Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pandemi Corona Bisa Berakhir dengan Physical Distancing dan 5 Cara Ini

Beberapa kelompok peneliti membuat prediksi kapan pandemi corona berakhir

6 April 2020 | 19.05 WIB

Sejumlah penumpang memakai masker saat berada di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin, 6 April 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat kebijakan terkait para penumpang MRT, LRT, dan Transjakarta yang wajib memakai masker untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Sejumlah penumpang memakai masker saat berada di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin, 6 April 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat kebijakan terkait para penumpang MRT, LRT, dan Transjakarta yang wajib memakai masker untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus positif corona di Indonesia per hari Senin, 6 April 2020 mencapai 2491 kasus, 209 meninggal dan 182 sembuh dari corona. Di tengah pandemi ini, tentu wajar jika Anda bertanya kapan situasi ini akan berakhir. Pandemi corona telah memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan dan menimbulkan ketakutan di masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pakar di sejumlah institusi di Indonesia telah membuat prediksi tersebut dengan model perhitungan yang berbeda-beda. Menurut beberapa kelompok peneliti di Indonesia, berikut ini prediksi kapan wabah corona akan berakhir di Nusantara:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Menurut ahli dari UGM: Akhir Mei 2020
Ahli statistika dan alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) memprediksi bahwa pandemi Covid-19 akan berhenti pada 29 Mei 2020 di Indonesia. Model yang dibuat dalam prediksi ini dinamai model probabilistik yang didasarkan pada data nyata, atau disebut dengan probabilistic data-driven model (PPDM).

Prediksi tersebut menyebutkan bahwa akan terdapat minimal 6.174 orang yang positif terinfeksi virus corona. Prediksi bahwa pandemi corona akan selesai pada akhir Mei tersebut bisa berjalan jika ada intervensi ketat pemerintah seperti partial lockdoen tak ada mudik, dan kegiatan seperti salat tarawih berjamaah di bulan Ramadan ditiadakan.

2. Prediksi ahli ITB: Akhir Mei atau awal Juni 2020
Selain UGM, ahli dari Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung (P2MS ITB) juga memprediksi bahwa pandemi corona akan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni 2020. ITB memperkirakan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga April 2020.

Prediksi ini berubah dari prakiraan P2MS ITB sebelumnya, yang memperkirakan bahwa pandemi akan selesai pada April 2020. Masih dari Kompas, prediksi ini berubah karena angka kasus Covid-19 yang terus bertambah dan berefek pada perhitungan parameter model yang digunakan. Perubahan tersebut juga memengaruhi perubahan proyeksi, baik dari sisi jumlah total kasus (akumulasi) dan puncak kasus.

3. Prediksi BIN: Covid-19 memuncak pada tanggal 2 - 22 Mei 2020
Pada 13 Maret 2020 silam, Badan Intelijen Nasional (BIN) memprediksi bahwa kasus Covid-19 di Indonesia akan memuncak sekitar 60-80 hari sejak pengumuman kasus positif 2 Maret silam. Berdasarkan hari tersebut, diperkirakan puncak dari kasus Covid-19 yakni tanggal 2 hingga 22 Mei 2020.

4. Guru besar UI: Covid-19 bisa berakhir pada Mei 2020
Hasbullah Thabrany, yang merupakan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, memprediksi bahwa kasus corona di Indonesia bisa selesai pada Mei 2020. Kemungkinan ini bisa terjadi apabila masyarakat bisa disiplin, seperti menjaga jarak dan tidak ada kontak tatap muka.

5. UNS: Puncak Covid-19 bisa terjadi pada pertengahan Mei 2020
Menurut Ilmuwan Matematika Universitas Sebelas Maret, Sutanto Sastraredja, puncak Covid-19 di Indonesia bisa terjadi terjadi pada pertengahan Mei 2020. Dilansir dari Kompas, prediksi ini didasarkan pada model SIQR. Sutanto juga menggarisbawahi bahwa wabah bisa berakhir bergantung pada kebijakan pemerintah.

Namun bagaimana pandemi corona bisa berakhir. Melansir laman The Hill dan Live Science, berikut ini beberapa cara yang memungkinkan agar pandemi corona bisa berakhir.

1. Melalui pembendungan atau containment
Skenario ini seharusnya dijalankan saat infeksi corona masih terbatas pada wilayah asalnya. Apabila kasus Covid-19 bisa diketahui dengan cepat sejak awal, kebijakan containment bisa dilakukan sehingga tak menginfeksi masyarakat di daerah lain.

2. Dibantu oleh perubahan cuaca
Ada potensi bahwa pandemi corona secara alami bisa menurun karena faktor alam. Misalnya, cuaca yang yang lebih hangat bisa memengaruhi virus penyebab flu dan jenis virus corona lain. Ada harapan bahwa SARS-CoV-2 juga mungkin tak bertahan di suhu panas, namun spekulasi ini belum bisa terkonfirmasi secara ilmiah.

3. Virus tak lagi memiliki calon inang untuk diinfeksi
Menurut ahli epidemiologi New York University, Joshua Hopkin, kasus Covid-19 juga bisa menurunkan apabila virus kehabisan orang yang rentan untuk terinfeksi. Namun, skenario ini mungkin bisa cepat selesai pada populasi yang kecil, dan akan butuh waktu lama untuk terjadi di daerah dengan populasi yang lebih besar.

4. Pandemi berubah menjadi endemi
Endemi artinya penyakit yang menyerang populasi pada laju konstan, namun jumlah kasusnya cukup tinggi. Pandemi corona yang bersifat global mungkin bisa berakhir apabila infeksi virus SARS-CoV-2 menjadi endemik untuk masyarakat. Artinya, Covid-19 yang dipicu virus ini sama seperti flu musiman, yang datang sekali setahun.

5. Physical distancing
Skenario lain untuk mengakhiri pandemi corona adalah kerjasama masyarakat dan pemerintah melalui physical distancing. Cara ini mungkin tengah kita terapkan, termasuk dengan berdiam diri di rumah, menjaga jarak sejauh mungkin dari orang lain, dan bekerja dari rumah. Cara ini juga bisa membantu rumah sakit untuk fokus menangani pasien yang sudah terinfeksi virus corona.

6. Adanya obat antivirus dan terapi lain untuk tangani Covid-19
Ya, tentu kita juga mengharapkan jenis obat antivirus yang bisa mengobati infeksi SARS-CoV-2. Untuk menemukannya, akan dibutuhkan uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitas suatu obat. Hingga saat ini, para peneliti tengah menguji 10 jenis obat yang nantinya dapat digunakan untuk mengatasi infeksi Covid-19.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus