ORANGTUA murid jangan lupa bawa kartu peserta KB. Peraturan tersebut ternyata berlaku di semua SD di Kabupaten Kendal, jika datang tahun ajaran baru. Melalui Paguyuban Keluarga Berencana (PKB) yang dibentuk di sekolah-sekolah tadi diharap program tersebut tambah berjalan mulus. Sejak "paguyuban" model begitu diperkenalkan Ja'far, Kepala Dinas P dan K Kendal, dua tahun lalu itu, peserta PKB cepat berbiak. Dari 603 SD di daerah itu, 596 di antaranya sudah anggota PKB. "Kami ingin mencari terobosan baru," kata M. Munir, Kepala BKKBN Kendal, pada wartawan TEMPO Bandelan Amarudin. Dengan cara ini, pihaknya setiap tahun mcmang berhasil menambah jumlah akseptor. Sedikitnya, 15 wali murid, tiap hari, diberi pembinaan ber-KB, pada tahun ajaran sekarang ini. Bagi yang tak menunjukkan kartu PKB, memang tak ada sanksi dari sekolah. "Hanya kami tahan sejenak. Mereka kami beri motivasi tentang manfaat KB. Baru setelah itu rapor anaknya dibagikan," kata Herwahyu, Kepala SD Pegulon, Kendal. Dan si murid merasa malu jika tahu orangtua mereka tak ikut KB. Lalu mereka menanyakan pada orangtua masing-masing. Yusroni Henridewanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini