Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selis, produsen motor listrik cukup sukses menggarap pasar Papua. Selis yang sebelumnya menggeluti bisnis sepeda listrik ini paling banyak dipesan oleh masyarakat di Agats, Asmat, Papua. Direktur PT Juara Bike, sebagai pemegang hak atas Selis, Harlan mengatakan produknya mayoritas dikapalkan ke kantor distributor Papua setiap bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Harlan, motor listrik ini cocok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Papua. "Di sana kan kesulitan BBM, tapi listrik mereka berlimpah ruah. Jadi transportasinya hanya bisa pakai ini,” ucapnya di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap tipe motor listrik dijual dengan harga beragam. Harlan membeberkan, harga jual paling murah dipatok Rp 12 juta. Produk dengan harga paling rendah adalah tipe yang paling laris dibeli masyarakat Papua. Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp 15 juta.
Meski penjualan kendaraan listrik Selis tersebut bergerak positif, Harlan mengatakan perusahaannya masih menanti penerbitan peraturan turunan yang memungkinkan dikeluarkannya Surat Tanda Kendaraan Bermotor atau STNK. “Saat ini motor jalan tanpa STNK,” ucapnya.
Harlan mengatakan produknya laku 50 unit per bulan sejak 2017. “Sejak diluncurkan 3 tahun lalu, penjualan mencapai 50 unit per bulan. Sebelumnya kami hanya memproduksi sepeda listrik,” kata Harlan.
Menurut Harlan, penjualannya makin melejit setelah Presiden merilis Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun tentang Percepatan Program Kendaran Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Dengan regulasi ini, agen pemegang merek kian memperoleh kepastian terhadap industri kendaraan listrik. Ia bahkan menargetkan persentase penjualan Selis berlipat dua digit setelah regulasi terbit.