Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Musim Hujan, Musim Ular Menetas

Masyarakat diminta tidak segan-segan melapor jika menemukan ular di dalam rumah.

17 November 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga Perumahan Bekasi Timur Regency menunjukkan lokasi rumah yang telah dipasangi peringatan setelah ditemukannya 21 ekor anak ular Kobra, 15 November 2020. ANTARA/Suwandy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Ular biasanya bertelur pada Juni-Juli dan telur-telur itu menetas antara Nvember hingga Januari.

  • Induk ular akan meninggalkan telur-telurnya di suatu tempat yang tersembunyi.

  • Anak ular yang baru menetas akan menyebar di lingkungan yang menjadi habitatnya.

JAKARTA – Munculnya belasan ular kobra yang baru menetas menggegerkan warga Kampung Muara RT 01/RW 01 Bojonggede, Kabupaten Bogor, dalam sepekan terakhir. Ular-ular itu ditemukan di sejumlah rumah warga, termasuk kediaman Ketua Animal Education and Socialization (Action), Rizky Maulana. “Awalnya ditemukan ada lima ekor. Kemudian delapan ekor, dan pada hari berikutnya dua ekor di dapur,” kata Rizky, kemarin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rizky menuturkan, memasuki musim hujan memang menjadi masa berkembang biak reptilia, termasuk ular. Hewan ini biasanya bertelur pada Juni-Juli. Induk ular akan meninggalkan telur-telurnya di suatu tempat tersembunyi. Telur-telur itu kemudian menetas saat musim hujan, sekitar November-Januari. Anak-anak ular yang baru menetas itu keluar dari sarang dan menyebar di area habitatnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi, kalau ditemukan anak ular kobra di satu tempat, bisa jadi wilayah di sekitar rumah tersebut merupakan habitat ular kobra," kata Rizky.  

Cecep Amsori, pengurus lingkungan setempat, khawatir masih ada anak-anak ular yang berkeliaran dan belum ditemukan. Untuk mengantisipasi ular-ular itu masuk ke rumah, ia berencana mengajak warga untuk bekerja bakti membersihkan sampah. Terutama di area yang diperkirakan menjadi tempat ular bersarang. “Kemarin sih sudah dilakukan (kerja bakti), tapi akan kami lakukan lagi secara menyeluruh,” katanya. 

Teror ular juga terjadi di Bekasi dan Tangerang. Pegiat reptil mengevakuasi 27 ular kobra dari permukiman warga di Cluster Jasmine, Perumahan Bekasi Timur Regensi, Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, kemarin. ”Sebanyak 13 indukan panjang 1 meter lebih dan 14 anakan,” kata Agus Wanto dari Kedai Cobra Manajemen (KCM). 

Agus menuturkan, semula KCM menerima aduan dari pengurus RT tentang munculnya puluhan anak ular kobra. Tim lalu bergerak ke lokasi menggunakan peralatan lengkap penangkap ular. Ada lima lokasi yang disisir. Semuanya merupakan rumah kosong. Penyisiran dilakukan selama lebih-kurang 1,5 jam. ”Selain kobra, kami menemukan lima ekor ular welang, lanang sapi, dan lainnya,” ucap Agus. 

Dua pekan sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi juga mengevakuasi enam ular kobra di rumah warga di Jalan KH Agus Salim RT 001/RW 008, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, pada Sabtu. Di sana juga ditemukan 20 telur yang separuhnya sudah menetas. 

Adapun di Tangerang Selatan, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menangkap 62 ekor ular dalam sepekan terakhir. Rinciannya, 19 ekor di Kecamatan Ciputat, 6 ekor di Ciputat Timur, 7 ekor di Serpong Utara, 8 ekor di Pamulang, serta masing-masing 9 ekor di Pondok Aren dan Serpong. “Ada satu lagi di Kecamatan Setu. Lalu tiga ekor di beberapa tempat lain,” ujar Kepala Seksi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan, Ahmad Dohiri Adam. 

Menurut Dohiri, timnya sudah siap bergerak apabila ada laporan warga tentang penemuan ular. Bahkan dalam sebulan terakhir Dinas Pemadam Kebakaran telah memberikan petunjuk teknis kepada masyarakat untuk mencegah ular masuk ke rumah. Salah satunya dengan membersihkan area di sekitar rumah. “Agar tidak menjadi sarang ular,” ujarnya. ”Yang penting pencegahan itu dimulai dari masyarakat. Kalau kami sifatnya eksekusi.”

Dohiri mengimbau masyarakat untuk tidak menangkap sendiri ular-ular yang mereka temukan di dalam rumah. Apalagi bila mereka tidak mengerti cara menangani ular. Karena itu, ia meminta mereka tidak segan-segan untuk melapor. “Hubungi saja kami, pasti akan kami tangani,” ujarnya.

INGE KLARA | ADI WARSONO | M.A. MURTADHO | AHMAD KURNIANTO


 

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus