Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pahlawan tapi semrawut

Tmp pancaka tirtha di tabanan, bali, dipugar. segala fasilitas yang tak berbau bali dihancurkan, bupati tabanan, iws dharmanaba, bertekat menjadikan tabanan sebagai kota pahlawan. (kt)

23 April 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUPATI Kabupaten Tabanan I Wayan Staat Dharmanaba sudah bertekad untuk memproklamirkan kota Tabanan sebagai kota pahlawan. Alasannya memang masuk akal. Walau dalam sejarah kota ini tidak bergelimang darah seperti Surabaya misalnya, tetapi Tabanan punya andil besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, khususnya dalam membantu pasukan Ngurah Rai sebelum perang Puputan Margarana. Tabanan memang satu-satunya kota di Bali yang punya Taman Makam Pahlawan cukup besar untuk tempat upacara-upacara. Adanya Taman Makam Pahlawan "Pancaka Tirtha" inilah yang dijadikan dalih, bahwa Tabanan sebagai kota yang berkembang pesat harus mendapat predikat baru: kota pahlawan. Agar predikat itu tambah mantap, Bupati Staat Dhamanaba gigih memperjuangkan dana untuk memperindah taman pahlawan. Tidak sia-sia. Sejumlah uang mengalir untuk taman "Pancaka Tirtha" itu. Dari Menteri Sosial Rp 5 juta. Dari Presiden Rp 7,5 juta. Kabupaten Badung memberi sumbangan Rp 2 juta sedang dari Pemda Tabanan sendiri keluar duit Rp 3,8 juta. Dengan uang Rp 18,3 juta taman pahlawan dipersolek. Pintu gerbang lama, yang sama sekali tidak memberi kesan Bali, dihancurkan. Diganti dengan candi bentar, itu bangunan yang dulu cuma dipakai untuk pura, dan sekarang nampaknya dipakai di mana saja untuk simbol Bali, walau misalnya tokoh-tokoh agama Hindu pernah protes. Pagar keliling yang semula dari kembang-kembang, juga diganti dengan pagar khas Bali lengkap dengan ukiran-ukiran. Bukan itu saja, sejumlah kolam dibuat, bukan tempat berenang tapi untuk ikan hias dan bunga tunjung warna-warni. Yang lebih penting agaknya sebuah patung raksasa yang mencoba melukiskan sebuah kisah perjuangan. Lalu jalan di muka makam akan diperkeras, diharapkan sebelum 17 Agustus nanti rampung. Seperti Denpasar Taman pahlawan yang nantinya berfungsi pula untuk tempat rekreasi dan mungkin banyak dikunjungi muda mudi untuk bercinta ini, terletak di selelah timur kota. Dalam master plan yang disyahkan DPRD Tabanan, bagian timur kota ini adalah pusat pemerintahan, pendidikan, rumah-rumah pegawai, dan taman-taman untuk rekreasi. Jadi pemugaran taman pahlawan secara besar-besaran tepat pula dari segi program pembangunan kota. Namun sesungguhnya, yang mendesak untuk dikerjakan agar Tabanan menjadi kota yang semarak adalah di bagian jantungnya. Bupati Tabanan Staat Dharmanaba dalam percakapan khusus dengan Putu Setia dari TEMPO mengakui jantung kota dalam keadaan semrawut. Lalu lintas demikian ramainya sementara jalur jalan miskin. "Apalagi sepanjang jalan dipakai tempat parkir", tambah Bupati. Angka kecelakaan menunjukkan sangat tinggi di kota ini, nomor dua setelah Denpasar. Yang dirisaukan Bupati adalah usulnya untuk membuat jalan baru dari Kediri tembus Pesiapan sehingga lalu lintas Denpasar - Gilimanuk tidak harus singgah di jantung kota. Analisa Bupati begini. Dalam peningkatan jalan Denpasar - Cilimanuk, banyak bangunan dalam kota yang mesti digusur dan biaya ganti rugi amat besar. Jika dalam rangka peningkatan jalan Denpasar - Gilimanuk ini dibuat jalur baru antara Kediri - Pesiapan yang tidak menembus kota, biayanya sama saja dengan ongkosganti rugi plus pelebaran jalan dari rencana semula yang mengikuti jalur lama. Dengan jalan tembus, kepadatan kota berkurang, bangunan toko bertingkat yang baru saja rampung tidak harus dibongkar lai, kota satelit Kediri idi timur) dan Pesipan (di barat) berkembang. Usul yang nampaknya disesuaikan dengan master plan kota Tabanan ini diterima Gubernur Bali. Tetapi pemerintah Pusat cq Direktorat Jenderal Bina Marga Dep. PUTL belum memberi keputusan. Tapi sementara itu patok merah pertanda pelebaran jalan sudah muncul di dalam kota. Boleh jadi patok merah itu adalah jawaban, bahwa usur bupati tidak disetujui pusat. Karena itu bupati mengambil langkah lain. Setasiun bus dibangun di Pesiapan dengan dana Inpres dan akan selesai Mei mendatang. Stasiun dalam kota dihentikan diganti dengan tempat parkir sepeda motor. Setelah keruwetan lalu lintas berangsur pudar, baru Pemda Tabanan bermaksud menata kota ke arah utara, di sekitar Gedung Kesenian Mario. "Di sekitar ini semua bangunan bergaya arsitektur Bali", Ketua DPRD Anom Abadi menambahkan. Tapi, katanya pula, jika kota Tabanan terlambat dibenahi akan semrawut seperti Denpasar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus