Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nissan telah mengembangkan desain sasis baru dengan material baru yang akan menjadi sasis masa depan. Menurut Nissan, material baru tersebut adalah besi ultrahigh tensile 980-megapascal yang dianggap memiliki kekuatan namun ringan. Material tersebut telah digunakan dalam sasis mobil premium Nissan yaitu Infiniti QX50.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nissan mengklaim material besi ultrahigh tensile 980-megapascal memiliki tingkat formidabilitas yang tinggi dan kekuatan tensilnya yang tinggi. Bahan ini ringan serta mudah dibentuk yang aerodinamis serta bisa mengurangi emisi gas buang alias irit bensin karena ringan.
Baca: Polisi Swiss Pakai Tesla, di Jepang Gunakan Nissan GTR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Material besi baja ini dikembangkan bersama oleh Nissan dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp, salah satu perusahaan pengerjaan logam terkemuka di dunia. Baja ini memungkinkan dibentuk menjadi bagian dalam bentuk kompleks yang umumnya lebih tipis dan lebih ringan daripada bahan yang terbuat dari baja konvensional.
Rencana Nissan menganti bahan sasisnya dengan besi ultrahigh tensile 980-megapascal ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi emisi CO2 kendaraan barunya hingga 40 persen pada tahun 2022, dibandingkan 2000. Produsen mobil asal Jepang ini bertujuan untuk memangkas berat sasisnya hingga 25 persen dengan material baru dari model lama. Pada Nissan QX50 baru, misalnya, menggunakan material baru sebanyak 27 persen dari konstruksi.
Baca: Renault Menguji MPV Baru, Akankah Menjadi Basis Nissan Livina?
Keuntungan lain dari baja baru pencetakan tidak membutuhkan suhu terlalu tinggi, sehingga cocok untuk produksi massal yang hemat biaya.
MOTOR1