal di Pasar Slipi, Rabu, 2 Februari 2022.
Sebelumnya, pedagang itu menjual minyak goreng kemasan seharga Rp 20 ribu per liter. Namun dengan harga sebesar itu, dia kesulitan menjual minyak goreng kemasan premium bahkan terkadang tidak laku selama beberapa hari.
Setelah harga minyak goreng ditetapkan Rp 14 ribu per liter, Syawal tidak khawatir dengan kuota dari distributor untuk menjual minyak subsidi pemerintah. Dia diberi stok satu kardus berisi enam bungkus minyak goreng kemasan dua liter.
Seorang pedagang sembako, Ahmad mengatakan persediaan minyak goreng kemasan premium yang dijualnya kini cepat habis. Setelah stok habis, dia menawarkan minyak goreng curah dengan harga Rp 20 ribu per kilogram. "Kalau minyak kemasan habis, saya jualnya curah," ujarnya.
Dia berharap pemerintah bisa menjamin ketersediaan minyak goreng supaya tidak terjadi kelangkaan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah memutuskan berupaya menutup selisih harga minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri mikro dan industri kecil.
“Diberikan dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Rp 7,6 triliun,” kata Airlangga pada pertengahan Januari lalu.
Pada Desember 2021 hingga awal Januari 2022, harga minyak goreng sempat melambung tinggi. Namun, Badan Pusat Statistik atau BPS menyatakan kenaikan harga itu tidak berkontribusi besar terhadap inflasi Januari 2022. Catatan andil yang tinggi memang ditemukan pada Desember 2021.
Ketua BPS Margo Yuwono menjelaskan komoditas minyak goreng memberikan andil 0,01 persen terhadap inflasi bulan lalu. BPS mencatat bahwa infasi Januari 2022 berada di angka 0,56 persen (month-to-month/mtm) atau 2,18 persen (year-on-year/yoy).
"Andilnya [komoditas minyak goreng] tidak sebesar pada bulan-bulan sebelumnya, pada Desember 2021 andilnya 0,08 persen. Januari 2022 jauh lebih berkurang dibandingkan Desember andilnya," ujar Margo dalam konferensi pers, Rabu, 2 Februari 2022.
HENDARTYO HANGGI | ANTARA | BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini