Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menargetkan jumlah penumpang mencapai 100 ribu orang per hari pada akhir tahun ini. Saat ini, jumlah penumpang Ratangga -nama kereta MRT-rata-rata 78 ribu orang per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, menyiapkan sejumlah strategi untuk menggapai target tersebut. Di antaranya memberikan potongan harga kepada para penumpang untuk berbelanja di sejumlah mal, seperti fX Sudirman dan Sarinah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Effendi menjelaskan, program pemberian diskon belanja itu sudah berjalan. Program ini diluncurkan untuk menggaet penumpang harian yang sensitif terhadap harga karcis Ratangga. "Dengan menunjukkan kartu single trip (tiket) untuk mendapat diskon," kata dia di Jakarta Selatan, Rabu lalu.
PT MRT Jakarta mulai beroperasi secara komersial pada 1 April lalu. Dalam pengoperasian armada perdana itu, PT MRT memberikan diskon karcis 50 persen selama 12 hari. Dengan diskon itu, penumpang dari Lebak Bulus ke Bundaran HI hanya membayar Rp 7.000.
Saat ini jumlah penumpang Ratangga mencapai 78 ribu orang per hari. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan PT MRT, yakni 65 ribu orang per hari pada tahun ini.
Effendi menuturkan, upaya lain untuk meningkatkan jumlah penumpang dilakukan melalui kerja sama dengan Plaza Blok M, yakni menggelar bazar pakaian pada 3-7 Juli mendatang. Program itu diluncurkan untuk menarik penumpang yang mobilitas sehari-harinya belum menggunakan Ratangga (penumpang non-reguler). "Yang awalnya belum naik MRT, kami tarik," ujarnya.
Selain itu, kata Effendi, MRT Jakarta mendekati kantor-kantor yang berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan M.H. Thamrin. Tujuannya agar karyawan yang berkantor di lokasi tersebut mau beralih menggunakan Ratangga untuk mobilitas sehari-hari.
Effendi optimistis pelbagai strategi itu efektif untuk meningkatkan jumlah penumpang. Namun upaya itu baru diketahui hasilnya pada satu bulan ke depan.
PT MRT juga terus menambah pelbagai fasilitas di stasiun. Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, berencana menyediakan area khusus bagi kendaraan untuk menjemput (pick-up) dan menurunkan (drop-off) penumpang di Stasiun Lebak Bulus. Area khusus yang bernama transit plaza itu mulai dibangun pada Juli mendatang di lahan milik pengembang Poins Square seluas 1.500 meter persegi.
Selain transit plaza, kata William, MRT Jakarta akan membangun jembatan penghubung (skybridge) antara Poins Square dan Stasiun MRT Lebak Bulus.  Pembangunan skybridge itu diperkirakan rampung dalam 5-6 bulan ke depan.
Menurut Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Iskandar Abubakar, untuk meningkatkan jumlah penumpang, PT MRT Jakarta bisa membuat akses langsung dari stasiun Ratangga ke sejumlah mal yang dilintasi angkutan massal berbasis rel ini. "Misalnya, dibangun akses dari stasiun MRT langsung terhubung ke basement fX Sudirman," tuturnya. Ia yakin cara itu bisa menambah jumlah penumpang secara signifikan.
Cara lainnya adalah membangun infrastruktur yang menghubungkan stasiun MRT dengan halte bus Transjakarta. Iskandar mencontohkan Stasiun ASEAN dengan Halte CSW yang dilintasi bus Transjakarta koridor 13 rute Tendean-Ciledug. "Itu bisa menaikkan jumlah penumpang MRT dan Transjakarta koridor 13," kata dia.
Country Director Institute for Transportation and Development Policy Indonesia, Yoga Adiwinarto, menambahkan, PT MRT Jakarta dan Transjakarta bisa melakukan integrasi tarif. Dia mencontohkan, pada pagi hari, masyarakat cukup membayar Rp 10 ribu untuk naik Transjakarta-Ratangga-Transjakarta. LANI DIANA | GANGSAR PARIKESIT
Capaian Ratangga
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo