Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PADA 2012, tak lama setelah konflik komunal berdarah di Rakhine antara masyarakat muslim, terutama Rohingya, dan nonmuslim, terutama Buddha Rakhine, Ko Ko Hlaing masih menganggap enteng masalah di negara bagian termiskin kedua di Myanmar itu. Saat berbicara dengan kawannya, Kepala Penasihat Politik Kantor Presiden Republik Uni Myanmar yang kini berusia 59 tahun ini menganggapnya "hanya seperti sepotong kue", dibandingkan dengan banyaknya masalah lain di Myanmar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo