Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DENGAN jumlah penduduk paling banyak, Jawa menjadi Padang Kurusetra bagi Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Jumlah pemilih di Pulau Jawa mencapai 110,68 juta atau 57,39 persen dari total 192,828 juta pemilih di dalam negeri. Pasangan yang unggul di Jawa hampir pasti memenangi pemilihan presiden.
Di tiga provinsi dengan pemilih terbanyak, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, dua kubu merangsek ke kantong suara lawan. Jokowi tak ingin mengulangi kekalahan telak di Jawa Barat pada 2014, sedangkan Prabowo-Sandi berupaya menggedor Jawa Tengah, yang menjadi kandang partai banteng, PDI Perjuangan. Di Jawa Timur, dua seteru berupaya merebut restu kiai dan menguasai titik-titik vital, yaitu Tapal Kuda, Mataraman, dan Madura.
Sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf kian moncer di tiga wilayah itu. Sedangkan Prabowo-Sandi menguasai DKI Jakarta dan tanah kelahiran Ma’ruf, Banten. Tim Jokowi kesulitan menaklukkan Ibu Kota akibat isu agama yang kian menguat setelah pemilihan Gubernur DKI pada 2017. “Meski perlu kerja keras, kami menargetkan menang tipis di Jakarta,” kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Jokowi-Ma’ruf, Eriko Sotarduga.
Kubu Prabowo-Sandiaga diuntungkan oleh dukungan terhadap aksi 2 Desember 2016 atau 212, unjuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama, dipenjarakan karena dituding menista agama. Dukungan terhadap aksi itu muncul dari berbagai provinsi lain dan ikut berimbas pada elektabilitas inkumben. “Dukungan itu menjadi modal kami untuk memenangi pilpres,” ujar juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade.
Kurang dari dua bulan lagi pemilihan presiden digelar, 17 April, dua kubu beradu strategi menguasai Jawa. Sebab, Jawa adalah kunci.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo