Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mx, raksasa yang kucing-kucingan

Amerika serikat, dibawah pemerintahan reagan, akan mengembangkan peluru kendali antar benua: jenis mx yang basis peluncurannya berupa terowongan dibawah tanah.

12 September 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAYANGKAN, seandainya di bawah tanah seluruh Jawa Barat ternyata berupa terowongan. Dan di dalam terowongan itu terdapat jaringan rel kereta sepanjang 20 ribu km. Lalu di situ ternyata ada 4.600 tempat peluncuran peluru kendali, dengan 200 peluru maut yang siap tembak. Nah, bagaimana rasanya hidup di Jawa Barat? Dan hal semacam itulah yang kini sedang diperjuangkan Presiden Ronald Reagan untuk diwujudkan di Amerik Serikat. Persisnya di negara bagian Nevada dan Utah. Ini memang bersangkutan dengan janji Reagan semasa kampanye pemilihan presiden tahun lalu. Dulu, ia dengan menggebu-gebu memang menjanjikan mengembangkan persenjataan nuklir Amerika Serikat. Dengan bergairah, orang-orang Amerika mendengar Reagan memaki-maki perjanjian pembatasan penggunaan senjata-senjata strategis -SALT 11. Reagan menyebutkannya sebagai perjanjian yang tak seimbang dan sangat merugikan Amerika Serikat. Rakyat Amerika yang suka damai pun berlagak pilon, ketika Reagan berjanji mengembangkan sistem pertahanan dengan mengembangkan sistem peluru-peluru kendali berkepala nuklir. Tapi dukungan rakyat Amerika terhadap Reagan dan niatnya itu, agaknya beralasan. Selama ini Amerika Serikat merasa aman karena keunggulan persenjataan nuklirnya atas Uni Soviet. Dalam keadaan macam ini, Amerika serikat pro damai dan antiperang. Karena itu, dulu, ketika Barry Goldwater menodongkan persenjataan ini dalam kampanye pemilihan presiden, tahun 60-an. ia diantar orang gila. Dianggap tidak menggambarkan citra orang Amerika yang tak suka main keras. Makanya dia kalah. Dulu, memang. Terhitung sampai dua dekade lalu, persenjataan nuklir Amerika Serikat terbilang jauh lebih kuat daripada Uni Soviet. Tapi lewat perubahan sedikit demi sedikit, kalkulasi akhir-akhir ini menunjukkan kelebihan ada di pihak Uni Soviet. Satuan perhitungan untung-rugi itu adalah ICBM (Intercontinental Ballistic rnissile)--peluru kendali antarbenua. Dan untuk itu semua, bekas Presiden Jimmy Carterlah orang yang dituding salah langkah. Ia agaknya memang Presiden Amerika Serikat yang pegang rekor dalam salah hitung. Petani kacang itu konon memang keras kepala, tak mau mendengar usulan orang lain--yang kenyataannya lebih ahli dari dia. Waktu SALT II ditandatanganinya, ia sama sekali tak memperhitungkan kekuatan bom nuklir--yang dipasang di ujung peluru kendali--yang milik Uni Soviet ternyata lebih unggul. SALT II hanya menekankan batas jumlah peluru kendali, dan batas jumlah bom nuklir yang boleh dipasang di ujung peluru kendali: maksimum 10 buah. Kekuatan jenis bahan peledak, efisiensi dan daya menghancurkannya sama sekali tak disentuh. Jadi perbandingannya jatuhnya tidaklah 1:1. Waktu itu agaknya Carter mengandalkan jumlah ICBM yang dimiliki Amerika Serikat. Senjata pamungkas Paman Sam dari jenis yang ini, jumlahnya memang hampir dua kali lipat dari yang dimiliki Uni Soviet. Dan lagi ia optimistis, daya produksi Amerika Serikat--dilihat dari modal dan sarana--lebih besar, untuk duluan sampai pada batas jumlah yang ditentukan. Merasa sudah mengantungi keuntungan ini, presiden Amerika yang berjubah pendeta itu agaknya telah merasa di atas angin. Tapi, seperti biasanya, baru belakangan Carter menyadari perhitungannya jeblok. Untuk mengatasi itu ia menyetujui rencana MX (Missile Experimental), peluru kendali jenis baru yang sebetulnya hanyalah ICBM dengan sistem peluncuran lain. Sayang, Carter tak sempat menebus dosa dengan mewujudkan ICBM jenis ini, kendati ia sudah mengerahkan 10.000 ahli dan pekerja untuk menyelesaikan rencana senjata itu. Tak syak inilah yang dilirik Reagan. Waktu kampanye ia sudah mengobral janji: akan mengembangkan ICBM jenis baru ini. Cuma, setelah ternyata ia memenangkan pemilihan presiden, keputusan soal MX itu tak bisa cepat-cepat dilaksanakannya. Sampai sekarang pun belum dipastikannya, kendati isu sudah keras. Konon, bekas bintang film Hollywood ini agak malu: MX adalah gagasan pemerintahan Carter, sebenarnya. Di samping sebab yang lain, bahwa tak lantas semua orang AS setuju begitu saja. Namun, benarkah kekuatan persenjataan nuklir Uni Soviet berada di atas Amerika? Dan sudah pastikah, bahwa MX merupakan jawaban untuk membuat perimbangan? Lalu, apakah MX sebenarnya? Ungkapan Stansfield Turner di majalah The New York Times Magozine, menghilangkan keraguan orang dalam memperhitungkan perimbangan kekuatan AS dan Uni Soviet. Amerika memang kalah. Bekas direktur dinas rahasia Amerika CIA yang sudah dipensiun itu, membuka berbagai rahasia kekuatan persenjataan negerinya. Dari situ, perimbangan kekuatan bisa dilihat dan diperhitungkan dengan lebih pasti. Dan makian Reagan terhadap SALT II memang berdasar. Kini Amerika memiliki 1.000 ICBM jenis Minutemn 11. Uni Soviet mempunyai peluru kendali antarbenua yang kurang lebih sama--SS-18--sebanyak 500 sampai 600 buah. Tapi, menurut hitungan Stansfield Turner--sudah barang tentu didapatnya dari kegiatan mata-mata--dalam waktu dekat, jumlah SS-18 akan menyamai ICBM Minutemn 11. Tapi yang membuat Turner dan orang Amerika yang lain ketakutan, daya menghancurkan 600 buah SS-18 berada di atas 1.000 Minutemn 11. Bayangkan ! TURNER berani memastikan, dalam waktu singkat 1.000 basis peluncuran Minutemon II bisa dilumpuhkan sebelum senjata-senjata itu bisa digunakan. Salah satu sebab karena basis-basis itu ditempatkan kurang strategis, bergerombol di beberapa pangkalan militer. Harap dicatat, basis-basis peluncuran peluru-peluru kendali antarbenua, juga tempat-tempat strategis lainnya di Uni Soviet maupun Amerika Serikat bukan lagi rahasia. Perkembangan kegiatan mata-mata yang menyertakan satelit-satelit pengintai membuat kedua negara besar itu sama-sama telanjang. 1000 Minuteman II dan 600 SS18 kini sudah dipasang tepat menuju sasaran: sejumlah kota dan tentu, sejumlah basis peluncuran peluru kendali antarbenua pihak lawan. Dijamin tak bakal meleset, dan waktu yang dibutuhkan peluru maut itu untuk sampai pada sasaran cuma 30 menit-tak sampai satu babak pertandingan sepak bola selesai. Maka perang peluru kendali tidak lagi akan menyertakan strategi perang. Prinsip yang berlaku: siapa yang rontok duluan, bakal kalah. Dan tidak semua Minutemn II atau SS-18 akan sempat lepas landas, menghantam sasaran. Sebagian bakal keduluan kehantam peluru lawan. Nah, dengan perhitungan ini, Amerika Serikat diperkirakan duluan rata dengan tanah. Menghadapi perang buka-bukaan macam duel koboi ini, di pihak Amerika Serikat timbul gagasan untuk menyembunyikan basis-basis peluncuran ICBM. Agar tak persis diketahui tempatnya--semacam kucing-kucingan. Gunanya, tentu saja, agar tak begitu mudah menjadi sasaran peluru lawan-apalagi keduluan ketembak. Dan itulah MX. Kekhasan MX--jawaban bagi usaha sembunyi itu--terletak pada basis peluncurannya, bukan pada peluru kendali yang diluncurkan. Peluru kendalinya sendiri, kecuali ada tambahan beberapa konstruksi penyanggah, tak ada bedanya dengan Minuteman II. Juga, membawa 10 kepala nuklir. Dengan adanya penyanggah beratnya menjadi 2,5 kali Minutemon II. Basis peluncuran MX tepatnya berupa terowongan di bawah tanah. Seluruh bagian terowongan itu dihubungkan dengan rel seperti jaringan rel kereta api. Lewat rel-rel inilah MX main kucing-kucingan, bergerak dari satu basis ke basis yang lain. Karena itu dikatakan MX semi-mobil. Gerak inilah inti masalah MX. Basis peluncuran Minuteman II, misalnya, berupa betonan mati yang tak dapat dipindah-pindah. Instalasi untuk kucing-kucingan ini luar biasa mahal. Soalnya, untuk menghindari mudahnya penghancuran basis yang berkelompok, basis peluncuran MX dalam rencananya dibuat luarbiasa luasnya: kurang lebih 45 ribu kilometer persegi. Di dalamnya terdapat jaringan rel sepanjang 20.000 kilometer. Keseluruhannya berupa terowongan beton. Direncanakan pada basis peluncuran 45 ribu kmÿFD itu ditempatkan 200 buah ICBM, yang masing-masing beratnya 95 ton. Satu buah ICBM mempunyai jaringan peluncuran sendiri, dengan 23 basis peluncuran. Di permukaan bumi, basis-basis peluncuran ini tampak sebagai jendela yang dapat membuka secara otomatis. Jarak antara satu basis peluncur dan basis peluncur lainnya, kurang lebih 3 kilometer. Maka keseluruhannya ada 4.600 basis peluncur untuk 200 ICBM, pada instalasi MX ini. Inilah yang diharapkan dapat mengacaukan bidikan peluru-peluru kendali antarbenua Uni Soviet. Karena sebuah ICBM bisa berpindah-pindah di 23 basis peluncur, sulit untuk diketahui basis mana yang berisi ICBM. Satusatunya kemungkinan adalah menghancurkan seluruh basis peluncuran itu, untuk bisa menghantam sebuah ICBM. Tapi itu berarti, untuk menghancurkan sebuah ICBM dibutuhkan 23 SS-18. Dan untuk 200 ICBM. dibutuhkan 4.600 SS-18. Nah, jumlah peluru maut itu untuk sementara dianggap tak mngkin dicapai oleh Uni Soviet. NAMUN perhitungan ini masih mengandung spekulasi. Pembuatan instalasi MX memakan waktu cukup lama, kurang lebih 10 tahun. Dalam jangka waktu itu, kenaikan jumlah SS-18 sukar diduga. Belum lagi diperhitungkan kalau Uni Soviet menemukan suatu cara yang efisien untuk menghancurkan basis-basis MX. Memang agak terlampau naif sebetulnya, memperhitungkan Uni Soviet akan menghancurkan instalasi MX dengan 4.600 SS-18. Yang jelas, MX adalah usaha Amerika Serikat membuat perimbangan kekuatan dengan Uni Soviet, tanpa menyalahi SALT II. Bila ini bisa diwujudkan, kedudukan Amerika diperhitungkan akan kembali pada tempat menguntungkan. Namun ini bukan perhitungan terakhir dalam menyiasati SALT II. Bekas direktur CIA itu, Stansfield Turner, memperkirakan masih besar pula peluang Uni-Soviet untuk membuat sistem penghancur MX tanpa mengingkari janjinya di SALT II. Kendati, sejauh ini tanda-tanda itu belum lagi nampak. Itulah sebabnya, mungkin mengapa Reagan tak sampai berlama-lama menunggu. Sejak bulan Juli yang lalu usahanya mewujudkan "perkampungan" peluru kendali ini kelihatan jadi giat. Namun sebelum sampai pada pembuatannya, usaha meyakinkan orang Amerika bahwa MX adalah satu-satunya cara untuk mengungguli Uni Soviet dan karena itu harus segera dilaksanakan, juga membutuhkan sebuah perjuangan yang tak ringan. Betapa tidak, ini usaha raksasa. Hendaknya diingat, Reagan bukanlah Idi Amin atau Muamar Ghadaffi, yang hanya dengan berteriak lantas semua gagasannya terwujud. Kongres AS dan juga rakyat-yang bisa saja tak sepaham dengan Kongres--adalah benteng-benteng yang harus ditembusnya. Keampuhan MX tak bakal banyak membantu Reagan. Selain senjata ini tak syak lagi merupakan "picu kiamat", biaya, tenaga dan hal-hal lain sehubungan dengan pembuatannya mestinya membuat orang berpikir berulang-ulang. Tak terkecuali orangorang Amerika. Bayangkan, biaya untuk pembangunan instalasi ini diduga US$ 56 milyar. Untuk pembangunan betonannya, dalam jangka waktu 10 tahun, 40% produksi semen seluruh Amerika Serikat per tahunnya bakal kesedot. Luas wilayah yang diperlukannya pun sudah terang menakutkan Meliputi dua negara bagian: Nevada dan Utah. Juni tahun lalu ketika Carter memperkenalkan rencana ini, Gubernur negara bagian Utah segera menentangnya. Sang gubernur menolak pemasangan senjata maut itu di daerahnya. Meskipun kekecualian tetap diberikan: bila sungguh-sunggah tak ada jalan lain untuk mengimbangi kekuatan persenjataan nuklir Uni Soviet. Namun, Scott Matheson, gubernur itu menyangsikan usaha pengimbangan Carter. Seperti juga banyak pengamat lain, Scott Matheson melihat kelemahan pada lamanya pembangunan instalasi MX Bila MX jadi dibangun waktu itu, ia memperkirakan pada 1986 baru separuh bagian MX bisa berfungsi-dengan keampuhan yang belum memadai. Dan baru pada 1989 keseluruhannya kira-kira bisa selesai. Dalam jangka waktu itu, Scott Matheson sangsi apakah tak ada perubahan di pihak Uni Soviet. Sebulan kemudian, Gubernur Nevada juga menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pemasangan MX di daerahnya. Kedua tentangan inilah agaknya yang membuat seretnya Carter melanjutkan proyek MX. Betapa tidak, di kedua negara bagian itulah MX sedianya dibangun. Namun ternyata Ronald Reagan lebih cerdik, dan jauh lebih mampu membujuk ketimbang Carter. Dekat dengan waktu pelantikannya ia sudan mendapat jaminan bagi proyek MX. Lewat dua kawan dekatnya, Jake Garn yang jadi senator negara bagian Utah, dan Paul Laxalt, senator negara bagian Nevada, Reagan bisa membuka Utah dan Nevada untuk proyek senjata mautnya. Tentangan pada niat Reagan bukannya tak ada di kedua daerah itu. Bulan Mei yang lalu kelompok agama Mormon di kedua negara bagian itu protes: tidak setuju dengan rencana Reagan. Suara kelompok ini tak bisa diabaikan begitu saja. Di negara bagian Utah, dari 1,5 juta penduduknya, 1 juta adalah pengikut Mormon. Di Nevada, dari 800 ribu penduduk 56 ribu adalah pemeluk Mormon. Jumlah itu cukup menentukan suara, kendati dasar-dasar protes mereka kurang jelas. Kaum Mormon meninjau masalah ini dari segi moral. Mereka juga menentang pengrusakan bumi--dengan ditanamnya beton sebagai basis peluncuran bawah tanah itu. Penduduk yang lain bukannya lalu setuju. Justru keberatan mereka yang nonMormon ini umumnya bisa dilihat lebih jelas. Ialah, melonjaknya anggaran yang harus disediakan kedua negara bagian itu akibat pembangunan proyek MX. Pembangunan proyek itu diperkirakan akan mendatangkan kurang lebih 50 ribu pekerja. Karena pembangunan ini memakan waktu sampai kurang lebih 10 tahun, bisa dipastikan sebagian besar pekerja akan menetap, membawa serta keluarganya. Untuk para pendatang ini, sudah diperhitungkan, kurang lebih dibutuhkan US$ 1 milyar untuk menambah berbagai sarana: rumah sakit, sekolah, toko dan berbagai pelayanan jasa. Ini belum soal hancurnya lingkungan. Pembangunan basis-basis MX bisa dipastikan menyedot persediaan air yang memang sudah cekak di lembah Nevada yang gersang. Selain dibutuhkan untuk membuat betonan, stabilitas air dalam tanah juga akan terganggu oleh hadirnya betonan luar biasa besar di dalam tanah. Sudah terang itu berpengaruh besar pada pertanian di sekitar dua negara bagian itu. Kini, sedikitnya persediaan air dalam kantung-kantung air di bawah tanah, belum sampai mengganggu kehidupan di situ. Salah satu sebabnya, jumlah penduduk yang tak besar. Di beberapa pertanian, pengadaan air masih mengikuti cara tradisional dari abad ke-19. Transportasi misalnya, masih menggunakan tong-tong air terbuat dari kayu. Maka nampak, upaya membangun proyek MX termasuk luar biasa--ditinjau dari hampir semua aspek. Pertanyaannya: apakah MX memang sungguh ampuh untuk mengimbangi pengorbanan ini? Jawabnya, mungkin, tidak. Stansfield Turner, menilai pembangunan proyek MX sebagai salah langkah yang fatal. Baginya MX adalah usaha pengimbangan yang dihitung dari perang ancur-ancuran. Karena itu ia cenderung menamai usaha ini sebagai pengguncangan stabilitas. Langkah besar-besaran ini akan mengundang Uni Soviet untuk berlomba secara terbuka di bidang persenjataan nuklir pula. PENDAPAT Turner tentang perimbangan kekuatan persenjataan nuklir Amerika Serikat - Uni Soviet itu, khas pendapat seorang ahli strategis. Ia cenderung menghindari langkah-langkah besar. Ia lebih suka menyusun kekuatan di berbagai sektor strategis yang tidak terlampau nyata. Dengan begitu, Uni Soviet tidak jadi gelisah. Umpamanya memperbesar produksi peluru kendali berkepala nuklir udara ke darat "Tomahawk", yang biasanya dibawa pesawat penyerbu A-6. Produksi peluru kendali jenis ini dulu distop Carter, dianggap tidak cukup kuat. Prinsip Stansfield Turner memang jauh berbeda dari Carter--dan juga Reagan. Presiden dan bekas presiden ini cenderung mengukur kekuatan dari senjata 'pamungkas' yang daya menghancurkannya luar biasa. Padahal senjata-senjata ini umumnya menduduki tempat "cadangan". Dengan kata lain, cara ini bisabisa cuma menjadi gertak sambal saja. Stansfield Turner, sebaliknya mengutamakan "ujung tombak" yang dianggapnya lebih dekat ke realitas. Ada tiga sektor kekuatan peluru kendali berkepala nuklir. Yang pertama, ICBM yang ditempatkan di darat, di negara masing-masing. Kedua peluru kendali berkepala nuklir milik Angkatan Laut. Pada Angkatan Laut Amerlka Serikat dikenal dengan nama SLBM (Submarine Launched Ballistic Missile) Dan yang ketiga, peluru kendali yang ditembakkan dari udara, dibawa oleh pesawat udara--pemburu maupun bomber. DARI ketiga jenis peluru kendali itu, ICBM masuk kategori memiliki kekuatan menghancurkan paling besar. Karena tidak perlu diangkut-angkut, ukuran besar dan beratnya tak menjadi masalah. Juga kekuatan daya tolaknya bisa diperhitungkan hampir tanpa batas. Jenis ini pun lebih akurat dalam memperhitungkan target. Dan karena letaknya di darat, adanya sistem komunikasi yang stabil memungkinkan senjata ini dengan cepat bisa diaktifkan. Dari mulai diambilnya keputusan menembakkannya, persiapannya, sampai perintah tembak waktunya terbilang sangat singkat. Dua jenis peluru kendali lainnya memiliki faktor-faktor yang justru sebaliknya. Tapi memang kelemahan ICBM, mudah menjadi sasaran musuh. Tempatnya sudah bukan rahasia lagi dan gampang menjadi sasaran tembak-karena permanen, tak berpindah-pindah. Dalam soal ini dua jenis peluru kendali lainnya--laut dan udara--justru memiliki kelebihan: susah dibidik karena mobil. Walaupun kapal selam terhitung bisa dilacak dengan radar, tetap sulit mencari sebuah kapal selam di tengah samudra yang luas. Apalagi pesawat udara, kini dengan teknik terbang STEALTH, mampu menghindari radar. Dilihat dari perhitungan-perhitungan ini, masuk akal kalau muncul kesimpulan: ICBM akan menjadi sangat ampuh bila bisa digerakkan. Kelemahannya--mudah dibidik--seolaholah dihilangkan. Inilah dasar ide dari MX. Benarkah? Barangkali tidak. Stansfield Turner mengkritik cara menganalisa ini. Ia menganggap mobilitas MX masih kurang. Ia menunjuk kekuatan Amerika Serikat terletak pada besarnya daerah urban, yang dua kali lipat Uni Soviet. Karena itu, bekas pejabat CIA itu cenderung memperkuat ICBM di sektor artileri. Dengan demikian, penempatan ICBM tidak hanya semi mobil, tapi sungguh-sungguh mobil. Bisa ditempatkan terpencar di seluruh pelosok Amerika Serikat. Perimbangan kekuatan, dilihat dari sisi ini, menurut Turner, jadi tak bisa ditawar. Untuk adu kekuatan, Uni Soviet membutuhkan peluru kendali antarbenua dua kali lipat dari Amerika Serikat bila keduanya berniat saling mengHancurkan instalasi persenjataan strategisnya. Toh, Stansfield Turner kemudian mengoreksi kritiknya sendiri. Menurut pendapatnya, memperkuat ICBM bukanlah jalan terbaik. Ini dianggapnya, mengandung risiko telalu besar bagi - If penduduk. Dan, memperkuat ICBM berarti harus pula mengembangkan sistem ABM Antiballistic Missile System)--sebuahinstalasi yang bisa merusak jalur jalan peluru kendali antarbenua. Namun ini bisa memancing ketegangan dunia. Sebab perjanjian untuk membatasi pembuatan ABM yang ditandatangani tahun 1972, sampai kini dianggap pencegah paling ampuh bagi perlombaan kekuatan persenjataan nuklir. Jadi, terang sulit bagi Amerika untuk memperkuat instalasi ini. Kelebihan Amerika Serikat dalam persenjataan strategis yang pasti, menurut Turner terletak pada kekuatan peluru kendali ALBM dan peluru-peluru kendali udara ke darat. Penempatan yang strategis, menurutnya, akan bisa menghancurkan hampir semua titik-titik strategis Uni Soviet. Turner menunjuk bukti: diam-diam Uni Soviet memperkuat dii di sektor ini. Sementara Reagan menyiapkan pertahanan besar-besaran, Uni Soviet membuat peluru kendali yang lebih kecil, SS-16, dan menempatkannya di sektor artileri Alaska. Justru sektor-sektor kecil inilah yang dihambat Carter, dan kini djtinggalkan Reagan. Belum bisa diketahui, apakah pendapat-pendapat Laksamana Stansfield Turner bakal bisa mempengaruhi Reagan yang sedang mimpi tentang MX. Bila dilihat perkembangan terakhir, Agustus yang lalu, Reagan mengumpulkan sekelompok penasihat khusus ahli MX dari Pentagon, nampaknya ia akan tetap mengembangkan MX. Presiden itu agaknya membawa citra orang Amerika. Seperti sopir truk, terbiasa pada kendaraan besar, tak lagi mampu menoleh ke hal-hal kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus