Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Oleh-oleh Kecil Anies Baswedan dari Melawat Grand Bazaar Istanbul

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan sekilas soal kunjungannya ke pusat belanja legendaris Grand Bazaar, Istanbul, Turki.

25 April 2018 | 16.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan sekilas soal kunjungannya ke pusat perbelanjaan legendaris Grand Bazaar, Istanbul, saat kunjungan kerja ke Turki.

Anies Baswedan mengatakan pusat perbelanjaan itu mengakomodasi semua kepentingan, mulai dari pengusaha yang memiliki gerai, ped agang kaki lima, hingga pembeli.

"Sebetulnya secara umum ada apresiasi pada semua warga. Itu semangatnya," kata Anies Baswedan di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu, 25 April 2018.

Baca :
Sandiaga Uno Akan Tata Pasar Tanah Abang Seperti Grand Bazaar Istanbul Turki

Anies Baswedan melakukan kunjungan kerja ke Turki selama sepekan. Selasa malam lalu, dia tiba kembali di tanah air. Anies diundang oleh Wali Kota Istanbul, Muvlet Uysal. Dalam pertemuan itu, Anies membahas soal transportasi massal, pengelolaan air bersih dan limbah, dan pertukaran budaya.

Anies Baswedan sempat dijadwalkan bertemu pengelola pusat perbelanjaan Grand Bazaar. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam sejumlah kesempatan menyampaikan, dia ingin belajar menata Tanah Abang seperti Grand Bazaar Istanbul.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan makan malam bersama sebelum acara Earth Hour di depan pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 Maret 2018. Maria Fransisca Lahur.

Namun Anies Baswedan hanya mengungapkan semangat Grand Bazaar, tetapi berpendapat tempat tersebut dan Tanah Abang berbeda. "Oh beda," ujarnya singkat tanpa menceritakan lebih lanjut.

Penataan Tanah Abang oleh pemerintah DKI menuai banyak kritik. Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan kontroversial menutup Jalan Jatibaru Raya untuk berdagang para pedagang kaki lima.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya dan Kepolian Daerah Metro Jaya menyoroti kebijakan itu. Ombudsman menyebut ada empat tindakan maladministrasi yang dilakukan pemerintah DKI. Sedangkan, Polda Metro Jaya juga menyelidiki kasus itu atas laporan Sekretaris Jenderal Cyber Indonesia Jack Boyd Lapian terhadap Anies Baswedan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus